Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Jeritan Nasabah KSP Sejahtera Bersama Klaten Gegara Uang Miliaran Tak Cair: 'Pak Jokowi Tolong Kami'

Para nasabah sudah berulang kali mempertanyakan ke pengurus koperasi kapan dana milik mereka yang tersimpan di koperasi tersebut bisa dicairkan.

Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Puluhan nasabah geruduk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama (SB) di Jalan Kepodang No.1, Bareng Kidul, Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten. 

"Deposito saya jatuh tempo 22 Oktober 2019, tapi ketika mau saya cairkan malah tidak bisa sampai sekarang. Katanya seminggu sebelum jatuh tempo harus kumpulkan berkas dan saya sudah lengkapi untuk ambil deposito saya," jelasnya.

"Selain saya juga ada temen-temen yang uangnya tak bisa dicairkan jumlahnya beragam mulai dari Rp10 juta sampai Rp500 jutaan," ucapnya.

Baca juga: Jangan Panik Saat Ada Razia Polisi, Puluhan Pengendara di Klaten Divaksin Saat Terjaring Razia

Penjelasan pihak KSP

Kepala cabang dari KSP yang digeruduk nasabah itu, Muryanto, menjelaskan jika pihaknya telah menampung aspirasi dari para nasabah tersebut.

Ia mengatakan jika akan membayarkan tabungan deposito nasabah secara bertahap.

"Jadi seperti yang saya sampaikan tadi kepada anggota bahwa, untuk skema pertama jadwalnya Juli sampai Desember. Ini kan masih ada 3 bulan, jadi kita harap kantor pusat secepatnya datangkan cash in yang cukup besar sehingga haknya anggota di cabang bisa dicairkan semuanya," ucapnya.

Menurut Muryanto, untuk saat ini pihaknya belum bisa mencairkan uang nasabah yang berjumlah besar karena sudah masuk ranah PKPU.

"Saat ini uang nasabah belum bisa dicairkan karena sudah masuk ranah PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang), kan semua tagihan masuk ke PKPU. Jadi perusahaan yang masuk kesulitan keuangan masuk PKPU," jelasnya.

Menurutnya, kantor koperasi itu, saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan karena pandemi Covid-19.

"Kantor kami, juga mengalami kesulitan likuiditas sektor usahanya, seperti pinjaman, kemudian hotel, kemudian properti juga alami kesulitan, yang kredit pun juga mengalami kesulitan sehingga dana terbatas," paparnya.

Ia mengaku jika, pada periode Juli-Desember ini, pihaknya sudah membayarkan uang deposito sejumlah nasabah.

"Untuk uang anggota sebenarnya tetap kita bayarkan sejak bulan Juli lalu, tapi itu untuk nasabah yang kecil-kecil dulu. Prioritasnya nasabah yang sakit, jompo dan lainnya," ungkapnya.

Disinggung terkait jumlah nasabah dari KSP itu, Muryanto menyebut jika saat ini nasabah KSP di Klaten berjumlah sekitar 1.000 nasabah dengan total aset sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar.

"Intinya, kesulitan pembayaran karena adanya PPKM dan investor mau take over pinjamanan pulang ke negaranya. Ini kasus Covid sudah landai dan mungkin investor akan datang lagi," ucapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved