Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Produksi Susu Sapi di Boyolali Turun 25 Persen Imbas PMK, Penanganan Sapi Perah Jadi Prioritas  

Wabah PMK disebut membuat produksi susu sapi di Boyolali berkurang hingga 25 persen. Sapi berkurang nafsu makannya sehingga produksi susu terdampak

TribunSolo.com/Tri Widodo
Seorang petani di Musuk, Boyolali tengah memeras susu sapi, Senin (11/7/2022). Wabah PMK disebut membuat produksi susu sapi di Boyolali berkurang hingga 25 persen. Hal itu dikarenakan sapi yang terpapar PMK menjadi berkurang nafsu makannya, sehingga produksi susu pun terdampak. Kebanyakan PMK diketahui menyasar sapi perah. 

"Saat ini kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) hanya mampu dipenuhi sekitar 20 persen saja, sedangkan sisanya masih menggantungkan dari impor," terangnya.

Kabid Produksi Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Gunawan mengatakan minat milenial untuk berternak sapi perah masih minim.

Dari 27.055 peternak yang tersebar di delapan kecamatan, hanya 10-20 persen peternak dengan usia muda.

"Minat anak muda pada bidang peternakan terus kami dorong," terang dia.

"Beberapa Kelompok peternakan sapi (KLP) ternak sudah melakukan regenerasi pengurus-pengurusnya anak muda," harap dia.

Kisah Sukses Porang

Ada kisah sukses pria yang menekuni jadi petani porang ternyata berhasil meraup uang jutaan rupiah.

Dia adalah Sriyanto (30) warga Dukuh Kragilan, Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Porang adalah tanaman penghasil umbi yang dapat dimakan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan, serta untuk obat-obatan.

Banyak di antaranya di ekspor ke luar negeri.

Tanpa perencanaan dan harapan yang muluk-muluk, dia mencoba menanam tanaman porang di lahan yang ada di sekitar rumahnya yang masih luas.

Tidak disangka, tanaman yang iseng-iseng dia tanam sejak 1,5 tahun itu akhirnya membuahkan hasil.

Kebun porang yang menjadi primadona bagi petani di Dusun Ngelundo, Desa Ngargoyoso, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Selasa (11/5/2021).
Kebun porang yang menjadi primadona bagi petani di Dusun Ngelundo, Desa Ngargoyoso, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Selasa (11/5/2021). (TribunSolo.com/Muhammad Irfan Al Amin)

Baca juga: Fantastis! Modal Rp 100 Juta, Petani Karanganyar Tanam Porang Jual ke China Dapat Hasil Rp 400 Juta

Baca juga: Paidi, Mantan Pemulung Sukses Bertani Porang: Omzet Miliaran dan Cita-cita Umrohkan Warga Desanya

“Ya ini hasilnya kurang maksimal. Karena perawatannya juga tidak maksimal juga masih asal-asalan,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (03/08/2021).

Meski begitu, dari memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya ini, saat ini dia berhasil memanen paling tidak 1 ton umbi porang.

Tak tanggung-tanggung berkat kesingennya ternyata membuahkan hasil, karena mendapatkan uang jutaan rupiah dalam sekejap.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved