Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Begini Alur Penanganan Bencana Alam Tanah Longsor di Boyolali: BPBD Menjadi Tumpuan Koordinasi 

Wilayah Kabupaten Boyolali terbilang cukup rawan terjadinya musibah bencana alam. Selain potensi Erupsi Gunung Merapi ada juga longsor dan banjir

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Time Table Tactical Floor Game (TFG) di Markas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Selasa (9/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Wilayah Kabupaten Boyolali terbilang cukup rawan terjadinya musibah bencana alam.

Selain potensi Erupsi Gunung Merapi, kondisi geografis wilayah berbukit-bukit menjadikan Boyolali punya potensi tanah longsor dan bencana alam lainnya.

Agar tugas pokok fungsi masing-masing instansi serta stakeholder jelas, dilaksanakan Time Table Tactical Floor Game (TFG) di Markas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Daftar 7 Titik Alat Deteksi Bencana di Karanganyar: Alarm Berbunyi, Masyarakat Bisa Selamatkan Diri

Baca juga: Reporter Wanita Ini Dipecat Usai Liput Bencana Banjir, Ternyata Gara-gara Warga Temukan Kejanggalan

Latihan dalam ruangan dengan menggunakan maket itu melibatkan seluruh instansi pemerintah.

Seperti BPBD, TNI, Polri, PMI, Dinas terkait seperti Dishub, Dinkes, Dinsos, DPU PR, Tim Sar, Camat hingga Kades serta stakeholder terkait seperti PLN dan Pertamina.

Dalam simulasi ini, terlihat jika terjadi bencana tanah longsor, Kepala BPBD yang menerima adanya informasi musibah tanah longsor yang dimungkinkan menimbulkan korban jiwa langsung melakukan tindakan.

Baca juga: Viral Perempuan Asal Jepara Lukis Wajahnya Soal Bencana di Indonesia, Begini Cerita Selengkapnya

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung mendatangi lokasi untuk memasang garis polisi supaya tidak ada yang melintasi daerah longsor tersebut.

Sejurus dengan itu, BPBD juga langsung melakukan kajian cepat dan melaporkannya ke bupati untuk penaikan status tanggap darurat.

Hingga akhirnya, BPBD mendirikan posko penanganan bencana di lokasi kejadian dan di kantor BPBD.

Selanjutnya, secara bersamaan tim lain juga mulai masuk ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi hingga menangani pengungsi.

Selain itu, tim keamanan juga berjaga di lokasi kejadian untuk mencegah terjadinya perbuatan kriminal.

Baca juga: Bencana Angin Ribut di Boyolali: Teras Rumah Warga Ambrol dan Genting Rusak

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Boyolali, Eko Suharsono mengatakan, latihan ini untuk mensinkronasikan seluruh sumberdaya yang terlibat.

Sehingga masing-masing sumberdaya mengetahui apa yang harus dikerjakan.

“Jadi penanganan bencana tanah longsor ini sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai semuanya malah berada di lokasi,” imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved