Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Terbaru Wonogiri

Pedagang Sapi Diminta Perhatikan Kesehatan Ternak, Jekek Akan Tutup Pasar Hewan Jika Ada Temuan PMK

Bupati Wonogiri Joko Sutopo tak segan untuk menutup pasar hewan apabila memang nantinya ditemukan penyakit mulut dan kuku menjangkiti sapi-sapi

Istimewa/Dislapernak Wonogiri
Pemeriksaan kesehatan sapi di Pasar Hewan Wuryantoro beberapa waktu lalu.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menegaskan pihaknya akan menutup pasar hewan bila ditemukan sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Meskipun begitu, Jekek --begitu dia disapa-- memastikan belum ada ternak di Wonogiri yang terpapar penyakit tersebut.

"Hingga saat ini belum ada temuan atau laporan dari petugas di lapangan terkait adanya hewan ternak di Wonogiri yang terinveksi PMK," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Selama Lebaran, Angka Kecelakaan di Wonogiri Naik 65 Persen: Ada 2 Korban Meninggal Dunia 

Jekek menjelaskan, pasar hewan sapi yang beroperasi di Wonogiri berada di tiga lokasi, yakni Kecamatan Purwantoro, Pracimantoro dan Wuryantoro.

Pihaknya beberapa waktu lalu telah melakukan pemeriksaan oleh petugas dari Dislapernak, hasilnya tidak ada sapi yang terinfeksi PMK.

Setidaknya ada 1.415 ekor sapi yang diperiksa.

Dengan rincian 264 ekor di Kecamatan Wuryantoro, 686 ekor sapi di Purwantoro dan 465 ekor di Pracimantoro.

"Ada dua langkah yang kami lakukan dalam menghadapi virus PMK yang merebak di sejumlah daerah agar tidak masuk ke Wonogiri," jelasnya.

Pertama, mengecek kesehatan hewan dari luar daerah yang dibawa ke Wonogiri.

Baca juga: Banyak Sapi Terpapar PMK, Mentan : Kebutuhan 1,7 Juta Ekor untuk Idul Adha Dipastikan Tak Terganggu

Baca juga: Dua Minggu Kedepan, Pedagang Diminta Setop Ambil Sapi dari Luar Daerah: Antisipasi PMK 

Pengecekan itu dilakukan di pos pemantauan lalu lintas ternak, dimana para pelaku ternak harus membawa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pada pedagang hewan dari luar daerah.

Mereka diminta untuk lebih berhati-hati dalam memperhatikan kesehatan hewan.

"Sikap kami tegas, kalau pedagang dari luar daerah tidak koperatif, tidak hati-hati, begitu kami menemukan kasus PMK di pasar, maka pasar itu akan kami tutup," tegas dia.

Hingga kini pihaknya belum melakukan pembatasan terhadap hewan ternak dari luar daerah ke Wonogiri.

Namun, pemahaman terus dilakukan kepada para pedagang.

"Intinya kalau mereka (pedagang hewan) ngeyel tidak memperhatikan kesehatan hewan sebelum dibawa ke sini dan ternyata didapati kasus PMK, pasar hewan akan kami tutup. Kalau ditutup mereka juga rugi," tandas dia. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved