Berita Karanganyar Terbaru
Update Vaksin Anak 6-11 Tahun di Karanganyar: Sudah Capai 47 Persen, Januari Dosis 1 Selesai
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 - 11 tahun dosis pertama hampir mencapai 50 persen. Target ini terus dipantau dan ditingkatkan.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 - 11 tahun dosis pertama hampir mencapai 50 persen.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar menargetkan vaksinasi dosis pertama segera rampung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati mengatakan, ada 39.441 anak yang sudah menerima vaksin Covid-19.
Baca juga: Kebijakan Baru Pemerintah Italia: Pesepak Bola dan Atlet Olah Raga Wajib Vaksin Covid-19
Baca juga: Joki Vaksin yang Disuntik 17 Kali Kini Jadi Tersangka, Begini Nasib Para Pengguna Jasa
Dia menjelaskan, vaksin Covid-19 yang disuntikan pada anak-anak yaitu jenis Sinovac.
"Sampai hari ini sudah ada sekitar 39 ribu anak atau 47,84 persen," kata Purwati, kepada TribunSolo.com, Jum'at (7/1/2022).
Purwanti mengaku vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk semua anak-anak di Kabupaten Karanganyar terus digenjot hingga selesai.
Baca juga: Pengguna Jasa Joki Vaksin Mulai Diperiksa, Terungkap Alasan Bayar Joki untuk Menolak Divaksin
Dia menargetkan, vaksinasi dosis pertama untuk anak-anak akan rampung di bulan Januari.
"Insyaallah dosis pertama untuk anak-anak selesai bulan ini dan sampai saat ini, tidak ada penolakan vaksinasi dari orang tua anak," ujar Purwati.
Vaksin Anak di Sragen
Kini, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak sudah mulai berjalan di Kabupaten Sragen.
Namun ternyata, syarat vaksinasi anak dengan orang dewasa berbeda.
Orang dewasa yang ingin divaksin bisa mendatangi balai desa, puskesmas maupun sentra vaksinasi sukowati di UPTPK Kabupaten Sragen.
Selain itu, syarat yang harus dibawa yakni mengisi formulir dan membawa fotocopy KTP.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengatakan untuk vaksinasi anak 6-11 tahun cukup dilaksanakan di sekolah masing-masing bukan di desa atau puskesmas.
"Vaksinasi di sekolah masing-masing, agar lebih mudah mengkoordinasikan anak-anak," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (17/12/2021).
Dia menerangkan, syarat utama anak mengikuti vaksin, harus mendapat persetujuan dari orangtua masing-masing.
"Jika orangtua tidak setuju, ya tidak kita suntikan," kata dia.
Baca juga: Nasib Rajimin : Dapat Job Rapikan Pohon di Perumahan Elit Jaten Karanganyar, Pulang Menjadi Jenazah
Baca juga: Ekspresi Anak SD di Sragen Disuntik Vaksin Covid-19, Menutup Wajah karena Takut hingga Menangis
Selain itu, saat mengikuti vaksinasi anak-anak juga diminta membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK).
"Kalau anak kecil hanya perlu bawa fotocopy KK," jelas dia.
Anak hanya perlu datang ke sekolah masing-masing, sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh puskesmas.
Petugas akan datang ke sekolah, dan mulai menyuntik setiap siswa.
Jika telah selesai, anak-anak diminta untuk tak pulang terlebih dahulu, menunggu apakah ada efek samping setelah divaksin.
Ekspresi Anak-anak
Saat disuntik vaksin covid-19 ada-ada saja tingkah anak SD di Kabupaten Sragen.
Seperti yang terlihat di SD Muhammadiyah Sragen, nampak sebagian anak yang berani, dan yang lainnya takut-takut.
Bahkan, tak sedikit siswa sampai harus menangis, lantaran takut dengan jarum suntik.
Baca juga: Cara Mendapatkan Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun di Boyolali: Bisa Melalui Sekolah dan Desa
Baca juga: Vaksin Anak 6-11 Tahun di Solo Digelar di Sekolah, Gibran Janji Semester 2 Semua Siswa Sudah Vaksin
Para guru siaga di dekat meja vaksin, untuk mencoba menenangkan siswa yang ketakutan.
Sebagian juga harus dipeluk erat dan bersembunyi di balik badan gurunya karena takutnya.
Nampak juga, ada seorang siswa laki-laki yang gelisah saat sudah duduk di meja vaksin.
Baca juga: Solo Siapkan Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum Tahun Depan: Tunggu Jatah dari Pusat
Kemudian, tahu jarum mau disuntikkan ke lengannya, ia langsung menutup wajah menggunakan bajunya sendiri.
Salah satu siswa, Kanaya mengaku ia tak takut untuk disuntik.
"Tadi tidak menangis, rasanya juga nggak sakit, tapi ini rasanya seperti kaku," kata Kanaya kepada TribunSolo.com, Jumat (17/12/2021).
Lanjut siswa kelas dua itu, ada beberapa temannya yang menangis saat disuntik.
"Ada yang menangis, ada yang tidak, teman saya ada yang menangis, karena sampai berdarah," tambahnya.
Baca juga: Isu Vaksin Covid-19 Antena 5G & Pengendali Manusia, Jubir Kominfo : Itu Hoaks
Terpisah, kepala sekolah SD Muhammadiyah Sragen, Sumarno mengatakan hari ini ada total 270 siswanya disuntik vaksin.
"Total 270 siswa, dari kelas 1-6, dilaksanakan semua hari ini," kata Sumarno, Jumat (17/12/2021).
Seluruh siswanya yang mengikuti vaksinasi, telah mendapat persetujuan orang tua.
Ia berharap, dengan vaksinasi kali ini, sekolahnya dapat segera melaksanakan PTM secara penuh.
"Semoga anak-anak bisa sekolah seperti normal, enggak maksimal kalau belajar online atau PTM terbatas," pungkasnya. (*)