Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Before dan After Potret Palang Joglo Solo : Lalu Lintas Ruwet, Usai Dibangun Rel Layang Tampak Indah

Pemandangan kontras terlihat di kawasan Palang Joglo setelah adanya pembangunan Rel Layang Joglo Solo.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Jimboeng Photo
Desain maket Rel Layang Joglo yang ditunjukkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka Sabtu (8/1/2022) dan penampakan kemacetan di rel layang Joglo di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa (4/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemandangan kontras terlihat di kawasan Palang Joglo setelah adanya pembangunan Rel Layang Joglo Solo.

Dari pantauan TribunSolo.com selama ini, kawasan di Kecamatan Banjarsari itu selama ini ruwet, karena memang berada di persimpangan lintasan rel.

Terlebih jika kereta lewat, sudah pasti antrean kendaraan mengular dan begitu padat.

Tetapi pemandangan akan begitu berbeda setelah desain maket maket ditunjukkan saat groundbreaking atau peletakan batu pertama Sabtu (8/1/2022).

Hadir dalam groundbreaking yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi higga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Orang melihat akan terkejut, karena lokasi Palang Joglo layaknya perkotaan dengan desain yang mempesono.

Selain ada jembatan untuk kereta berwarna merah, kawasan tersebut juga dihiasi dengan tanaman hijau.

Pekerjaan akan dimulai dengan pembuatan pilar untuk fondasi rel layang di dekat Simpang Joglo dan akan memakan waktu selama tiga tahun.

Baca juga: Banjir Dukungan Ganjar Jadi Capres 2024 di Kampungnya Jokowi : Dari Forum Sahabat hingga Pak Parkir

Baca juga: Gibran Ultimatum Kontraktor Rel Layang Joglo Solo, Minta Proyek Harus Tuntas Sebelum Dirinya Lengser

Pembangunan tersebut nantinya meliputi jembatan rangka baja dengan profil pipa sepanjang 270 meter, dengan lebar 14,1 meter, tinggi maksimum 30 meter dan tembal slab concrete deck 35 centimeter.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya mengatakan, dengan dimulainya pembangunan Rel Layang Simpang Joglo ini dapat menghubungkan beberapa wilayah.

Menteri Perhubungan mendapatkan perintah ataupun narasi dari Bapak Presiden, konektivitas dan kepadatan lalu lintas harus di manage dengan baik. 

"Oleh karena itu jalur kereta api Solo ke Bandara Adi Sumarmo akan terkoneksi ke Klaten dan Madiun," kata Budi Karya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/1/2022).

Pembangunan ini dapat mempercepat jarak tempuh dan mengurangi kemacetan di kawasan Simpang Joglo ini.

Baca juga: Penasaran dengan Rel Layang Joglo Solo? Begini Kesaksian Pejabat RT di Permukiman yang Akan Tergusur

"Di sisi titik kemacetan mencapai 30 menit, dengan adanya pembangunan ini diharapkan Jarak tempuhnya kurang dari 15 menit," lanjutnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, dia telah berkoordinasi dengan beberapa stakeholder terkait untuk kesuksesan proyek ini. 

"Kami telah melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar termasuk dampak yang mungkin timbul akibat dari pembangunan rel ini," katanya, Sabtu (8/1/2021).

Gibran berharap pembangunan ini menjadi langkah pemerintah pertumbuhan ekonomi kedepanya.

"Nantinya untuk mengurai kemacetan serta akan menambah pergerakan kegiatan ekonomi terutama di Solo Wilayah utara," ujar dia.

Ultimatum Gibran untuk Kontraktor

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tampaknya tak main-main dengan proyek prestisius Rel Layang Joglo.

Bagaimana tidak, orang nomor satu di Kota Bengawan itu mengultimatum DPUPR Solo dan kontraktor agar pekerjaan selesai sebelum dirinya lengser.

Hal tersebut disampaikan secara tegas saat melakukan Sosialisasi dan Koordinasi Pekerjaan Pembangunan Elevated Simpang Joglo di Bale Tawangarum, Selasa (4/1/2022).

Gibran mengatakan akan ada banyak dampak-dampak di lingkungan sekitar proyek, sehingga perlu adanya pengawalan ketat dari beberapa pihak.

Sebab target 3 tahun pekerjaan Rel Layang Joglo akan berakhir pada tahun 2024 mendatang, tepat tahun terakhir masa jabatan Wali Kota Solo.

"Ini proyek sangat kompleks, proyek yang memakaan waktu tiga tahun kita pastikan lancar on time," kata dia dengan nada tegas.

"Perlu digaris bawahi karena masa jabatan saya tidak sampai 5 tahun, jadi tahun 2024 harus benar-benar selesai," kata Gibran.

Usai sosialisasi, Girban mengungkapkan alasannya menegaskan proyek harus kelar tepat waktu kepada pihak-pihak yang mengerjakannya.

Baca juga: Fix! 8 Januari 2022 Groundbreaking Proyek Rel Layang Joglo Solo, Arus Lalu Lintas Dialihkan Bertahap

Baca juga: Piala Liga 2 Bakal Dipajang Persis Solo, Wali Kota Gibran : Saya Setuju, Asal Di-swab Test Semua

"Iya biar kerjaannya selesai, masa selesai menjabat ada pekerjaan belum selesai, apalagi pak Sekda juga akan selesai tahun 2023," ujarnya.

Gibran menambahkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi dampak pembangunan tersebut.

Satu di antara tentang pemindahan Pasar Joglo yang akan dilakukan sementara.

"Udah tadi, dari RT, RW hingga Lurah sudah kompak, tidak ada kendala saat pemindahan (bangunan) kemaren juga tidak ada penolakan Pasar Joglo," terang dia.

"Karena pedangangnya sedikit nanti akan dilakukan pemindahan sementara ke Sub Terminal (Tempat Pemungutan Retribusi)," ujarnya menekankan.

Fix! 8 Januari 2022

Sempat diperkirakan akhir 2021, ternyata groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek rel layang Joglo Solo dipastikan pada 8 Januari 2022.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jateng, Putu Sumarjaya menerangkan, direncanakan pengerjaan proyek sudah di depan mata yakni mulai 8 Januari 2022.

"8 Januari groundbreaking, kemudian ditargetkan akhir tahun 2023 pekerjaan sudah selesai," terang dia kepada TribunSolo.com, Selesa (4/1/2022).

Putu menjelaskan tahap pertama akan dilakukan pekerjaan dimulai pada titik simpang Joglo di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

"Simpang Joglo persis, ini sudah kontrak akan dibangun pilar atau pondasinya," aku dia.

"Tahap pertama ini akan menutup jalan di satu jalur kita lakukan sosialisasi dulu, karena pasti memberikan dampak ke lalu lintas masyarakat," ujarnya.

Selain pembuatan pondasi, Putu juga mengaku, bakal dilakukan pengeseran rel kereta api.

"Step awal kita geser jalur kereta api yang aktif ke kanan, karena akan melakukan pembangunan pondasi," aku dia.

Terkait penutupan jalan, Putu menjelaskan akan dilakukan secara bertahap oleh Dinas Perhubungan Kota Solo.

Baca juga: Siap-siap, Groundbreaking Rel Layang Joglo Dijadwalkan Akhir 2021 Ini, Gibran : Sudah Siap Semua

Baca juga: Berhentikan Mobilio di Palang Joglo Solo, Polisi Temukan Kasus 1 STNK Digunakan Dua Mobil Berbeda

"Jadi akhir tahun 2022 bakal kita tutup total karena udah mulai eraksisen pengangkatan jembatan," jelas dia.

"Struktur di atas cukup kompleks harus di tutup jalan, alat yang digunakan juga cukup besar, sudah kita siapkan jalur alternatifnya," ujarnya.

Sedangkan untuk jalur kereta tidak ada pengalihan arus karena sudah dilakukan pemindahan jalur pada tahap pertama.

"Yang melintas cukup banyak kalau sekarang Solo - Semarang ada 60 perjalanan," tutur dia.

Sempat Dijadwalkan Akhir Tahun

Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan rel layang Joglo di Kota Solo akan dilakukan pada akhir tahun 2021.

Hal tersebut menyusul pencairan dana dan perobohan rumah di kawasan proyek di Kecamatan Banjarsari tersebut.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku untuk pelaksanaan masih menunggu instruksi dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

"Masih nunggu intruksi dari Menteri Perhubungan (Menhub), tapi udah siap semua (perubahan bangunan) juga sudah semua," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (18/12/2021).

"Enggak ada kendala apapun juga," ujarnya menekankan.

Lanjut Gibran, rencananya groundbreaking bakal dilakukan pada akhir tahun 2021.

"Paling akhir Desember 2021, kita tunggu saja ya," ujarnya.

Baca juga: Berhentikan Mobilio di Palang Joglo Solo, Polisi Temukan Kasus 1 STNK Digunakan Dua Mobil Berbeda

Baca juga: Uang Ganti Rugi Proyek Rel Layang Palang Joglo Cair Bulan Ini, Ada yang Mencapai Ratusan Juta 

Pantuan di lapangan hingga saat ini memang masih dilakukan persiapannya, mulai proses penataan dikawasan bekas perobohan bangunan.

Hingga pemangkasan pohon-pohon di kawasan tersebut.

Ganti Rugi dan Angkat Kaki

Akhirnya warga terdampak proyek Flyover Palang Joglo di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo menerima ganti rugi.

Penyerahan ganti rugi secara simbolis dilakukan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kelurahan Joglo, Selasa (16/11/2021).

Satu di antara penerima adalah Wahyuni, warga Kelurahan Kadipiro.

Perempuan yang sehari-hari menjual nasi di warung sederhananya di pinggir lintasan rel itu, mendapatkan uang ganti rugi sebesar Rp 23.150.000

Jumlah tersebut sesuai dengan lahan miliknya berukuran 3 meter persegi.

Baca juga: Uang Ganti Rugi Proyek Rel Layang Palang Joglo Cair Bulan Ini, Ada yang Mencapai Ratusan Juta 

Baca juga: Periksa 9 Saksi Perampokan di Gudang Rokok Serengan Solo, Polisi Dalami Keterlibatan Orang Dalam

Namun dengan uang segitu, ibu 7 anak itu kebingungan untuk mencari tempat berjualan kembali.

"Saya usaha warung makan sudah 10 tahun," katanya, kepada Tribunsolo.com.

Tak hanya untuk menyewa tempat, uang tersebut juga untuk modal usaha.

"Penghasilan sehari-hari dari warung, jadi nanti cari tempat baru untuk jualan lagi," jelas dia.

Selain Gibran, ada sejumlah pejabat yang datang di antaranya Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah ,Putu Sumarjaya.

Gibran menerangkan, pembayaran ganti rugi itu untuk pembangunan proyel rel layangjalur ganda Solo-Semarang Fase 1 (Solo Balapan-Kadipiro).

"Hari ini ada 72 warga yang kita berikan santunan dampak sosial pembangunan jalur ganda Solo-Semarang Fase 1," terang dia.

Pembangunan rel layang ini, direncanakan akan dimulai pada Desember 2021 dan ditargetkan selesai pada 2023 mendatang.

Warga yang menerima ganti rugi, diberikan waktu selama 1 minggu untuk mencari tempat baru.

"Ini sudah dicairkan, kalau bisa secepatnya (pindah), karena proyek ini mau berjalan bulan Desember 2021," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Sejumlah Desa di Cepogo, Selalu Terjerat Longsor saat Musim Hujan, Sampai Akses Warga Putus

Baca juga: Detik-detik Menegangkan, Penyelamatan Sopir yang Mobilnya Mogok saat Kereta Lewat di Rel Joglo Solo

Pembangunan rel layang ini diperkirakan dapat mengurangi kemacetan di simpang Joglo.

"Sekali lagi sesuai komitmen saya dan Bapak Wakil Wali Kota yang namanya Solo utara ini bisa lebih maju lagi," jelasnya.

"Kita ingin memajukan Solo bagian utara yang jelas traffict-nya harus kita perbaiki dulu," aku dia.

Menurut Gibran ada empat kelurahan di Kecamatan Banjarsari yang terkena dampak pembangunan jalur ganda.

Keempat kelurahan itu antara lain, Joglo, Nusukan, Gilingan dan Banjarsari.

"Total ada 500-an warga yang terkena dampak dari pembangunan jalur ganda di empat kelurahan," ungkap dia.

Cair Bulan Ini

Sebelumnya, pencairan dana untuk ganti rugi proyek pembangunan rel layang di simpang tujuh Joglo bakal cair pada bulan ini. 

Kabar pencairan dana tersebut disampaikan langsung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat berada di Gedung DPRD Kota Solo, Jumat (5/11/2021).

Gibran mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah (Jateng) untuk penyelesaian ganti rugi tersebut pada bulan November 2021.

Baca juga: Update Pembangunan Rel Layang Joglo Solo : Dimulai Juni, tapi Uang Ganti Rugi Masih Buram

Baca juga: Pembebasan Lahan Rel Layang Joglo Solo Rp 107 Miliar, Biaya Pembangunan Sementara Rp 76 Miliar

"(Proyek rel layang Joglo) dalam bulan ini pemberian ganti rugi ke warga semuanya yang terdampak, minggu depan rapat dengan Balai (BTPK)," ujar Gibran Rakabuming Raka kepada TribunSolo.com, Jumat (5/11/2021).

Putra Presiden Jokowi tersebut menjelaskan, sampai saat ini tidak ada kendala pada proses proyek tersebut. 

Soal ada gugatan gudang di Gilingan, Banjarsari yang terdampak proyek juga sudah klir. 

"Semua sudah clear, (gudang bekas pabrik) sudah diselesaikan mereka (BTPK)," ujarnya.

Baca juga: Pengukuran Bangunan Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo Dimulai, Hari Pertama 73 KK Sudah Terdata

Sementara itu, Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro, mengatakan saat ini pemberitahuan secara resmi kepada warga belum ada.

"Mungkin dalam waktu dekat, tapi kalau pemberitahuan secara surat untuk warga belum ada," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (5/11/2021).

Meski demikian, Beni mengatakan telah mendapatkan bocoran nominal uang ganti rugi atas proyek tersebut.

"Kemarin yang saya laporkan ke Pak Wali, nominalnya diluar ekspektasi beliau nominal lebih besar dari perkiraan, tapi Intinya, paling kecil puluhan juta dan ada sampai ratusan juta," katanya.

Kisah Warga Terdampak 

Para warga terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo Solo mulai mencari hunian baru.

Itu lantaran hunian yang mereka tempati berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Mau tidak mau itu kena tertib proyek pembangunan proyek rel layang Joglo.

Beberapa diantara mereka memilih mengontrak rumah tak jauh dari lokasi pembangunan proyek tersebut, tak terkecuali, Samini (36).

Baca juga: Pengukuran Bangunan Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo Dimulai, Hari Pertama 73 KK Sudah Terdata

Ya, ia sudah mendapat rumah kontrakan di kawasan Kelurahan Joglo, Kabupaten Banjarsari, Kota Solo.

Samini mengungkapkan ia harus merogok kocek cukup dalam lantaran harga kontrakannya Rp 7 juta per tahunnya.

Samini tidak memungkiri harga kontrakan yang dihuninya kini membuatnya dan suami harus menguras keringat lebih.

Warung yang biasanya menghidupi keluarga dirasa masih kurang terlebih ia dan suaminya harus menghidupi 5 orang anak.

"Omzetnya tiap hari itu tidak menentu. Kadang sehari dapat Rp 200 ribu kadang dapat Rp 300 ribu," ucap Samini kepada TribunSolo.com, Selasa (6/4/2021).

"Bapak sampai harus bantu dengan jualan es puter keliling. Itu untuk bayar kontrakan," tambahnya.

Sejak suaminya jualan es puter keliling, Samini dibantu anak-anaknya mengurus warung makannya.

"Ini anak-anak kan pembelajaran online, bisa bantu jualan," ujarnya.

Mulai Pengukuran

Proses pendataan dan pengukuran hunian terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo Solo dilakukan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah.

Proses tersebut dilakukan di kawasan sisi timur sempadan jalur rel kereta api relasi Solo-Semarang, tepatnya Kelurahan Joglo, Selasa (6/4/2021).

Staf Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah, Dandung Iskandar mengatakan sebanyak 73 kepala keluarga telah didata.

Selanjutnya, akan menyasar 240 kepala keluarga di Kelurahan Nusukan dan 222 kepala keluarga di Kelurahan Gilingan.

"Kita harus memastikan secara pasti pemilik bangunan atau hunian tersebut, jangan sampai salah," kata Dandung.

Baca juga: Bila Sosiliasi Rampung, Pengukuran Luas Lahan Tergusur Rel Layang Joglo Solo Dilakukan Minggu Depan

Baca juga: Apa Kabar Proyek Rel Layang Joglo Solo? Kini Ada Sosialisasi Kepada 535 Pemilik Rumah yang Tergusur

Baca juga: Update Rel Layang Joglo: Identifikasi Lahan Terdampak, Ganti Rugi Bakal Dikirim Langsung ke Rekening

Baca juga: Update Rel Layang Joglo, Balai Perkeretaapian Jateng : Panjang Rel 1,8 Kilometer, Kelar 1,5 Tahun

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah petugas Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah menghampiri satu per satu hunian.

Mereka memberikan beberapa lembar formulir yang harus diisi para warga terdampak.

Adapun seorang petugas yang membawa alat ukur guna memastikan luasan bangunan yang akan ditertibkan.

Dandung mengungkapkan luas bangunan yang terkena penertiban bervariasi.

"Ada yang cuma 3 meter persegi, ada juga yang 50 meter persegi. Di Joglo, paling luas kurang lebih 61 meter persegi," ungkapnya.

Apabila pengukuran dan verifikasi usai, proses penghitungan ganti rugi dilakukan.

"Nanti ada penilaian dari tim appraisal," ucap Dandung.

Sudah Disosialisasi

Pengukuran 535 hunian terdampak pembangunan proyek rel layang Joglo sudah melalui proses sosialisasi.

Kabag Pemerintahan Biro Pememerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Haryono Bambang mengatakan pengukuran luas lahan akan menyasar hunian yang berdiri di lahan PT KAI.

"Mereka ini yang menetap di lahan PT KAI. Jadi setelah sosialisasi ini kita lakukan pengukuran," kata Haryono kepada TribunSolo.com, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Apa Kabar Proyek Rel Layang Joglo Solo? Kini Ada Sosialisasi Kepada 535 Pemilik Rumah yang Tergusur

Baca juga: Tebus Utang Berujung Pemerkosaan, Siswi SMA Ini Diperkosa 10 Remaja, Begini Kronologinya

Pengukuran, sambung Haryono, dilakukan tim pendataan untuk mengukur luas bangunan terdampak.

Selain itu, penghitungan aset apa saja yang dimiliki pemilik bangunan mulai dari pagar hingga aset lainnya juga dilakukan.

"Setelah pendataan selesai, kita umumkan hasilnya. Jika pada proses ini semua sepakat, selanjutnya akan dinilai oleh Tim Apraisal," ucap Haryono.

Bila nilai aset sudah diumumkan, masuk proses pencairan yang dilakukan secara cashless melalui transfer rekening.

Semua tahapan ini diharapkan rampung sebelum Juli mengingat bulan itu diharapkan pembangunannya sudah dimulai.

"Sejauh ini tidak ada kendala dalam sosialisasi warga yang bangunannya ada di lahan PT KAI. Setelah ini tinggal kita mulai pengukuran," jelas dia.(*)

Sat diunggah pun ratusan komentar positif pun langsung menyerbu unggahan tersebut. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved