Berita Solo Terbaru
Berencana Kredit Rumah? Ini Daerah Solo Raya yang Paling Diminati untuk KPR, Harga Mulai Rp 300 Juta
Rupanya dari data BSI Solo, pertumbuhan bisnis perumahan yang paling diminati masyarakat yaitu berada di wilayah Gentan, Sukoharjo.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dari laporan terbaru Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Kota Solo, saat ini pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di area Solo Raya mulai bergairah kembali.
Hal itu disampaikan, Manajer Area Bank Syariah Indonesia Solo, Hari Nopa Kurniawan.
Menurut Hari, pengajuan griya KPR di BSI beberapa waktu belakangan meningkat secara signifikan.
"Dilihat dari year on year di bulan sama tahun lalu , saat ini (KPR) sudah mengalami perbaikan yang sangat luar biasa," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (21/4/2022).
Baca juga: Berstatus Anak Presiden dan Jadi Wali Kota Solo, Gibran Masih Ngangsur KPR Rp 700 Ribu Per Bulan
Baca juga: Viral Pasutri Muda Ogah KPR, Habiskan Rp 200 Juta Bangun Rumah Mungil, Isi di Dalamnya Bikin Takjub
Pengajuan KPR di Solo sendiri mulai bergairah sejak bulan Februari lalu.
Tetapi terlihat sejak akhir tahun 2021, bisnis perumahan di Solo memang sudah menggeliat.
Lantas daerah mana di Solo Raya yang paling diminati untuk pengajuan KPR?
Rupanya dari data BSI Solo, pertumbuhan bisnis perumahan yang paling diminati masyarakat yaitu berada di wilayah Gentan, Sukoharjo.
"Selain itu di Colomadu, Karanganyar dan Karanganyar Kota seperti di Jaten," ungkapnya.
Sedangkan untuk di wilayah Kota Solo, yang paling diminati warga yakni di wilayah Karangasem, Laweyan.
Terpisah, Area Consumer Financing Manajer BSI Area Solo, Asbi Rachman Faried, menyebut untuk wilayah di Kota Solo sendiri memang sudah padat penduduk sehingga susah untuk KPR.
"Perumahan baru sudah enggak ada Solo, jarang. Karena di daerah Hotel Alana itu juga sudah masuk wilayah di Karanganyar," ungkapnya.
Sementara itu, harga KPR yang banyak dicari masyarakat di Solo Raya saat ini berkisar Rp 300 jutaan.
"Kalau yang untuk ditawarkan ke masyarakat Rp 300 - Rp 700 juta, paling banyak yang dicari seharga Rp 300 juta. kebanyakan juga di luar Solo. Tipe 36-72," paparnya.
Harga Tanah di Sukoharjo
Kawasan penyangga Kota Solo menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat yang ingin membeli tanah atau rumah dengan harga terjangkau.
Sebab, harga tanah di Solo sudah terlalu tinggi, terlebih UMR Solo hanya Rp 2 juta per bulan.
Menurut Marketing Manager Point Properti, Darmadi, harga tanah di kawasan penyangga Solo wilayah barat sudah tinggi.
Kawasan tersebut seperti di daerah Kecamatan Baki dan Kartasura, Kabupaten Sukohajo, dan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
"Kawasan Desa Gentan (Baki) hingga ke Gumpang (Kartasura), masih kategori menengah," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (18/1/2022).
"Yang tinggi itu kawasan Kartasura di jalan protokol seperti jalan Ahmad Yani, ke barat di Jalan Adi Sucipto hingga Adi Soemarmo," ujarnya.
Dia menjelaskan kategori harga tanah maupun rumah di kawasan Kartasura dan Colomadu, sangat dipengaruhi areal lingkungannya.
Seperti berada di kawasan perkampungan, perumahan atau kapling.
Di kawasan kampus UMS, harga tanah dikisaran Rp 4-5 juta, dengan asumsi jalan cukup lebar.
Sementara di kawasan Baturan dan Fajar Indah sekitar Rp 6-7 juta per meter.
"Ada isu pengembangan di Colomadu, mempengaruhi harga. Ini sudah mulai naik," kata dia.
Harga lebih rendah berada di kawasan Gegongan, Gawangan, sampai sungai Pepe, dikisaran harga Rp 2,5-3 juta per meter.
"Kalau masuk Boyolali, seperti di kawasan Donohudan, Kismoyoso harganya lebih murah lagi, kisaran Rp 2 juta per meter," ujarnya.
Darmadi mengatakan, kawasan Gondangrejo, Karanganyar harga tanahnya masih murah.
Sebab, di Gondangrejo merupakan kawasan berkembang.
"Tanah di sana harga Rp 250-300 ribu per meter masih ada," ucapnya.
Dia menambahkan, sehingga rumah bersubsidi masih ditemukan di kawasan Gondangrejo. (*)