Berita Wonogiri Terbaru
Siap-siap, 1.777 Unit Rumah Tidak Layak Huni di Wonogiri Akan Direhab Tahun Ini
Delapan ribu RTLH dengan kategori rusak berat masih banyak keberadaannya di Wonogiri. Tahun ini, direncanakan 1.777 RTLH diantaranya bakal direhab
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Keberadaan rumah tidak layak huni (RTLH) di Wonogiri bisa dibilang masih cukup banyak.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan setidaknya saat ini ada sekitar 8.000 RTLH yang masuk kategori rusak berat di wilayahnya.
Meskipun begitu, Joko Sutopo memastikan, pada tahun ini ribuan RTLH yang ada di Wonogiri itu akan direhab.
Baca juga: Catatan Bawaslu Wonogiri : Pelanggaran Administrasi Jamak Terjadi di Setiap Pemilu
Baca juga: Warga Giritontro Wonogiri Buat Tempe Raksasa: Beratnya 1 Kwintal, Harus Dipikul 18 Orang
Berdasarkan data dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Dispera dan KPP), tahun ini ada 1.777 RTLH yang akan direhab.
Adapun sumber dana berasal dari dana alokasi khusus (DAK), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Bantuan Keuangan Pemerintah Desa (Bankeupemdes) dan CSR.
"Target kami 2024 semoga bisa selesai. Kami nanti minta dukungan pemerintah pusat juga," ujar Bupati, kepada TribunSolo.com belum lama ini.
Jekek, begitu dia disapa, mengatakan dinas terkait sudah melakukan pemeringkatan RTLH.
Dimana RTLH dengan kategori rusak berat akan menjadi prioritas.
Baca juga: Pertama Kali Digelar Usai 2 Tahun Vakum, Karnaval Kebangsaan Wonogiri Sedot Antusiasme Warga
Baca juga: Kuliner Enak di Wonogiri : Lezatnya Bothok Ikan Nila di Pinggiran Waduk Gajah Mungkur
Menurutnya, ada sejumlah indikator dalam penentuan kategori RTLH.
Misalnya atap rumah, lantai rumah dan dinding rumah.
"Tapi kita potret lebih spesifik lagi. Ada rumah limasan di pinggiran, dindingnya dari bambu. Tapi ukuran rumahnya luas. Karena keterbatasan kami pilah agar program ini bisa lebih tepat," ujar Jekek.
Adapun RTLH itu menurutnya tersebar di sejumlah kecamatan, misalnya Kecamatan Kismantoro, Pracimantoro dan Purwantoro.
"Sekarang bukan dari kecamatan mengusulkan, tapi dari dinas terkait menampilkan data hasil inventarisasi. Dari data itu diranking yang rusak berat. Kita selesaikan RTLH yang kondisinya rusak berat," pungkasnya.
(*)