Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Jeritan Peternak di Sragen Jelang Idul Adha: Harga Pakan Terus Meroket hingga Ancaman PMK

Peternak di Kabupaten Sragen kini tengah menjerit dengan kondisi menjelang Idul Adha. Ancaman wabah PMK dan harga pakan yang meroket bikin kelimpungan

Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
Sudirman, peternak sapi asal Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen saat ditemui di kandang bersama, Kamis (2/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Peternak di Kabupaten Sragen kini tengah menjerit dengan kondisi menjelang Idul Adha.

Bagaimana tidak, mereka kelimpungan di tengah ancaman wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan harga pakan ternak yang terus meroket.

Wabah PMK pertama kali ditemukan di Kecamatan Plupuh dan Kecamatan Tanon, dimana terdapat 6 ekor sapi dinyatakan positif PMK, pada Senin (23/5/2022) lalu. 

Kemudian, angka tersebut terus bertambah, dan per Rabu (1/6/2022) total sudah ada 95 ekor sapi terjangkit PMK. 

Ternak pun mulai mati satu per satu, khususnya anakan sapi, yang diketahui mati sebanyak 5 ekor.

Baca juga: Harga Sapi Jelang Kurban di Sragen: Jadi Rp22,5 Juta, Peternak Tak Berani Naikkan Terlalu Tinggi

Ancaman PMK pun kini membuat para peternak was-was dan tentu saja harus siap-siap merugi.

Kini, sapi yang terindikasi PMK disertai dengan gejala wajib dikarantina dan tidak boleh keluar dari kandang. 

Pasar hewan di Kabupaten Sragen pun kini sudah ditutup total selama 2 pekan, mulai dari 31 Mei 2022 hingga 14 Juni 2022 mendatang. 

Dampaknya, sapi kini tidak dapat dikeluarkan dari kandang, dan aktivitas jual beli ternak juga terhambat, terlebih jelang idul adha 1443 H. 

Salah satu peternak asal Kecamatan Sidoharjo, Sudirman mengatakan hingga kini empat ekor sapi yang ia rawat di kandang bersama di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen masih dalam keadaan sehat. 

"Belum ada kasus PMK disini, semua dalam keadaan sehat," ujarnya Kamis (2/6/2022). 

Ia pun harus menunda untuk membeli sapi lagi, karena saat ini kandang yang ia tempati dipantau ketat Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen serta dari jajaran TNI/Polri.

Baca juga: Pemkab Sragen Tutup Seluruh Pasar Hewan Antisipasi Penyebaran PMK, Peternak Ngaku Rugi

Baca juga: Gibran Cuma Jawab Gak saat Diminta Netizen Jadi Bupati Sragen, Begini Penjelasannya

Sudirman pun harus rajin membersihkan kandangnya, agar wabah tersebut tidak menjangkiti sapi-sapi di kandang kelompok tani Ekopuoyo. 

Meski begitu, ia mengakui jumlah pembeli sapi untuk kurban menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved