Berita Boyolali Terbaru
Petani di Boyolali Merana, Hujan Tak Kunjung Turun, Padahal Sudah Diberi Bantuan Bibit untuk Ditanam
Kemarau panjang membuat petani di Kabupaten Boyolali gigit jari karena pola tanamannya berubah.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Rata-rata untuk satu hektar tanaman padi bisa panen sampai 5,7-5,9 ton gabah," jelas dia.
Digondol Maling
Nasib pahit harus diterima petani di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Ya, mesin diesel satu-satunya yang menjadi tumpuan mencari air, raib digondol maling.
Terlebih pompa pinjaman dari Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo.
Hal itu terungkap saat Polres Sukoharjo menggelar konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Atlet Boyolali Sabet Medali PON Papua : Pembalap Wahyu Dapat Perak, Dewi Perunggu di Terbang Layang
Baca juga: Gibran Murka, Kontraktor GOR Manahan Solo Sudah Digelontor Rp 18 Miliar, Tapi Proyek Tak Dikerjakan
Wakapolres Sukoharjo, Kompol Teguh Prasetyo, mengatakan, pompa air itu hilang dicuri KW (40) warga Nguter dan rekannya SK (33) wkarga Wonosari.
"Saat digunakan untuk mengaliri sawah, pompa air dalam keadaan tidak dijaga," katanya kepada TribunSolo.com.
Kedua pelaku kemudian melintas di areal persawahan di Desa Juron itu dengan menggunakan sepeda motor.
"Melihat situasi aman, KW kemudian melepas baut pompa," jelasnya.
Setelah baut terlepas, pompa air dibawa pulang, dengan dipangku menggunakan sepeda motor.
Kedua pelaku tersebut Pasal 363 KUH Pidana dengan ancaman penjara paling lama tujuh tahun.
Dia mengatakan, ada tiga pelaku yang terlibat dalam aksi pencurian itu.
Namun, satu pelaku meninggal dunia, sehingga Polres Sukoharjo hanya mengamankan dua pelaku saja.
KW dan SK bertugas sebagai eksekutor pe curian, dan SD warga Nguter membantu dalam menjual barang hasil curian.
"Satu orang berinisial SD meninggal dunia karena saki komplikasi tahun lalu," kata dia.