Berita Wonogiri Terbaru
Lima Bulan Terakhir, Puluhan Kasus DBD Ditemukan di Wonogiri: Dua Meninggal Dunia
65 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di wilayah Wonogiri sepanjang tahun ini, tepatnya hingga bulan Mei 2022. Dua diantaranya meninggal
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Puluhan kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di wilayah Wonogiri sepanjang tahun ini, tepatnya hingga bulan Mei 2022.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Satyawati Prawirohardjo, mewakili sang kepala dinas, Setyarini mengatakan pihaknya mencatat ada 65 kasus DBD.
Dua pasien dari 65 kasus tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Sepakat Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang, Ketua DPRD: Antisipasi Kerugian Lebih Besar
Baca juga: Ambulans PAC PDIP Eromoko Sepekan Raib, Ketua DPC Wonogiri Tak Habis Pikir: Kok Yo Tega Diambil
Jumlah itu lebih banyak daripada tahun lalu di periode yang sama, yakni tujuh kasus dengan satu pasien meninggal.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab kasus DBD tahun ini meningkat secara signifikan.
Namun, ada dugaan penderita bergejala DBD pada tahun lalu takut memeriksakan diri karena kasus Covid-19 banyak ditemukan, berbeda dengan kondisi sekarang.
"Ada kemungkinan, waktu itu orang takut periksa ke rumah sakit. Mungkin takut jika diperiksa dan malah positif Covid-19. Ini kemungkinan ya," terang dia, kepada TribunSolo.com.
Dia mencontohkan, dengue shock syndrome (DSS) memiliki gejala-gejala menyerupai Covid-19, misalnya demam dan sesak nafas.
Sehingga pasien yang diswab dan ternyata dinyatakan positif maka jika meninggal statusnya adalah positif Covid-19.
Baca juga: Suspek PMK Tinggi, Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang Dua Pekan
Baca juga: Uniknya Sego Kuning Mbok Sriwi di Wonogiri : Nasinya Dibuat Bola-bola, Hanya Buka saat Malam Kliwon
Menurutnya, angka kasus penyakit lain juga mengalami peningkatan usai kasus Covid-19 mulai melandai.
Ada kemungkinan, masyarakat sudah mulai berani lagi untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
"Bisa jadi seperti itu. Saat ini rumah sakit juga masih melakukan skrining (Covid-19)," jelasnya.
Dia menambahkan, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk pengendalian DBD.
Misalnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kalau fogging itu pilihan terakhir, sebab hanya menyasar nyamuk dewasa saja. PSN yang utama," tandas dia.
(*)