Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Before dan After Potret Palang Joglo Solo : Lalu Lintas Ruwet, Usai Dibangun Rel Layang Tampak Indah

Pemandangan kontras terlihat di kawasan Palang Joglo setelah adanya pembangunan Rel Layang Joglo Solo.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Jimboeng Photo
Desain maket Rel Layang Joglo yang ditunjukkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka Sabtu (8/1/2022) dan penampakan kemacetan di rel layang Joglo di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa (4/1/2022). 

Sedangkan untuk jalur kereta tidak ada pengalihan arus karena sudah dilakukan pemindahan jalur pada tahap pertama.

"Yang melintas cukup banyak kalau sekarang Solo - Semarang ada 60 perjalanan," tutur dia.

Sempat Dijadwalkan Akhir Tahun

Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan rel layang Joglo di Kota Solo akan dilakukan pada akhir tahun 2021.

Hal tersebut menyusul pencairan dana dan perobohan rumah di kawasan proyek di Kecamatan Banjarsari tersebut.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku untuk pelaksanaan masih menunggu instruksi dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

"Masih nunggu intruksi dari Menteri Perhubungan (Menhub), tapi udah siap semua (perubahan bangunan) juga sudah semua," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (18/12/2021).

"Enggak ada kendala apapun juga," ujarnya menekankan.

Lanjut Gibran, rencananya groundbreaking bakal dilakukan pada akhir tahun 2021.

"Paling akhir Desember 2021, kita tunggu saja ya," ujarnya.

Baca juga: Berhentikan Mobilio di Palang Joglo Solo, Polisi Temukan Kasus 1 STNK Digunakan Dua Mobil Berbeda

Baca juga: Uang Ganti Rugi Proyek Rel Layang Palang Joglo Cair Bulan Ini, Ada yang Mencapai Ratusan Juta 

Pantuan di lapangan hingga saat ini memang masih dilakukan persiapannya, mulai proses penataan dikawasan bekas perobohan bangunan.

Hingga pemangkasan pohon-pohon di kawasan tersebut.

Ganti Rugi dan Angkat Kaki

Akhirnya warga terdampak proyek Flyover Palang Joglo di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo menerima ganti rugi.

Penyerahan ganti rugi secara simbolis dilakukan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kelurahan Joglo, Selasa (16/11/2021).

Satu di antara penerima adalah Wahyuni, warga Kelurahan Kadipiro.

Perempuan yang sehari-hari menjual nasi di warung sederhananya di pinggir lintasan rel itu, mendapatkan uang ganti rugi sebesar Rp 23.150.000

Jumlah tersebut sesuai dengan lahan miliknya berukuran 3 meter persegi.

Baca juga: Uang Ganti Rugi Proyek Rel Layang Palang Joglo Cair Bulan Ini, Ada yang Mencapai Ratusan Juta 

Baca juga: Periksa 9 Saksi Perampokan di Gudang Rokok Serengan Solo, Polisi Dalami Keterlibatan Orang Dalam

Namun dengan uang segitu, ibu 7 anak itu kebingungan untuk mencari tempat berjualan kembali.

"Saya usaha warung makan sudah 10 tahun," katanya, kepada Tribunsolo.com.

Tak hanya untuk menyewa tempat, uang tersebut juga untuk modal usaha.

"Penghasilan sehari-hari dari warung, jadi nanti cari tempat baru untuk jualan lagi," jelas dia.

Selain Gibran, ada sejumlah pejabat yang datang di antaranya Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah ,Putu Sumarjaya.

Gibran menerangkan, pembayaran ganti rugi itu untuk pembangunan proyel rel layangjalur ganda Solo-Semarang Fase 1 (Solo Balapan-Kadipiro).

"Hari ini ada 72 warga yang kita berikan santunan dampak sosial pembangunan jalur ganda Solo-Semarang Fase 1," terang dia.

Pembangunan rel layang ini, direncanakan akan dimulai pada Desember 2021 dan ditargetkan selesai pada 2023 mendatang.

Warga yang menerima ganti rugi, diberikan waktu selama 1 minggu untuk mencari tempat baru.

"Ini sudah dicairkan, kalau bisa secepatnya (pindah), karena proyek ini mau berjalan bulan Desember 2021," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Sejumlah Desa di Cepogo, Selalu Terjerat Longsor saat Musim Hujan, Sampai Akses Warga Putus

Baca juga: Detik-detik Menegangkan, Penyelamatan Sopir yang Mobilnya Mogok saat Kereta Lewat di Rel Joglo Solo

Pembangunan rel layang ini diperkirakan dapat mengurangi kemacetan di simpang Joglo.

"Sekali lagi sesuai komitmen saya dan Bapak Wakil Wali Kota yang namanya Solo utara ini bisa lebih maju lagi," jelasnya.

"Kita ingin memajukan Solo bagian utara yang jelas traffict-nya harus kita perbaiki dulu," aku dia.

Menurut Gibran ada empat kelurahan di Kecamatan Banjarsari yang terkena dampak pembangunan jalur ganda.

Keempat kelurahan itu antara lain, Joglo, Nusukan, Gilingan dan Banjarsari.

"Total ada 500-an warga yang terkena dampak dari pembangunan jalur ganda di empat kelurahan," ungkap dia.

Cair Bulan Ini

Sebelumnya, pencairan dana untuk ganti rugi proyek pembangunan rel layang di simpang tujuh Joglo bakal cair pada bulan ini. 

Kabar pencairan dana tersebut disampaikan langsung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat berada di Gedung DPRD Kota Solo, Jumat (5/11/2021).

Gibran mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah (Jateng) untuk penyelesaian ganti rugi tersebut pada bulan November 2021.

Baca juga: Update Pembangunan Rel Layang Joglo Solo : Dimulai Juni, tapi Uang Ganti Rugi Masih Buram

Baca juga: Pembebasan Lahan Rel Layang Joglo Solo Rp 107 Miliar, Biaya Pembangunan Sementara Rp 76 Miliar

"(Proyek rel layang Joglo) dalam bulan ini pemberian ganti rugi ke warga semuanya yang terdampak, minggu depan rapat dengan Balai (BTPK)," ujar Gibran Rakabuming Raka kepada TribunSolo.com, Jumat (5/11/2021).

Putra Presiden Jokowi tersebut menjelaskan, sampai saat ini tidak ada kendala pada proses proyek tersebut. 

Soal ada gugatan gudang di Gilingan, Banjarsari yang terdampak proyek juga sudah klir. 

"Semua sudah clear, (gudang bekas pabrik) sudah diselesaikan mereka (BTPK)," ujarnya.

Baca juga: Pengukuran Bangunan Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo Dimulai, Hari Pertama 73 KK Sudah Terdata

Sementara itu, Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro, mengatakan saat ini pemberitahuan secara resmi kepada warga belum ada.

"Mungkin dalam waktu dekat, tapi kalau pemberitahuan secara surat untuk warga belum ada," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (5/11/2021).

Meski demikian, Beni mengatakan telah mendapatkan bocoran nominal uang ganti rugi atas proyek tersebut.

"Kemarin yang saya laporkan ke Pak Wali, nominalnya diluar ekspektasi beliau nominal lebih besar dari perkiraan, tapi Intinya, paling kecil puluhan juta dan ada sampai ratusan juta," katanya.

Kisah Warga Terdampak 

Para warga terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo Solo mulai mencari hunian baru.

Itu lantaran hunian yang mereka tempati berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Mau tidak mau itu kena tertib proyek pembangunan proyek rel layang Joglo.

Beberapa diantara mereka memilih mengontrak rumah tak jauh dari lokasi pembangunan proyek tersebut, tak terkecuali, Samini (36).

Baca juga: Pengukuran Bangunan Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo Dimulai, Hari Pertama 73 KK Sudah Terdata

Ya, ia sudah mendapat rumah kontrakan di kawasan Kelurahan Joglo, Kabupaten Banjarsari, Kota Solo.

Samini mengungkapkan ia harus merogok kocek cukup dalam lantaran harga kontrakannya Rp 7 juta per tahunnya.

Samini tidak memungkiri harga kontrakan yang dihuninya kini membuatnya dan suami harus menguras keringat lebih.

Warung yang biasanya menghidupi keluarga dirasa masih kurang terlebih ia dan suaminya harus menghidupi 5 orang anak.

"Omzetnya tiap hari itu tidak menentu. Kadang sehari dapat Rp 200 ribu kadang dapat Rp 300 ribu," ucap Samini kepada TribunSolo.com, Selasa (6/4/2021).

"Bapak sampai harus bantu dengan jualan es puter keliling. Itu untuk bayar kontrakan," tambahnya.

Sejak suaminya jualan es puter keliling, Samini dibantu anak-anaknya mengurus warung makannya.

"Ini anak-anak kan pembelajaran online, bisa bantu jualan," ujarnya.

Mulai Pengukuran

Proses pendataan dan pengukuran hunian terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo Solo dilakukan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah.

Proses tersebut dilakukan di kawasan sisi timur sempadan jalur rel kereta api relasi Solo-Semarang, tepatnya Kelurahan Joglo, Selasa (6/4/2021).

Staf Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah, Dandung Iskandar mengatakan sebanyak 73 kepala keluarga telah didata.

Selanjutnya, akan menyasar 240 kepala keluarga di Kelurahan Nusukan dan 222 kepala keluarga di Kelurahan Gilingan.

"Kita harus memastikan secara pasti pemilik bangunan atau hunian tersebut, jangan sampai salah," kata Dandung.

Baca juga: Bila Sosiliasi Rampung, Pengukuran Luas Lahan Tergusur Rel Layang Joglo Solo Dilakukan Minggu Depan

Baca juga: Apa Kabar Proyek Rel Layang Joglo Solo? Kini Ada Sosialisasi Kepada 535 Pemilik Rumah yang Tergusur

Baca juga: Update Rel Layang Joglo: Identifikasi Lahan Terdampak, Ganti Rugi Bakal Dikirim Langsung ke Rekening

Baca juga: Update Rel Layang Joglo, Balai Perkeretaapian Jateng : Panjang Rel 1,8 Kilometer, Kelar 1,5 Tahun

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah petugas Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah menghampiri satu per satu hunian.

Mereka memberikan beberapa lembar formulir yang harus diisi para warga terdampak.

Adapun seorang petugas yang membawa alat ukur guna memastikan luasan bangunan yang akan ditertibkan.

Dandung mengungkapkan luas bangunan yang terkena penertiban bervariasi.

"Ada yang cuma 3 meter persegi, ada juga yang 50 meter persegi. Di Joglo, paling luas kurang lebih 61 meter persegi," ungkapnya.

Apabila pengukuran dan verifikasi usai, proses penghitungan ganti rugi dilakukan.

"Nanti ada penilaian dari tim appraisal," ucap Dandung.

Sudah Disosialisasi

Pengukuran 535 hunian terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo sudah melalui proses sosialisasi.

Kabag Pemerintahan Biro Pememerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Haryono Bambang mengatakan pengukuran luas lahan akan menyasar hunian yang berdiri di lahan PT KAI.

"Mereka ini yang menetap di lahan PT KAI. Jadi setelah sosialisasi ini kita lakukan pengukuran," kata Haryono kepada TribunSolo.com, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Apa Kabar Proyek Rel Layang Joglo Solo? Kini Ada Sosialisasi Kepada 535 Pemilik Rumah yang Tergusur

Baca juga: Tebus Utang Berujung Pemerkosaan, Siswi SMA Ini Diperkosa 10 Remaja, Begini Kronologinya

Pengukuran, sambung Haryono, dilakukan tim pendataan untuk mengukur luas bangunan terdampak.

Selain itu, penghitungan aset apa saja yang dimiliki pemilik bangunan mulai dari pagar hingga aset lainnya juga dilakukan.

"Setelah pendataan selesai, kita umumkan hasilnya. Jika pada proses ini semua sepakat, selanjutnya akan dinilai oleh Tim Apraisal," ucap Haryono.

Bila nilai aset sudah diumumkan, masuk proses pencairan yang dilakukan secara cashless melalui transfer rekening.

Semua tahapan ini diharapkan rampung sebelum Juli mengingat bulan itu diharapkan pembangunannya sudah dimulai.

"Sejauh ini tidak ada kendala dalam sosialisasi warga yang bangunannya ada di lahan PT KAI. Setelah ini tinggal kita mulai pengukuran," jelas dia.(*)

Sat diunggah pun ratusan komentar positif pun langsung menyerbu unggahan tersebut. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved