Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Update Vaksin PMK Sragen : Kuota 1.000 Dosis, Disuntikkan ke Sapi yang Tesebar di 10 Desa Zona Hijau

Kepala Disnakkan Kabupaten Sragen, Rina Wijayanti mengatakan sementara Sragen mendapat 1000 dosis vaksin PMK.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Dinas
Kesehatan sapi dicek petugas. Adapun di Sragen, sapi-sapi akan mendapatakan vaksin. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Akhirnya Kabupaten Sragen mendapat jatah vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang akan disuntikkan ke sapi pada tahap pertama.

Sebelumnya Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Sragen sudah melakukan pendataan dan ada kurang lebih terdapat 76.000 populasi sapi.

Kepala Disnakkan Kabupaten Sragen, Rina Wijayanti mengatakan sementara Sragen mendapat 1.000 dosis vaksin PMK.

"Sementara mendapat 1000 dosis vaksin PMK," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (24/6/2022).

Terpisah, Kabid Kesehatan Hewan Disnakkan Kabupaten Sragen, drh. Totok Sukarno mengatakan rencananya vaksin tersebut akan disuntikkan ke sapi yang ada di dua kecamatan.

"Mendapat 1000 dosis, rencana untuk dua kecamatan, yaitu Plupub dan Sumberlawang," katanya.

Nantinya vaksin akan dibagikan ke 5 desa di masing-masing kecamatan yang ditunjuk.

Desa yang dipilih yakni desa yang masih belum ada penularan PMK atau masih dalam zona hijau.

Baca juga: Hendak Dijadikan Hewan Kurban, 2 Ekor Sapi di Banyuanyar Solo Ternyata Positif PMK

Baca juga: Jelang Idul Adha, Serangan PMK di Sragen Menggila : 700 Ekor Kena Virus, Sapi yang Mati Bertambah

"Terbagi di 5 desa di Plupuh dan 5 desa di Sumberlawang, kriterianya desa yang masih zonk PMK atau zona hijau," terangnya.

Menurut Totok pelaksanaan vaksinasi PMK akan dilakukan pada akhir pekan depan dan rencana akan dilaunching oleh Bupati Sragen.

"Pelaksanaan dua hari, Sabtu 2 Juli dan Minggu 3 Juli 2022, Ibu Bupati akan ikut vaksinasi," jelasnya.

Pelaksanaan vaksinasi rencananya akan dilakukan dari kandang ke kandang untuk membatasi mobilitas ternak agar tak saling menularkan.

700 Ekor Terjangkit PMK

Jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sragen semakin menggila.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Totok Sukarno mengatakan total ada 700 ekor yang terjangkit PMK.

"Ada 34 kasus baru, total ada 700 kasus per kemarin, kasus aktif sekarang 389 ekor," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (18/6/2022).

Dari total 700 kasus, sudah ada hewan yang dinyatakan sembuh yakni sebanyak 274 ekor.

Sedangkan sapi yang mati total ada 37 ekor dengan rincian 30 ekor dipotong dan yang mati karena PMK ada 7 ekor.

Kasus kematian sapi karena terpapar PMK tersebut bertambah dua ekor, yang mana sebelumnya hanya 5 ekor sapi yang mati.

"Yang mati ada 4 ekor di Kecamatan Tanon, seekor di Kecamatan Miri dan dua ekor di Kecamatan Kedawung," terangnya.

Baca juga: 800 Ribu Vaksin PMK Sudah Datang, Presiden Jokowi: Cepat Suntikkan ke Hewan Ternak

Baca juga: Awal Mula 6 Sapi di Kota Solo Positif PMK, Tertular Sapi yang Didatangkan dari Sragen

Sedangkan yang dipotong ada satu ekor di Kecamatan Tanon, 13 ekor di Kecamatan Karangmalang, 7 ekor di Kecamatan Sidoharjo, 2 ekor di Kecamatan Sumberlawang, dua ekor di Kecamatan Kedawung dan 3 ekor di Kecamatan Sambungmacan,

"Kemudian masing-masing satu ekor di Kecamatan Kalijambe dan Masaran," paparnya.

Sedangkan kasus temuan PMK paling banyak masih berada di Kecamatan Sumberlawang yakni sebanyak 54 ekor sapi terjangkit PMK.

Disusul Kedawung sebanyak 42 kasus, Karangmalang sebanyak 42 kasus, Ngrampal sebanyak 38 kasus, dan Sambungmacan sebanyak 37 kasus.

Tadinya Hanya 244 Ekor

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sragen bertambah 14 kasus per Selasa (14/6/2022) pukul 15.00 WIB.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Sragen, Rina Wijayanti mengatakan, total kasus PMK di wilayahnya ada 611 ekor. 

"Total kasus 611 ekor yang terjangkit PMK, kasus aktif sebanyak 344 ekor," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pedagang Kambing Nekat Jualan di Pinggir Jalan karena Pasar Ditutup Akibat PMK

Baca juga: Kasus PMK di Wonogiri Merebak Jelang Idul Adha, Bupati Jekek Minta Hewan Kurban Dilengkapi SKKH

Lanjut Rina, ada tambahan 4 kasus PMK baru yang menjangkiti ternak di Bumi Sukowati. 

"Hewan yang dinyatakan sembuh 233 ekor, mati total 34 ekor, 29 ekor dipotong dan mati 5 ekor anak sapi," terangnya.

Kasus PMK paling banyak ditemukan di Kecamatan Sumberlawang dan Kedawung, yakni masing-masing 45 ekor dan 44 ekor. 

Kemudian, disusul Kecamatan Ngrampal 34 kasus, Sambungmacan 26 kasus, Miri 25 kasus dan Tanon 22 kasus.

Baca juga: Antisipasi Penularan PMK Meluas, Bupati Karanganyar Juliyatmono Larang Bikin Pasar Tumpah di Jalan

Kemudian Sukodono ada 19 kasus, Kalijambe dan Mondokan 16 kasus, Karangmalang 14 kasus, masing-masing 13 kasus di Kecamatan Sidoharjo, Jenar dan Sambirejo. 

Kecamatan Gemolong ada 11 kasus, Plupuh 10 kasus, Gesi 7 kasus, Masaran 6 kasus, Tangen 5 kasus, Sragen 3 kasus dan Gondang ada 2 kasus.

Dengan begitu, seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen berjumlah 20 masih zona merah PMK.

"Iya, semua kecamatan masih zona merah PMK," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved