Berita Boyolali Terbaru
Fakta Produksi Mie Boraks di Mojosongo Boyolali, Beroperasi 2 Tahun Tanpa Kantongi Izin
Mie dengan kandungan boraks ditemukan di Mojosongo Boyolali. Fakta yang mencengangkan, sudah dua tahun pengusaha itu beroperasi tanpa izin
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Sebab, dia ketahuan mencampurkan boraks dalam produksi mie basahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, dr. Puji Astuti mengaku dibuat heran dengan pengusaha tersebut.
Baca juga: Kuliner Malam Kota Solo : Cicipi Mie Nyemek di Wedangan Pak Tres, Pedasnya Nampol Bikin Ketagihan
Baca juga: Jasa Penggilingan Daging Boyolali Full Senyum, Antrean Mengular, Warga Rela Tunggu hingga 2 Jam
“Dua kali pemeriksaan (produk mie) masih positif saja (kandungan) Boraksnya. Akhirnya hari ini tadi, kita tindak lanjuti kesana, kita berikan surat peringatan pertama,” kata Puji kepada TribunSolo.com, Selasa (12/7/2022).
Puji menyebut pemeriksaan pertama yang dilakukan pertengahan Juni lalu itu dilakukan setelah adanya masyarakat yang melapor tentang dugaan kandungan formalin dalam mie basah yang diproduksi.
Pihaknya pun kemudian mengambil sampel mie yang kemudian dilakukan uji laboratorium.
Dari hasil uji lab itu, bukan formalin melainkan adanya kandungan boraks pada mie tersebut.
“Boraks itu seberapapun kandungannya, sudah dianggap zat berbahaya yang tidak boleh ada di Industri makanan,” ujarnya.
Dari temuan itu, pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk menindak lanjuti hasil lab mie tersebut.
Baca juga: Kuliner Enak Boyolali: Warung Soto Nggopir, Pilihan Menunya Beragam, Harga Murah Mulai Rp 6 Ribu
Baca juga: Sapi Kurban di Boyolali Kota Terdeteksi Gejala Ringan PMK, Dinas Sebut Masih Layak
Disimpulkan, temuan tersebut harus ditindak lanjuti dengan melakukan pembinaan.
Selain memberikan pemahaman, pemilik juga diajari cara membuat mie yang sehat dan diminta untuk mengurus izin usahanya.
Namun, upaya pembinaan demi menjaga kesehatan konsumen itu hanya dianggap sebagai angin lalu saja.
Pemilik usaha tetap masih mencampurkan boraks ke bahan-bahan pembuatan mie.
Hal itu diketahui dari pengambilan sampel lagi yang kemudian dilakukan uji laboraturium.
“Surat peringatan pertama sudah saya keluarkan,” tambah Puji.
Meski skalanya masih rumahan, namun produksi mienya sudah lumayan besar.