Berita Karanganyar Terbaru
Pertapaan Pringgodani di Tawangmangu Dikaitkan dengan Raja Majapahit Terakhir, Warga Membantah
petilasan pertapaan Pringgondani, di Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dipercaya sebagai petilasan Raja Majapahit Terakhir.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Beredar kabar di lokasi petilasan pertapaan Pringgondani, di Kelurahan Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dipercaya sebagai petilasan Raja Majapahit yang terakhir, Prabu Brawijaya V.
Bahkan lokasi tersebut disebut-sebut tempat melarikan diri Brawijaya V dari musuh-musuhnya sampai kemudian meninggal atau disebut moksa di sana.
Harno (60) salah warga sepuh yang telah tinggal puluhan tahun di sekitar wisata rohani tersebut membantah lokasi tersebut merupakan tempat petilasan Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V.
Baca juga: Petilasan Pertapaan Pringgodani Tawangmangu : Setiap Selasa Kliwon Ada Pagelaran Wayang Kulit
Baca juga: Misteri Sendang Siwani Wonogiri : Petilasan Mangkunegara I, Punya Kasiat Keluarkan Energi Membara
"Beredar kabar bahwa lokasi ini (petilasan pertapaan Pringgondani) merupakan salah tempat petilasan raja Majapahit, Prabu Brawijaya V, itu tak benar," kata Harno kepada TribunSolo.com, Kamis (10/6/2022).
Pria yang disapai Mbah Harno mengatakan, lokasi pertapaan tersebut sudah ada sejak lama, sebelum lahirnya Prabu Brawijaya V.
Lanjut, kata dia, petilasan pertapaan Pringgondani ini sudah ada bahkan sebelum Kerajaan Majapahit berdiri.
"Lokasi pertapaan ini tidak ada kaitannya dengan Prabu Brawijaya V dan kerajaan Majapahit," ucap Harno.
Pria yang disapai Mbah Harno mengatakan, Pertapaan Pringgodani merupakan lokasi untuk melakukan prihatin dan menenangkan diri bagi kepercayaan kejawen.
Dia menjelaskan, tempat tersebut bernama Pringgondani berasal dari kata "pring" (bambu), "nggon" (tempat), dan "dani" (memperbaiki).
Baca juga: Tokoh-tokoh Indonesia Pernah Kunjungi Petilasan Pertapaan Pringgodani: Ada Gus Dur & Presiden Jokowi
"Lokasi Pringgondani ini mempunyai arti yang digunakan untuk memperbaiki diri," ujar Harno.
Dia menjelaskan kata Pringgondani bisa diartikan dengan “Eyang Panembahan Koconegoro".
Hal ini bisa diartikan seperti itu, karena di dalam kompleks pertapaan terdapat Pertapaan Koconegoro, sebuah tempat yang dituakan (dikeramatkan) yang digunakan untuk tempat bercerminnya kerajaan.
"Yang pasti di sini tempat untuk Pringgodani untuk kepercayaan kejawen tempat untuk prihatin, dan memperkuat ilmu batin," kata Harno.
Dia mengatakan, banyak orang yang mengaku sebagai juru kunci di lokasi wisata rohani itu.