Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ndalem Singopuran Kartasura Dijebol

Datangi Ndalem Singopuran yang Dibongkar, Kajari Sukoharjo : Kami Punya Kewenangan untuk Membina

Kajari bertemu langsung dengan perwakilan dari pemilik lahan yakni Bagas (30) selaku anak dari Sudino.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibnu Dwi
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukoharjo, Hadi Sulanto berbincang dengan anak pemilik lahan, Bagas di Ndalem Singopuran hancur di RT 002, RW 002 Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/7/2022). 

Pemilik lahan di Ndalem Singopuran yang disorot karena membongkar benteng atau pagar buka suara.

Anak dari pemilik lahan, Bagas mengaku jika tembok tersebut roboh di beberapa titik, oleh karena itu, dirinya berinisiatif untuk memperbaiki tembok tersebut dengan kontruksi baru.

Tepatnya di RT 002, RW 002 Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

"Beberapa kali tembok ini roboh, di beberapa titik roboh karena hujan," terangnya kepada TribunSolo.com, Jumat (8/7/2022).

"Alhamdulilah tidak ada korban, karena yang ditakutkan itu kalau roboh hingga ada korban," aku dia bersikukuh.

Dirinya mengaku jika nantinya akan membangun kembali bangunan yang dia robohkan.

"Maksud saya, saya rapikan, saya bangun ulang dan saya perkuat tapi malah jadi ramai," ungkapnya.

"Rencananya semua (bangunan benteng) akan saya kasih pondasi, saya kasih cakar ayam dengan besi," tambahnya.

Bagas beralasan jika bangunan yang drobohkan lantaran membahayakan warga sekitar.

"(Bangunan) itu bisa dilihat kalau menggelembung, karena di dalamnya banyak pohon-pohonnya. Nanti kan bisa mendorong pagar itu roboh," jelasnya.

Baca juga: Inilah Pemilik Ndalem Singopuran yang Dibongkar, Pemkab Sukoharjo : KTP Jakarta, Tinggal di Boyolali

Baca juga: Penghancuran Benteng Ndalem Singopuran Bertuntut Panjang, Kapolres Sukoharjo : Bakal Diselidiki

"Kalau sampai roboh dan mengenai warga atau orang yang lewat, pasti yang dicari pemiliknya," tambahnya.

Bagus mengklaim tidak tahu menahu soal bangunan yang dia robohkan merupakan benda yang diduga cagar budaya.

"Saya enggak tahu soal ya enggak ada surat dari dinas, karena saya tidak pernah menerima surat apapun dari dinas, bahkan pemberitahuan secara lisan pun tidak ada," ungkapnya.

Dirinya tak menampik jika pernah orang (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) yang datang melihat-lihat bangunan tersebut.

"Memang ketemu saya kemarin, tapi kurang tahu siapa. Karena mereka datang langsung masuk saja tanpa kulon nuwun (permisi) atau apapun padahal saya ada di dalam," tegasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved