Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Puluhan Pejabat Baru di Pemkab Karanganyar Dilantik, Tapi Ada 4 Jabatan Kepala Dinas Masih Kosong

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan pelantikan 55 pejabat tersebut terdiri dari dari tingkat eselon IV.b hingga tingkat eselon II.b.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Puluhan Pejabat Kabupaten Karanganyar dilantik dan diambil sumpahnya di Podang 1. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Puluhan pejabat baru di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Karanganyar dilantik.

Meskipun begitu jabatan di tingkat eselon II.B masih ada yang kosong.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada 55 pejabat yang dilantik di ruang Podang 1 Kantor Bupati Karanganyar.

Puluhan pejabat yang dilantik terdiri dari aparatur sipil negara dari Eselon IV.b hingga Eselon II.b di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Masing-masing di Eselon IV.b ada 14 orang yang terbagi 4 orang dimutasi serta 10 orang menerima promosi.

Kemudian di Eselon IV.a ada 20 orang yang terdiri dari 11 orang dimutasi dan 9 orang mendapatkan promosi.

Lanjut, ASN di Eselon tingkat III.b ada orang yang terdiri dari 2 orang dimutasi dan 5 orang mendapatkan promosi.

ASN di Eselon tingkat III.a yang dilantik ada 12 orang yang terdiri dari 7 orang dimutasi dan 5 orang mendapatkan promosi.

Sementara itu, pejabat di Eselon II.b yang dilantik ada 2 orang yang berstatus sama-sama dimutasi.

Baca juga: Inilah Desa Tajir Melintir Meski di Ujung Karanganyar, Sehari Bisa Bagi-bagi Fulus Capai Rp 500 Juta

Baca juga: Fantastis! Setahun Desa Berjo di Ngargoyoso Hasilkan Rp 6 Miliar dari Kelola Jumog & Telaga Madirda

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan pelantikan 55 pejabat tersebut terdiri dari dari tingkat eselon IV.b hingga tingkat eselon II.b.

"Ada beberapa kursi pejabat eselon II.b yang masih kosong, ada yang karena mutasi, pensiun dan ada yang meninggal dunia," kata Juliyatmono.

Juliyatmono mengatakan pelantikan pejabat tersebut, masih ada beberapa jabatan di tingkat eselon II.b kosong.

Dia mengatakan nantinya pihaknya akan membentuk panitia seleksi (pansel).

"Apakah perlu ambil langkah perlu digeser mutasi, atau semua diisi dengan hasil pansel itu nanti akan di bahas nanti," pungkasnya.

Beberapa jabatan Kepala Dinas atau pejabat dengan tingkat eselon II.b masih kosong.

Beberapa jabatan yang kosong disebabkan beberapa hal seperti Titis Sri Jawoto yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar.

Namun saat ini jabatan ini kosong karena Titis dimutasi sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Karanganyar.

Kemudian Sugeng Raharto yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Karanganyar, kini dimutasi sebagai Kepala Dinas Sosial.

Sehingga jabatan Kepala Dinas Arpus Karanganyar kini kosong.

Kemudian, beberapa jabatan Kepala Dinas yang kosong yang lain yaitu Kepala Dinas PUPR, Kepala Disdikbud dan staf ahli.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar menjadi kosong, karena Kadis saat itu, Tarsa meninggal dunia Jum'at (31/12/2021) lalu karena sakit.

Mitos di Wonogiri

Ada mitos yang berkembang di masyarakat Dusun Poro, Desa Tlogosari, Giritontro, Wonogiri.

Orang percaya, pejabat daerah yang berkunjung ke daerah tersebut, akan dapat sial.

Baca juga: Kisah Warga Dusun Poro di Wonogiri : Masih Percaya Bila Rumah Pakai Kayu Jati, Musibah akan Datang

Yang menarik, keyakinan itu juga dianut oleh pejabat setempat. 

Camat Giritontro, Fredy Sasono, mengaku belum pernah sama sekali menginjakkan kakinya di Dusun Poro.

"Iya benar, mitosnya begitu. Kalau ada polisi, pejabat atau tentara masuk situ karirnya selesai. Istilahnya sandang pangan mati," kata dia, Sabtu (6/11/2021).

Meskipun begitu, Fredy sebenarnya antusias ingin ke sana sebab penasarannya.

Ia mengaku sebenarnya pernah sempat akan pergi ke sana.

Karena saat itu masih berstatus orang baru atau pendatang, Fredy kemudian mendapat saran agar tak ke sana.

Ia dilarang oleh orang-orang setempat yang meyakini mitos itu.

Ia pun menuruti perkataan warga yang melarangnya, dengan alasan menghormati keyakinan warga setempat.

Hingga saat ini, terhitung sudah dua tahun ia menjabat sebagai Camat Giritontro, ia mengaku belum pernah sama sekali ke Dusun Poro.

"Dari 88 Dusun/Lingkungan satu Kecamatan, hanya Dusun Poro yang belum saya injak," ujarnya.

Lalu bagaimana ketika ia ada keperluan dengan masyarakat disana? Fredy mengaku mengumpulkan warga ke balai desa ataupun dusun di sebelah Dusun Poro.

Ini bukanlah satu-satunya mitos di Dusun Poro.

Ada juga mitos yang menyebut, warga di sana bila menggunakan kayu jati untuk mebel, maka akan mendapat celaka. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved