Berita Klaten Terbaru
2 Kali Tradisi Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten Tanpa Sebaran Apem, Tahun Ini 4 Ton Apem Bakal Disebar
Tradisi sebar apem dalam Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten bakal kembali tersaji pada Jumat (16/9) esok. 4 ton apem dari sodakoh warga bakal disebar
Penulis: Ibnu DT | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tradisi sebar apem Ya Qowiyyu akan kembali digelar di Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat (16/9/2022).
Gelaran ini sempat absen 2 tahun terakhir karena pandemi Covid-19.
Namun, seiring kondisi Kabupaten Klaten yang semakin membaik, pada Jumat esok, sebaran apem dipastikan akan masuk dalam rangkaian Ya Qowiyyu.
Diperkirakan ada sekitar 4 ton apem dari sedekah warga masyarakat yang akan disebar di Lapangan Klampeyan yang berada di dekat makam Ki Ageng Gribig, Klaten.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, saat ditemui TribunSolo.com dikantornya, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Nasib Dua Emak-emak di Klaten : Senang Ambil BLT BBM Sebesar Rp 1,5 Juta, Uang Raib Usai Dijambret
Baca juga: Menko Airlangga Ikut Tradisi Grebeg Apem Yaa Qowiyyu di Klaten: Pakai Blangkon, Libatkan Ojol
"Untuk gunungan apem saja sebanyak 2.000 buah apem yang disiapkan panitia kecamatan dan panitia acara dari Pengelola Pelestari Peninggalan Kiyai Ageng Gribig (P3KAG)," ungkapnya.
"Sedangkan, sodakoh apem dari masyarakat sekitar 4 ton. Apem dari masyarakat ini murni kesadaran sendiri dan tidak ada yang mengkomando. Nantinya akan digabung dengan gunungan apem untuk dibagikan," jelasnya.
Kemudian, pada hari ini atau Kamis (15/9), gunungan apem tersebut akan dikirab dari kantor kecamatan menuju Masjid Gedhe.
Selanjutnya gunungan itu akan bermalam di pendopo samping masjid, sebelum disebarkan pada keesokan harinya.
Sedangkan sedekah apem yang diberikan masyarakat, akan ditampung panitia acara dari P3KAG di Menara Lapangan Klampeyan.
"Seusai salat Jumat, apem akan disebar ke masyarakat di Klampeyan, yang diawali oleh Bupati bersama tokoh masyarakat. Rencananya seluruh rangkaian pada sebar apem ini dijadwalkan akan dihadiri Menko Perekonomian dan Gubernur Jawa Tengah," jelasnya.
Disampaikan Wahyuni, bahwa makna dari sebaran apem sendiri diawali saat Ki Ageng kripik pulang dari haji membawa air dan apem yang kemudian dibagikan kepada santrinya.
Baca juga: Chinese Food Halal di Klaten, Coba Mampir ke Bakmie Barokah: Harga Mulai Rp 15 Ribu
Baca juga: Imbas Sejumlah Pemilik Tambang Ilegal Ditangkap, Pemkab Klaten Minta Bagi yang Lain Segera Urus Izin
"Apem berasal dari bahasa arab, afwan atau affuwun yang artinya adalah maaf atau yang sering diartikan untuk kesejahteraan," ungkap Wahyuni.
Dan saat ini sebaran apem sendiri dijadikan sarana untuk menyebarkan kebaikan, yang akhirnya menjadi budaya yang hingga kini masih lestari.
Wahyuni menegaskan dengan berlakunya PPKM level 1 di Kabupaten Klaten membuat tradisi sebar apem tahun 2022 dapat dilakukan secara normal.
Meski demikinam pihaknya tetap berpedoman pada protokol kesehatan yakni tetap menggunakan masker.
Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan 2 tahun sebelumnya yang dilakukan secara terbatas lantaran pandemi Covid-19.
Diketahui bahwa tahun 2020 dan 2021 tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu Jatinom hanya diikuti oleh warga sekitar saja.
Pernah Diikuti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Perayaan Yaa Qowiyyu di tahun 2021 dilaksanakan di Makam Ki Ageng Gribig, Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jum'at (24/9/2021).
Berbeda dengan beberapa tahun lalu, tradisi tahunan ini, meniadakan grebeg apem dan menggantinya dengan pembagian apem melalui ojek online.
Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perayaan Yaa Qowiyyu di tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena masih pandemi.
Baca juga: Ditanya Soal Kabar Aziz Syamsuddin Jadi Tersangka Korupsi, Airlangga: Ini Lihat Pertanian Dulu
Baca juga: Ketika Menko Airlangga Ikut Sholawatan di Solo, Bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf
"Sebelum pandemi, di sini ada grebeg apem, sehingga untuk saat ini dalam prokes tidak memungkinkan untuk dilakukan," kata Airlangga Hartarto, kepada TribunSolo.com, Jum'at (24/9/2021).
Airlangga Hartarto menyebut, ada 6 ton kue apem dalam pembagian tahun ini.
Ia mengatakan, dalam pembagian apem tersebut, ojek online diikut sertakan.
Baca juga: Seharian Penuh Menteri Airlangga Hartarto di Solo, Siang Ketemu Gibran, Malam Sowan ke Habib Syech
"Pembagian kue apem melalui ojek online, nantinya mereka akan mengantar kue itu ke masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Jarot Winadi (30) tukang ojek online mengaku ia bersama rekan-rekannya terlibat dalam perayaan Yaa Qowiyyu di tahun ini.
"Jadi kemarin kami diminta dari panitia perayaan Yaa Qowiyyu untuk mengirimkan paket apem ke masyarakat," kata Jarot.
Baca juga: Ditanya Soal Kabar Aziz Syamsuddin Jadi Tersangka Korupsi, Airlangga: Ini Lihat Pertanian Dulu
Jarot mengatakan, dalam pembagian kue apem tersebut ada 100 driver ojek online yang dilibatkan.
Ia mengatakan, pihaknya diminta untuk membagikan kue apem dengan totak 100 paket.
"Kami diminta untuk membawa 1 bungkus yang berisi 10 paket, dan setiap 1 paket berisi 10 kue apem," ujar Jarot.
Dia mengatakan, nantinya paket-paket tersebut akan dibagikan di area jatinom serta area Klaten Kota
Dia menerangkan, dalam pembagian kue apem tersebut, akan dilakukan door to door.
"Dari panitia sudah memberikan ke kami siapa saja yang akan menerima paket tersebut," pungkasnya. (*)