Berita Boyolali Terbaru
Asal Usul Joko Tingkir, Buyut Brawijaya V yang Lahir di Pengging : Terlahir dengan Nama Mas Karebet
Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet belakang tengah digandrungi dan viral. Tapi ternyata ada sejarah panjang dibalik nama Joko Tingkir
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Nama Joko Tingkir belakangan viral setelah lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet banyak dinyanyikan di berbagai platfom media sosial.
Bahkan, lagu itu seakan menjadi lagu wajib di setiap hajatan hingga pementasan orkes campursari dan dangdut.
Padahal, Joko Tingkir ini bukanlah orang sembarangan.
Joko Tingkir merupakan nama muda dari Sultan Pajang Hadiwijaya yang lahir di Pengging.
Jejak leluhur Joko Tingkir saat ini juga masih ada di daerah Pengging yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Karanganyar Bakal Gelar Karnaval HUT Kemerdekaan ke-77 RI, Jalan Lawu Papahan-Siwaluh Ditutup
Baca juga: Seorang Satpam Langsung Panjat Tiang 17 Meter Setelah Tali Bendera Lepas saat Proses Pengibaran
Yaitu makam ayah Joko Tingkir yang bernama Ki Kebo Kenongo atau Ki Ageng Pengging, dan makam kakeknya, Sri Makurung Handayaningrat atau Ki Ageng Pengging Sepuh.
Di depan makam ada papan tembok dan tertempel silsilah Kyai Ageng Kebo Kenongo, dari Brawijaya V hingga Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijoyo.
Dari silsilah itu, Joko Tingkir merupakan cucu dari Sri Makurung Handayaningrat atau Ki Ageng Pengging Sepuh yang merupakan menantu Brawijaya V.
Sri Makurung Handayaningrat memperistri Ratu Pembayun, putri dari Brawijaya V.
Pernikahan Retna Pembayun dengan Sri Makurung Handayaningrat memiliki yaitu Kyai Ageng Kebo Kanigoro, Kyai Ageng Kebo Kenongo dan Raden Kebo Amiluhur.
Kebo Kenongo memiliki anak bernama Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.
Sedangkan makam Sri Makurung Handayaningrat atau Ki Ageng Pengging Sepuh berada di tengah Dukuh Malangan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Di komplek makam ini juga terdapat papan silsilah Sri Makurung Handaningrat mulai dari Brawijaya V hingga Joko Tingkir.
Baik makam Ki Ageng Pengging Sepuh maupun Kebo Kenongo, hingga saat ini sering digunakan warga untuk laku tirakat.
Baca juga: SMAN 4 Surakarta Gelar Upacara HUT ke-77 RI saat PPKM Level 1 : Seluruh Peserta Masih Kenakan Masker
Baca juga: HUT ke-77 RI, Pemkab Boyolali Fokus Turunkan Kasus Stunting yang Masih Berada di Angka 7,6 Persen