Berita Klaten Terbaru
2.700 Dosis Vaksin PMK Sudah Diberikan ke Ternak di Klaten, Kini Dapat Tambahan 500 Dosis Lagi
DKPP Klaten menerima 500 dosis vaksin PMK lagi untuk hewan ternak. Tercatat hingga Senin (4/7) sudah ada 2.700 dosis vaksin yang diberikan ke ternak
Penulis: Ibnu DT | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, kembali mendapatkan 500 dosis vaksin untuk ternak sapi demi mengantisipasi penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten (DKPP) Klaten, Widiyanti mengatakan hingga Senin (4/7) total tercatat 2.700 dosis vaksin telah diberikan untuk hewan ternak.
Untuk tahap selanjutnya, vaksin PMK di Klaten rencananya akan tiba sekitar minggu ke-3 atau ke-4 bulan Juli.
Baca juga: Nyaris Tak Dapat Sekolah karena Zonasi PPDB, 20 Siswa Desa Tegalmulyo Klaten Dibuatkan Rombel Baru
Baca juga: Info Wisata di Klaten : Bukit Sidoguro Lebih Ciamik, Bakal Dibangun Cafe-cafe Asyik Buat Nongkrong
"Target kita sebanyak mungkin, agar terjadi kekebalan di lingkungan Klaten," kata Widiyanti, Selasa (5/7/2022).
"Kalau total kebutuhannya 70 ribu dosis. Kalau keinginan kita paling tidak ya 10 ribu dosis," ungkapnya.
Menurutnya, rata-rata dalam satu hari pihaknya mampu melakukan vaksinasi untuk 1.200 dosis.
"Satu hari full dengan 12 tim, kita bisa mencapai 1.000 hingga 1.200 dosis per hari. Itu kita lakukan dari pagi hingga sore," jelasnya.
Widiyanti mengatakan tim tersebut harus berpindah-pindah dari satu kandang ke kandang yang lain.
Sebab hewan ternak tidak berkumpul dalam satu waktu yang bersamaan.
Baca juga: Evaluasi CFD Perdana di Klaten, Bupati Sri Mulyani Ingatkan Soal Sampah
Baca juga: Fantastis, 3.836 Pengendara di Klaten Kena Tilang ETLE HP : Rata-rata Ada di Jalan Raya Solo-Jogja
Adapun syarat paling utama agar hewan tersebut mendapatkan vaksin adalah harus sehat.
Syarat lain agar sapi bisa menerima vaksinasi yakni merupakan sapi indukan, sapi perah, atau anakan sapi.
"Pokoknya sapi yang sehat dan punya nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki umur yang lama," ujarnya.
Di sisi lain, Widiyanti mengatakan fokus vaksinasi menyasar kecamatan yang memiliki tingkat populasi sapi yang tinggi.
"Di wilayah Puskeswan Karangnongko, Jatinom, Jogonalan dan satu lagi di Puskeswan Trucuk, sedangkan di wilayah kota populasinya tidak terlalu banyak," ungkapnya.
Hingga Senin, (4/7/2022) hingga pukul 17.00 WIB, suspek PMK di Klaten tercatat 811 hewan.
Sedangkan angka kesembuhan komulatif mencapai 984 hewan dengan tingkat kesembuhan mencapai 50,46 persen.
(*)