Kematian Bocah Kartasura
Bocah Disiksa Kakaknya hingga Tewas di Kartasura, Psikolog UNS : Meniru Didikan Orangtua yang Keras
Perilaku GSB (24) dan FNH (18) yang menyiksa adiknya UFT alias Dila (7) karena saat masih kecil mendapatkan perlakukan buruk dari ayahnya.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perilaku GSB (24) dan FNH (18) yang menyiksa adiknya UFT alias Dila (7) karena saat masih kecil mendapatkan perlakukan buruk dari ayahnya.
Hal ini terungkap dari tetangga hingga pelaku yang blak-blakan saat ditunjukkan ke publik oleh polisi di Mapolres Sukoharjo, Rabu (13/4/2022).
Lantas bagaimana menurut pandangan psikolog?
Baca juga: Tampang Kakak di Kartasura yang Menyiksa Adiknya hingga Tewas : Berbaju Tahanan, Diborgol & Menunduk
Baca juga: Kisah Kelam Penyiksa Dila hingga Tewas di Sukoharjo : Dapat Didikan Keras, Sering Dipukuli Ayahnya
Psikolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Rafika Nur Kusumawati, melihat jika pendidikan pola asuh sangat berpengaruh pada coping strategi anak dalam menyelesaikan masalah.
"Cara menyelesaikan masalah akan serupa, apa yang telah diajarkan orangtua ke anak," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (13/4/2022).
Menurutnya, apa yang mereka lihat dari sikap orangtua itulah yang akan dilakukan.
Terlebih keduanya mendapatkan perlakuan keras selama dididik orangtuanya khususnya ayahnya saat tersangka masih kecil.
"Perilaku pola asuh tidak akan bisa serta merta bisa hilang begitu saja, karena sebuah kebiasaan jadi akan susah untuk dihilangkan," paparnya.
Rafika menjelaskan, perilaku tersebut tidak hanya dari faktor dari orangtua saja, namun juga dari faktor lingkungan.
Disinggung mengenai adanya faktor broken home yang dialami oleh tersangka lantaran kedua orangtua berpisah, menurutnya juga bisa menjadi pengaruh.
Baca juga: Alasan FNH Pemuda 18 Tahun di Kartasura Tega Siksa Adik Dila hingga Tewas : Mencuri Uang di Warung
Baca juga: Kerap Dianiaya Kakak Sambung hingga Berujung Maut, Tangisan Dila Tak Pernah Terdengar Tetangga?
"Jadi luka masa kecil itu juga bisa jadi pemicu juga menjadikan perilaku tersebut," ungkapnya.
Selain itu, untuk FNH yang masih remaja dinilai juga menjadi faktor emosinya yang masih naik turun saat harus mengasuh adik angkatnya.
"Untuk remaja sendiri masih naik turun, dan dia juga tidak mendapat peran yang baik dari orangtuanya, tidak mendapat dua sosok yang dia butuhkan apalagi untuk remaja," jelasnya.
Sehingga untuk penguasaan emosi dan penyelesaian masalah mencontoh perilaku yang diterapkan oleh kepada dirinya.