Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Satu Sapi Terjangkit PMK di Wonogiri Mati, Diduga Mati Akibat Kembung, Langsung Dikubur

Satu ternak sapi milik warga Wonogiri yang terpapar PMK dikabarkan mati. Tapi sapi itu diduga mati karena kembung dan langsung dikubur

Istimewa/Polres Wonogiri
Pemeriksaan kesehatan terhadap sapi beberapa waktu lalu.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Satu ternak sapi milik warga Wonogiri yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dikabarkan mati.

Diketahui sapi tersebut berasal dari Kecamatan Bulukerto.

Kejadian tersebut merupakan kasus pertama sapi yang terpapar PMK mati di Wonogiri.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri Sutardi membenarkan informasi tersebut bahwa ada satu sapi yang mati.

Baca juga: Dugaan Pencurian Mobil Ambulans PAC PDIP Eromoko Menguat : Stiker Dilepas, Pelaku Terekam CCTV

Baca juga: Pemkab Sragen Tutup Seluruh Pasar Hewan Antisipasi Penyebaran PMK, Peternak Ngaku Rugi

"Iya memang benar ada satu sapi (terpapar PMK) yang mati," kata dia, kepada TribunSolo.com, Kamis (2/6/2022).

Sutardi menerangkan, pihaknya mendapatkan laporan sapi terjangkit PMK yang mati itu pada Rabu (1/6).

Adapun sapi yang mati tersebut sudah dalam penanganan.

Oleh pemiliknya, sapi itu diletakkan di luar kandang.

Menurut Sutardi, sapi tersebut diduga kembung hingga akhirnya mati.

"Kemungkinan matinya bukan karena PMK, tapi karena kembungnya itu. Sapi yang mati itu sudah dikubur," jelasnya.

Dinasnya meminta masyarakat yang memiliki ternak bergejala PMK bisa langsung melapor sehingga penanganan yang dilakukan bisa tepat.

Baca juga: Virus PMK di Sragen Kian Mengerikan, Sudah Jangkiti 95 Ekor Sapi, Total 5 Anakan Sapi Mati Tiba-tiba

Baca juga: Sapi di Sukoharjo Berjatuhan Diserang PMK : Ada Tambahan 23 Kasus, Tapi 21 Sapi dan Domba Sembuh

Gejala tersebut antara lain demam tinggi dengan suhu 39 hingga 41 derajat selsius.

Gejala lainnya adalah luka melepuh pada lidah dan rongga mulut, produksi air liur berlebihan dan berbusa.

Bahkan, ternak yang terjangkit penyakit yang disebabkan virus itu gejalanya sampai terlepasnya kuku ternak, tremor dan tidak nafsu makan karena luka di mulut.

"Kalau ada yang bergejala bisa segera dilaporkan kepada kami. Nanti bisa segera dilakukan penanganan kepada ternak tersebut," pungkas dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, hingga Rabu (1/6/2022) ada lima kasus terkonfirmasi positif PMK di Wonogiri. Sementara itu, ada 12 ternak yang sembuh. Jumlah suspect tembus di angka 76 ekor.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved