Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Update Sapi Terjangkit PMK di Wonogiri, Bupati Jekek : Lima Ekor Sembuh, Tapi Puluhan Ternak Suspect

Ada kabar terbaru soal sapi di Kabupaten Wonogiri yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek. 

Adapun penutupan pasar hewan imbas merebaknya PMK sejak beberapa hari ini hingga menjelang Idul Adha yakni 6 Juni 2022 mendatang.

Peternak sekaligus blantik, Teguh Topo menilai keputusan lockdown ada nilai plus dan minusnya.

"Ya antisipasi wabah, tapi kami merugi, apalagi tidak bisa mendapatkan sapi dari luar kota karena kebijakan lockdown," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Ketua Paguyuban Peternak Sapi Wonogiri, Mursyid mengatakan pihaknya menghormati kebijakan tersebut.

Namun, dia menilai keputusan yang diambil pemerintah dengan menutup pasar hewan di Wonogiri selama dua pekan tergesa-gesa.

"Sapi yang terkena PMK kan dari luar Wonogiri, kami kira yang ditutup lalu lintasnya ternak, bukan pasarnya," kata dia.

Menurutnya, bila lalu lintas sapi dari luar daerah ditutup, sapi lokal Wonogiri masih bisa diperjualbelikan di pasar hewan yang ada di Wonogiri.

Baca juga: Wabah PMK di Sragen Meluas, Jangkiti 39 Ekor Sapi di 10 Kecamatan: Pasar Hewan Rencana akan Ditutup

Baca juga: Satu Sapi Milik Peternak Lokal Wonogiri Terpapar PMK, Langsung Dilakukan Karantina

Pihaknya menilai, penutupan pasar hewan tidak hanya berdampak ke peternak sapi, melainkan peternak kambing, blantik, hingga tukang dadung bisa terdampak.

Terlebih saat ini mendekati Idul Adha, sehingga ditakutkan penjualan sapi dan kambing asal Wonogiri bisa turun drastis.

"Alangkah baiknya dinas juga melakukan pengecekan ke kandang-kandang peternak. Supaya peternak juga merasa aman dan nyaman," ujarnya.

Kata Jekek Soal Lockdown

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan bahwa dirinya menghormati perbedaan cara pandang tersebut.

Dia menjelaskan, keputusan itu diambil melalui pertimbangan berbagai aspek.

Dia juga tak menampik penutupan itu akan menimbulkan kontraksi. Menurutnya, penyebaran PMK sangat cepat sehingga perlu adanya upaya penutupan aktivitas di pasar.

"Kira-kira kerugiannya lebih besar mana kalau tidak segera ditutup, kami melakukan sterilisasi sambil monitoring," jelas Jekek.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved