Viral
Viral Kisah Gadis Punya Banyak Tanda Lahir di Wajah: Masa Kecil Sering Dibully, Kini Dipuji Cantik
Tak jarang Anis menerima cemoohan soal fisiknya di masa lalu. Hanya saja, Anis memilih berpikir positif.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Bahkan tak jarang Anis menerima cemoohan soal fisiknya di masa lalu.
Hanya saja, Anis memilih berpikir positif.
“Waktu TK, saya baru mau berteman. Malu juga bertemu teman takut mereka merasa aneh. Tapi lama kelamaan akhirnya saya mengenali diri saya sendiri.
“Itu normal bagi teman-teman di sekolah dasar untuk memanggil saya 'si bintik' tetapi saya tidak menganggapnya terlalu serius. Saya hanya menutup telinga dan melakukan hal yang saya inginkan.
"Nenek saya selalu memberikan motovasi. Dia selalu bilang 'kamu bukan cacat, cuma punya lebih banyak kulit. Itu hikmahnya'. Saya juga tidak peduli apa kata orang," kata siswi kelas menengah ini.
Anis pun punya cara menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Ia kini aktif mengunggah video di aplikasi TikTok.
Anis bersyukur mayoritas netizen memberikan komentar berupa kata-kata penyemangat dan memuji sikapnya yang sangat positif.
"Tapi ada juga yang komentar menuding saya haus pujian. Saya abaikan saja dan ambil yang positif saja. Ada juga yang komentar 'ini filter?'. Ada juga yang komentar 'wajah conteng?'," ungkap dia, dilansir TribunSolo.com dari mStar Online, Selasa (22/2/2022).
Anis menyebut tujuannya membuat konten di media sosial adalah ingin menyebarkan pesan positif terutama kepada mereka yang kurang percaya diri karena kondisi fisik.
Gadis cantik ini mengatakan penting bagi setiap individu untuk mensyukuri anugerah Tuhan.
“Kalau kita tidak positif, lingkungan tidak positif, semua yang kita lihat akan negatif dan mendorong kita untuk berpikir 'kenapa aku tidak cukup, kenapa aku tidak tampan atau tampan seperti dia?'.
“Semua itu bakal menghantui pikiran kita sampai overthinking. Pasang pola pikir bahwa kita sempurna, baik, cantik. Ada orang di luar sana yang tidak cukup baik dan ada masalah lain yang lebih buruk dari kita.
“Jadi kami bersyukur atas apa yang kami miliki. Saya penggemar Kpop, dan musik Kpop terkadang menumbuhkan sifat mencintai diri sendiri.
“Dari situ saya belajar mencintai diri sendiri dan menerima kekurangan saya,” tutupnya. (*)