Berita Karanganyar Terbaru
Polisi Turun Tangan Soal Kasus Bocah SD Asal Demak Meninggal Jatuh dari ATV, Mulai Periksa Saksi
Polres Karanganyar masih menyelidiki kasus meninggalnya bocah SD asal Kabupaten Demak yang meninggal dunia usai terjatuh dari ATV.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Polres Karanganyar masih menyelidiki kasus meninggalnya bocah SD asal Kabupaten Demak yang terjatuh dari ATV di Objek Wisata Kali Pucung, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Pihaknya telah meminta keterangan kepada pihak terkait dengan kasus tersebut.
Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo mengatakan, mereka sudah meminta keterangan dari guru sebagai pengawas dan pendamping siswa saat liburan.
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Jaten Karanganyar, Mobil Kijang Innova Terperosok Selokan
Baca juga: Kagetnya Pemilik Rumah di Sragen, Beri Tumpangan Korban Kecelakaan, Dibangunkan Ternyata Meninggal
"Kita minta keterangan dari pengawas siswa, sebagai pendampingan kegiatan, karena mereka punya perannya masing-masing," ucap Danang, kepada TribunSolo.com, Jum'at (11/3/2022).
Danang mengatakan, pihaknya juga meminta keterangan terhadap pengelola.
Dirinya memastikan, saat kejadian, korban memakai alat pengaman keselamatan atau tidak.
"Kami juga memeriksa pengelola di sana, bagaimana ketatnya pengawasannya dan tingkat pendampingannya, karena alat tersebut tidak semudah orang lain kendalikan, harusnya ada ketrampilan dan keahlian memainkan atv tersebut," ujar Danang.
"Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan waspada, serta mengantispasi agar tak terjadi yang tak diinginkan," pungkasnya.
Liburan Berujung Maut
Hati-hati mengawasi anak saat bermain, bahkan mengendarai sebuah kendaraan di tempat wisata.
Ini terjadi pada anak SD kelas 5 yakni AMS yang meregang nyawa karena terjatuh dari motor ATV di Kali Pucung, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Kamis (10/3/2022).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, korban asal Kabupaten Demak saat itu tengah berlibur dengan 45 orang teman-temannya dan gurunya.
Sarbini, guru korban mengatakan awal para rombongan segera meninggalkan lokasi untuk menuju ke objek wisata lainnya.
"Kami mau persiapan meninggalkan lokasi menuju Lawu Park, kami sudah memberitahu para siswa untuk bersiap masuk ke dalam bus," kata dia kepada TribunSolo.com.