Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Terungkap Pemasang Baliho 'Mau Gak Jadi Istriku' di Klaten : Pria Asal Malang, Tugas di Mabes Polri

Baliho di Jalan Pemuda Klaten viral, lantaran demi melamar sang kekasih untuk menapaki pelaminan.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Baliho untuk melamar sang pujaan hati Maya Eka Wijayanti di Jalan Pemuda Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Terungkap sudah siapa laki-laki yang melamat wanita bernama Maya Eka Wijayanti melalui baliho super besar di Jalan Pemuda Klaten.

Sosok laki-laki itu adalah Tommy Aditya, pria asal Malang, Jawa Timur.

Tommy merupakan polisi lulusan Akpol 2018 yang bertugas di Mabes Polri dengan pangkat Ipda.

Dirinya mengaku menyewa baliho tersebut selama 2 hari jelang acara lamaran yang akan diselenggarakan hari ini.

"Kalau saya, ingin (lamaran) menjadi sesuatu yang beda dari yang lain," ungkap Tommy kepada TribunSolo.com saat ditemui langsung, Sabtu (7/5/2022).

Sebelumnya dia mengaku jika ide itu muncul saat melihat papan iklan yang ada di jalan raya.

Sempat mencari tempat yang pas untuk melaksanakan niatnya tersebut, akhirnya pilihannya jatuh di baliho yang berada di simpang lima Plaza Klaten, Jalan Pemuda.

"Sebenernya, awal nyari di Depok, Jawa Barat. Tapi akhirnya saya minta tolong temen di sini (Klaten) untuk bantu cari (baliho) yang bisa disewa dan lokasinya strategis," ujar Tommy.

"Saya pasang 2 hari, sampai acara lamaran hari ini," ungkapnya.

Baca juga: Wanita Dilamar Sang Kekasih Lewat Baliho Besar di Klaten, Pemasangan Dilakukan Satu Jam

Baca juga: Yan Vellia Gelar Doa & Tumpengan, Jelang Konser 2 Tahun Didi Kempot di Bengawan Solo Park Malam Ini

Tommy mengaku mempersiapkan kejutan itu sejak 25 April yang lalu setelah mendapatkan kontak pemilik baliho tersebut.

Berbekal foto sang pacar yang diambil menggunakan gawai, dirinya meminta bantuan temannya untuk membuat desain baliho tersebut.

"Itu foto dari handphone, terus saya minta teman saya untuk membuatkan design dengan photoshop," jelasnya.

Untuk mewujudkan idenya itu, dirinya mengaku merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk 2 hari.

"Itu perhari Rp 2,5 juta perhari, tapi itu semua sudah termasuk pajak, biaya cetak, pemasangan, lampu dan lain-lainnya," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved