Berita Karanganyar Terbaru
Antisipasi Penularan PMK Meluas, Bupati Karanganyar Juliyatmono Larang Bikin Pasar Tumpah di Jalan
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Soloraya masih merebak hingga saat ini dan membuat banyak sapi terpapar.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Solo Raya masih merebak hingga saat ini dan membuat banyak sapi terpapar.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar melarang operasional pasar hewan kurban yang biasanya bermunculan di tepi jalan raya jelang Idul Adha.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyarankan pembeli memilih hewan kurban langsung ke kandang.
Baca juga: PMK Meluas, Penutupan Pasar Hewan di Sragen Diperpanjang 10 Hari : Kini Tersebar di 20 Kecamatan
Baca juga: Suspek PMK Tinggi, Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang Dua Pekan
"Saya perintahkan Satpol PP mengoperasi jika ada yang buka lapak dan tenda, langsung ditindak," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com di rumah dinas Bupati Karanganyar, Rabu (8/6/2022).
Juliyatmono mengatakan, membiarkan adanya pasar hewan kurban bermunculan membuat terlalu berisiko untuk kesehatan sapi kurban.
Selain itu, dia mengaku sudah menerbitkan SE tentang larangan membeli atau menjual ternak dari dan ke luar kota.
SE yang disiarkan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) itu ditandatanganinya hari ini.
Baca juga: Jeritan Peternak di Sragen Jelang Idul Adha: Harga Pakan Terus Meroket hingga Ancaman PMK
Menuru Juliyatmono, ternak rentan tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) dari aktivitas transaksi antar daerah.
Mengenai larangan buka lapak jual beli hewan kurban dadakan, aturan itu merupakan turunan dari SE tersebut.
"Kurang dari sebulan Idul Adha, Satpol PP saya perintahkan sigap, jika ada yang pakai lahan pemda untuk jualan sapi atau kambing dadakan, langsung ditindak, biasanya di tepi-tepi jalan," ucap Juliyatmono.
Kemudian, ia menganjurkan pembeli memilih langsung hewan kurbannya di kandang milik peternak.
Dia sudah memerintahkan satuan kerjanya melakukan disinfeksi kandang.
Baca juga: Dua Kecamatan di Boyolali Zona Merah PMK, Sudah Ada Tiga Sapi Suspek yang Mati
"Dispertan dan BPBD menyemprot kandang, ternaknya sudah dikarantina, 14 hari dengan perawatan dan pemberian gizi cukup, sembuh," tutur Juliyatmono.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Bagus Darmadi telah menerjunkan personilnya untuk membantu Dispertan PP dalam penyemprotan kandang komunal.
Penyemprotan disinfektan dilakukan di kandang komunal di wilayah Jungke, Lalung, Popongan dan kini Karangmojo.
"Nantinya penyemprotan ini akan menyasar kandang komunal di lokasi lain," pungkas. (*)