Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Lokasi di Sragen Ini Bakal Jadi Surga Penggemar Durian : Di Sukorejo, Disiapkan Lahan 9,3 Hektare

Ketua Pokdarwis Desa Sukorejo, Febri mengatakan saat ini lahan seluas 9,3 hektare sudah disiapkan untuk ditanami pohon durian.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Asep Abdullah
Ilustrasi : Durian dengan rasa mabis-pahit yang khas di Solo Raya. Kini akan ada sentra durian baru di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo atau berada di lereng Gunung Lawu. 

Selain itu, dia juga membawa durian hasil panen tetangganya yang sudah dibeli untuk dijual kembali di festival itu.

Durian-durian itu, kata dia, dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 15.000 ukuran kecil, hingga Rp 100.000 untuk ukuran yang besar.

Beda lagi kalau jenis durian montong yang dijual dengan harga Rp 50.000 per kilonya.

Baca juga: Sempat Porak-poranda, Lampion Macan Air di Balai Kota Solo Diperbaiki, Kini Jadi Ajang Foto Kembali

Baca juga: Tips & Trik Pilih Durian : Ingin yang Manis Saja, Perpaduan Manis & Pahit atau Isinya Super Banyak?

"Hari ini cepat habisnya, sampai banyak pengunjung yang kecewa karena sudah kehabisan karena datang kesiangan," paparnya.

Kendati demikian, Larto memastikan bahwa untuk dua hari ke depan, stok durian yang dimilikinya siap untuk dijual dalam festival yang baru pertama kali digelar di Desa Gempolan.

"Ini masih ada, tapi belum bisa dimakan hari ini soalnya baru jatuh. Kalau besok insyaallah siap, sekaligus nunggu jatuhnya," terang Larto.

"Jadi yang datang luar biasa, yang kecewa juga luar biasa," tandas dia.

Cara Pilih Durian

Durian yang menjadi buah musiman, ada setahun sekali.

Makanya buah dengan duri tajam tetapi dalamnya begitu nikmat itu, diincar banyak orang.

Namun jangan salah jika masih mencari buah durian di yang di pasarkan di pinggir-pingir jalan.

Telebih hanya terpesona pada bagian luarnya saja yang tampak wah dan bagus.

Penjual durian yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia per-durian, Suwarniati membagikan cara memilih buah tersebut.

Pasalnya kata dia, banyak penggemar durian yang masih bingung cara memilih durian yang manis atau perpaduan manis-pahit.

Dirinya tidak membagikan tips saat memilih buah durian yang enak.

"Kalau pengen yang manis-pahit pilih buah durian yang harumnya menyengat sekali seperti aroma gas yang kuat," ucap dia  di Pasar Kembang, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Selasa (1/2/2022).

"Sedangkan kalau yang wangi aja itu manis saja tanpa ada rasa pahit alias manis saja," imbuhnya.

Menurut dia, bentuk buah juga dapat menjadi acuan untuk memilih durian.

Baca juga: Jadwal Festival Durian Karanganyar : Masih 2 Hari, Ada Berbagai Jenis, Rasanya Ada yang Manis-Pahit

Baca juga: Festival Durian Karanganyar Jadi Lautan Manusia, Puluhan Ribu Durian Ludes Hitungan Jam

"Kalau ingin buah durian isinya kuning dengan jumlah yang lebih banyak, pilih durian dengan bentuk bulat," jelasnya

Bahkan kata dia, tidak hanya dari bau dan bentuk namun ada cara lain untuk memastikan durian tersebut sudah matang atau belum.

"Selain itu bisa juga dengan cara dipukul, kalau suaranya tuk tuk berarti mentah, kalau suaranya buk buk berarti sudah matang," jelas Suwarniati sembari memperagakan cara mengecek durian.

Meski saat ini masuk musim durian, menurut Suwarniati pembeli harus berhati-hati, karena saat ini penghujan sehingga mempengaruhi rasa.

"Ini masuk musim durian, tapi milihnya harus hati-hati Karena sekarang musim hujan dan banyak yang anyep (hambar) nggak enak," aku dia.

Festival Durian Karanganyar

Bagi Anda yang gemar buah durian, tak ada salahnya mengunjungi Festival Durian Karanganyar.

Tepatnya di Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo yang menjadi salah satu wilayah penghasil durian terenak di Solo Raya.

Meski sudah dibuka, festival durian ini masih dibuka hingga Kamis (3/1/2022) mendatang.

Ada durian Musang King, Bawor, Petruk hingga jenis lainnya yang khas Bumi Intanpari.

Kades Gempolan, Suhardi Jayus, mengatakan antusiasme masyarakat di hari pertama sangat luar biasa.

Menurutnya, setidaknya ada ribuan wisatawan pecinta durian datang ke desa yang berada di kaki Gunung Lawu tersebut.

Seorang penjual durian di Festival Durian Karanganyar, Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Karanganyar, Selasa (1/2/2022).
Seorang penjual durian di Festival Durian Karanganyar, Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Karanganyar, Selasa (1/2/2022). (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

"Sebenarnya kita siapkan stok durian sampai sore, tapi siang sekitar jam 12 tadi sudah habis. Antusiasme masyarakat luar biasa," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (1/2/2022).

Suhardi menuturkan, ada sekitar 70 lapak yang disiapkan dalam acara tersebut.

Untuk lapak khusus durian, yang ikut di lapak sekitar 20 pedagang.

Diperkirakan, jumlah durian yang ada sampai puluhan ribu buah.

Tak hanya itu, banyak juga pedagang buah beraroma kuat tersebut menggelar lapaknya sendiri, ada yang menggunakan mobil bak terbuka maupun sepeda motor.

Baca juga: Festival Durian Karanganyar Jadi Lautan Manusia, Puluhan Ribu Durian Ludes Hitungan Jam

Baca juga: Ini Kemalang Klaten, Asal Durian Lereng Merapi yang Tersohor: Harga Jumbo Rp 200 Ribu, Dapat Garansi

Sementara itu, Suhardi menyebut bahwa festival yang sedianya akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, sudah diserbu pengunjung sejak pagi hari. 

"Kalau durian yang terjual, mungkin puluhan ribu ya. Semua pedagang dari sini, durian juga hasil panen di wilayah Gempolan," jelasnya. 

"Yang banyak terjual tadi kecil harga Rp 100 ribu dapat tiga, kalau yang termahal tadi ada yang Rp 150 ribu satu buah," imbuh dia. 

Suhardi mengatakan bahwa sebelum festival resmi dibuka, yakni beberapa hari yang lalu pun sudah banyak diserbu masyarakat yang penasaran. 

"Belum dibuka saja kemarin sudah ramai, kemungkinan ya besok kurang lebih seperti ini. Pengunjungnya dari Semarang, Purwodadi, Ngawi. Banyak yang luar kota," paparnya. 

Di sisi lain, Bupati Karanganyar, Juliyatmono yang juga hadir di lokasi festival, menuturkan bahwa animo pengunjung hari itu memang mengejutkan. 

"Ekspektasinya tidak sampai seperti ini. Khas rasa durian di Gempolan juga berbeda, disini juga produktif sebagai penghasil durian," kata Juliyatmono. 

Baca juga: Juliyatmono Sebut Masjid Agung Karanganyar akan Diresmikan Presiden Jokowi, Pengerjaan Dikebut

Bupati memastikan, pihaknya mendukung penuh kegiatan serupa, sebab festival tersebut juga menjadi salah satu ajang promosi produk Karanganyar. 

Selain itu, dia berharap agar festival itu juga berjalan setiap tahunnya, sehingga juga menimbulkan gairah petani ataupun masyarakat untuk menanam durian. 

"Seribu persen saya dukung, kegiatan seperti ini memang perlu. Kades yang lain diharapkan punya inisiatif yang kreatif supaya desanya maju," terang Bupati. 

"Ini tadi saya belum sempat membeli, sebenarnya yang paling enak mau saya beli tapi sudah habis. Tapi sudah saya cicipi semuanya," kata dia. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved