Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Lima Bulan Terakhir, Puluhan Kasus DBD Ditemukan di Wonogiri: Dua Meninggal Dunia

65 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di wilayah Wonogiri sepanjang tahun ini, tepatnya hingga bulan Mei 2022. Dua diantaranya meninggal

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Petugas Dinas Kesehatan Wonogiri melakukan Fogging di Lingkungan Wuryorejo, Selasa (7/6/2022).  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Puluhan kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di wilayah Wonogiri sepanjang tahun ini, tepatnya hingga bulan Mei 2022.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Satyawati Prawirohardjo, mewakili sang kepala dinas, Setyarini mengatakan pihaknya mencatat ada 65 kasus DBD.

Dua pasien dari 65 kasus tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Sepakat Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang, Ketua DPRD: Antisipasi Kerugian Lebih Besar

Baca juga: Ambulans PAC PDIP Eromoko Sepekan Raib, Ketua DPC Wonogiri Tak Habis Pikir: Kok Yo Tega Diambil

Jumlah itu lebih banyak daripada tahun lalu di periode yang sama, yakni tujuh kasus dengan satu pasien meninggal.

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab kasus DBD tahun ini meningkat secara signifikan.

Namun, ada dugaan penderita bergejala DBD pada tahun lalu takut memeriksakan diri karena kasus Covid-19 banyak ditemukan, berbeda dengan kondisi sekarang.

"Ada kemungkinan, waktu itu orang takut periksa ke rumah sakit. Mungkin takut jika diperiksa dan malah positif Covid-19. Ini kemungkinan ya," terang dia, kepada TribunSolo.com.

Dia mencontohkan, dengue shock syndrome (DSS) memiliki gejala-gejala menyerupai Covid-19, misalnya demam dan sesak nafas.

Sehingga pasien yang diswab dan ternyata dinyatakan positif maka jika meninggal statusnya adalah positif Covid-19.

Baca juga: Suspek PMK Tinggi, Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang Dua Pekan

Baca juga: Uniknya Sego Kuning Mbok Sriwi di Wonogiri : Nasinya Dibuat Bola-bola, Hanya Buka saat Malam Kliwon

Menurutnya, angka kasus penyakit lain juga mengalami peningkatan usai kasus Covid-19 mulai melandai.

Ada kemungkinan, masyarakat sudah mulai berani lagi untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

"Bisa jadi seperti itu. Saat ini rumah sakit juga masih melakukan skrining (Covid-19)," jelasnya.

Dia menambahkan, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk pengendalian DBD.

Misalnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Kalau fogging itu pilihan terakhir, sebab hanya menyasar nyamuk dewasa saja. PSN yang utama," tandas dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved