Berita Sukoharjo Terbaru
Inilah Jejak Pangeran Diponegoro di Masjid Darussalam Kedunggudel, Ada Bekas Tembakan Meriam Belanda
Adalah Masjid Darussalam di Desa Gedunggudel, Kecamatan Tawangsari yang jadi saksi bisu sebagai markas Pangeran Diponegoro.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Di bulan Ramadhan ini, Masjid Darussalam semakin ramai dikunjungi jamaah masjid.
"Tidak hanya dari warga sekitar saja, banyak jamaah Masjid yang datang dari luar Sukoharjo," pungkasnya.
Bangunan Masjid
Di masjid terdapat tiang berjumlah 20 tiang yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
"Ada 20 tiang penyangga masjid, 12 dibagian dalam masjid, dan delapan tiang penyangga berada diluar masjid," katanya.
Kondisi yang sama juga terlihat pada mimbar yang digunakan untuk khotbah yang terbuat dari kayu Kalimatan.
"Pada mimbar masih asli terbuat dari Kayu Kalimantan, hanya ada tambahan pintu bagian depannya," jelasnya.
Ukiran bunga wijaya kusuma yang menghiasi mimbar semakin menguatkan jika mimbar ini dibuat pada zaman Majapahit, atau abad ke-14.
Seperti kebanyakan masjid tua yang ada di Pulau Jawa, pada bagian belakang masjid Darussalam juga terdapat area pemakaman.
Ada satu makam yang nampak di Masjid Darussalam ini yang dianggap keramat oleh masyarakat.
"Makam tersebut adalah makan Kyai Lombok, beliau merupakan tangan kanan pangeran Diponegoro," aku dia.
"Konon, beliau memiliki kesaktian dan ahli ilmu agama, sehingga saat ini makam tersebut dikeramatkan," jelasnya.
Makam tersebut sering dikunjungi peziarah, yang datang tidak hanya dari Sukoharjo saja, namun banyak juga peziarah yang datang dari luar kota.
Saat ini, masjid bersejarah itu masih berdiri kokoh, dan masih aktif digunakan untuk kegiatan ibadah umat islam.
"Tidak hanya dari warga sekitar saja, banyak jamaah masjid yang datang dari luar Sukoharjo," pungkasnya. (*)