Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Terbaru Klaten

Mitos Suara Deru Langkah Kuda Saat Malam di Situs Pringgoloyo, Sudah Ada Sejak Zaman Megalitikum

Situs Pringgoloyo berada di Dusun Sukorejo RT 01 RW 09, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Klaten. Masyarakat sekitar mengkeramatkan situs tersebut

Tribunsolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Situs Pringgoloyo atau Pringgolayan yang dikeramatkan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Klaten 

"Kita tetap menghormati keputusan itu, namun disayangkan karena ini berhubungan dengan sejarah yang perlu diwariskan untuk generasi selanjutnya," kata Hari.

Sedangkan Ketua KPCB Klaten, IGG Wisnu Hendrata, menyebut akan melaporkan temuan tersebut kepada dinas terkait. 

"Kami akan melaporkan kepada dinas yang terkait, untuk dilakukan penelitian yang kita duga sebagai situs megalitik, sehingga dari OBCB dapat berubah menjadi Cagar Budaya," harap Wisnu. 

Untuk mewujudkan harapan itu, dirinya mengaku siap mengawal proses yang berjalan. Jika nantinya situs tersebut dijadikan cagar budaya, dipercaya bakal memberikan dampak positif bagi desa setempat.

Menurutnya, penelitian untuk memastikan situs itu cagar budaya atau bukan dapat dilakukan tanpa harus memindahkan obyek yang diduga cagar budaya tersebut. 

"Sejauh ini, situs megalitik ini satu-satunya yang ada di Kabupaten Klaten," ucapnya.

Selain itu, Wisnu menegaskan warga yang memiliki tanah itu tidak perlu khawatir. Perubahan menjadi cagar budaya bakal dilanjutkan dengan mekanisme ganti kerugian. 

TribunSolo.com juga berkesempatan menemui, Tri Suryani (20), salah satu pengunjung Situs Pringgoloyo yang mengaku sebagai penganut agama Hindu. 

Tri mengaku datang dengan tak ada rencana sembahyang untuk para leluhur di Situs Pringgoloyo. Aksi itu dilakukannya spontan ketika berada di lokasi.

"Spontan saja, saat sampai lokasi jeda beberapa saat saya langsung melakukan sembahyang," kata Tri. 

 
Menurutnya, apa yang ia lakukan merupakan bentuk aplikasi ajaran agama yang dianutnya, yakni Panca Yadnya. Dimana salah satunya adalah Pitra Yadnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pitra Yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci yang di tujukan kepada roh-roh para leluhur dan bhatara-bhatara karena mereka lah yang membuat kita ada di dunia hingga kita dewasa. 

Selain itu, Pitra Yadnya ini bertujuan menyucikan roh-roh para leluhur agar mendapatkan tempat yang layak di kahyangan.

"Menurut kepercayaan saya terdapat salah satu ajaran Panca Yadnya," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved