Cerita dari Solo
Sejarah Dusun Slembi di Boyolali : Dari Nama Keraton Salembi, Keraton yang Lenyap dalam Sejarah
Tak ada bukti sejarah mengenai keberadaan Keraton Salembi di Boyolali. Keraton Salembi yang sekarang menjadi sebuah Dukuh bernama Slembi.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tak ada bukti sejarah mengenai keberadaan Keraton Salembi di Boyolali.
Tak adanya prasati, menjadikan keraton ini hanya dikenal dari cerita tutur yang ada dikalangan masyarakat.
Pegiat Sejarah Boyolali R. Surojo menambahkan, Keraton Salembi yang sekarang menjadi sebuah Dukuh bernama Slembi masuk dalam wilayah Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo.
Baca juga: Jangan Kaget Ada Prajurit Keraton di Setiap Sudut Kota Solo, Ternyata Program Baru Dongkrak Wisata
Baca juga: Fungsi Panggung Sangga Buwana,Mitos Bertemunya Raja Keraton Solo & Nyi Roro Kidul hingga Intai Musuh
Lokasinya berada di sebelah selatan pusat kota Boyolali atau sekitar 2 kilometer dari Batalyon Infanteri 408/SBH Kompi Senapan B Boyolali.
Menurutnya, keberadaan keraton ini tak lepas dari Prabu Kusumawicitro atau Prabu Ajipamasa sebagai pendiri kerajaan Pengging.
Namanya memang tak setenar raja-raja lain seperti Ken Arok, Kertanegara, Samaratungga, Mulawarman dan sebagainya.
Baca juga: Kompak, Menkes Budi Susul Wali Kota Gibran Terima Gelar Kebangsawanan, Begini Alasan Keraton Solo
Tapi Prabu Ajipamasa punya pengaruh besar hingga berhasil mengubah nama-nama gunung yang ada di pulau jawa ini, seperti gunung Merapi yang diubah dari gunung Condrogeni.
Empu Udaka mencatat pendirian Kerajaan Pengging dilakukan sekitar tahun 947 Masehi.
Masa itu bersamaan dengan Kerajaan Medang atau Mataram Hindu yang berhasil membuat mahakarya Borobudur, Prambanan dan candi-candi besar lainnya.
“Itu sebagai gambaran mengenai Prabu Ajipamasa atau prabu Kusumawicitro ini,” ujar Surojo.
Baca juga: Jejak Pangeran Mangkubumi di Jenar : Buat Keraton Ing Alaga, Warga Sering Temukan Batu Bata Raksasa
Prabu Ajipamasa yang mempunyai istri Dewi Soma berhasil menurunkan keturunan yang kemudian mendirikan Keraton bernama Salembi.
Cucu buyutnya yang bernama Damandriyo atau Raden Sucitro atau Prabu Darmokusumo yang menempati kerajaan kecil yang terletak di sebelah barat daya Kerajaan Pengging itu.
“Saat itu, kerajaan Salembi masuk dalam wilayah kerajaan Pengging,” ujarnya.
Kedua kerjaan yang masih bersaudara itu akhirnya bersatu kembali setelah anak dari Prabu Darmokusumo, Raden Darmarmoyo menikahi Dewi Rarasati yang merupakan anak dari Prabu Prabu Angling Driyo, Raja Ketiga Kerajaan Pengging.
Baca juga: Kasus Covid di Jogja Terus Mengganas, Raja Keraton Sri Sultan Hameng Kubwono X :Eling lan Waspodo
“Kemudian Raden Darmoyo menggantikan kedudukan Prabu Angling Driyo di Pengging. Walapun menantu tetapi dia (Raden Damarmoyo) mendampingi istrinya yang bernama Dewi Rarasati,” ujarnya.
Menurutnya, bergabungnya Kerajaan Salembi dengan Pengging itulah menjadikan Kerajaan Salembi kurang begitu dikenal dimasyarakat sampai saat ini.
Selain itu, kurangnya pemahaman benda-benda besejarah di sekitar sebuah petirtan Salembi ini kurang terawat.
Lalu Perwara (Patung yang mengelilingi candi) yang banyak terdapat di Salembi itu kemudian lenyap diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.(*)