Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Rehab Jembatan Jurug B Dimulai dalam Hitungan Hari, Warga Setempat Ngaku Belum Dapat Sosialisasi

Warga setempat yang terdampak rehab Jembatan Jurug B ternyata belum mendapatkan sosialisasi hingga kini. Padahal tiga hari lagi proyek itu berjalan

Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Penampakan Jembatan Jurug A yang ikut ditutup sementara, saat renovasi Jembatan Jurug B berlangsung, Rabu (14/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Proyek rehab jembatan Jurug B yang menghubungkan Kabupaten Karanganyar dan Kota Solo bakal dimulai dalam hitungan hari, atau tepatnya pada Minggu (18/9/2022) esok.

Meskipun begitu, masyarakat di sekitar Jembatan Jurug tersebut ternyata belum menerima sosialisasi adanya proyek rehab hingga saat ini.

Kepala Dusun Jurug, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Dheva Enlivena mengaku hingga saat ini belum ada pemberitahuan maupun sosialisasi terkait keberjalanan proyek tersebut secara formal alias resmi.

"Pemasangan CCTV dan listrik proyek tersebut ke warga ada, namun sosialisasi secara formal belum ada, dulu sempat muncul kabar di media sosial terkait penutupan jembatan di bulan Agustus namun tidak jadi," kata Dheva kepada TribunSolo.com, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Jembatan Jurug A Bakal Ditutup Saat Rehab Jembatan Jurug B, Kondisi Rapuh & Usia Jadi Pertimbangan

Baca juga: Anggota DPRD Jateng Sidak ke Karanganyar Temui Juliyatmono, Cek Kesiapan Pasca Kenaikan Harga BBM

Dheva mengatakan banyak masyarakatnya yang mulai khawatir dengan keberadaan proyek tersebut.

Kekhawatiran yang dimaksud merujuk pada kemacetan serta akses jalan dari utara ke selatan jembatan tersebut.

"Tiga hari yang lalu, saya mendapatkan kabar akses bawah jembatan akan ditutup, selain itu proyek ini juga menimbulkan kemacetan dan di kampung kami banyak anak-anak," ucap Dheva.

Selain itu, Dheva meminta kompensasi kepada pemegang proyek tersebut terkait penanganan sampah di dusun tersebut.

Pasalnya, dengan diberlakukan proyek tersebut, biaya penanganan sampah akan bertambah, terutama di bagian akomodasi.

"Mohon warga yang terdampak diberikan kompensasi khusus penanganan sampah di sini, karena jika terjadi kemacetan, kita belum tahu bagaimana cara mengantisipasinya, " tutur Dheva.

Sebagai informasi, Dusun Jurug memiliki 2 RW dan 13 RT.

Sementara itu, jumlah warga yang berada di Dusun Jurug sekitar 500 KK.

"Jika melalui jalur tersebut akan macet, dan  mencari jalan yang jarak yang lebih jauh namun terhindar dari kemacetan," ungkap Dheva.

Baca juga: Petaka Dini Hari di Karanganyar, Kecelakaan Maut Truk Box Tabrak Motor, Satu Orang Tewas  

Baca juga: TNI Dituduh Gerombolan oleh Effendi Simbolon, Dandim Karanganyar Minta Hati-hati Keluarkan Pendapat

Dia berharap jalur setelah jembatan itu dipasangi lampu penerangan.

Selain itu, Dheva turut meminta jembatan Jurug A dapat diperbaiki.

Alasannya, aspal di jembatan tersebut mengelupas hingga terlihat bantalan kayu dan aliran Sungai Bengawan Solo dengan jelas.

"Senin kemarin, salah satu ketua RW kami ditemui mereka, dan kami meminta tanggal 17 September 2022 untuk dilakukan sosialisasi ke masyarakat," pungkasnya.

Jembatan Jurug A Bakal Ikut Ditutup?

Akses jalan jembatan Jurug A ditutup selama proyek rehab Jembatan Jurug B berlangsung, atau tepatnya mulai Minggu (18/9/2022).

Penutupan akses di jembatan tersebut dilakukan demi keamanan pengendara karena jembatan tersebut sudah tua dan rapuh.

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, Rabu (14/9/2022), pukul 16.00 WIB, jembatan tersebut masih dilalui kendaraan.

Terlihat kendaraan roda dua dan tiga seperti sepeda, motor, hingga becak melintasi jembatan tersebut.

Baca juga: Selama Jembatan Jurug Solo Direhab Mulai 18 September 2022, Kendaraan Jenis Ini Tak Boleh Lewat

Baca juga: Perbaikan Jembatan Jurug Solo, Jalan Tasikmadu-Kebakkramat Jadi Jalur Alternatif ke Karanganyar

Beberapa lubang di sepanjang jembatan tersebut tampak menganga.

Sehingga derasnya aliran di Sungai Bengawan Solo mampu terlihat jelas.

Selain itu, tiap kali beberapa kendaraan melintas bersamaan di jembatan tersebut maka jembatan akan terasa bergetar.

KBO Satlantas Polres Karanganyar Iptu Anggoro Wahyu Setia Budi membenarkan penutupan jembatan Jurug A selama rehab jembatan Jurug tersebut berlangsung.

Kondisi yang rapuh dan obyek diduga cagar budaya menjadi pertimbangan.

"Selain itu, kabarnya jembatan Jurug A itu merupakan bagian dari Bangunan Cagar Budaya (BCB), dan akan parah jika dilewati banyak kendaraan," kata Anggoro kepada TribunSolo.com, Selasa (15/9/2022).

Anggoro mengatakan, jembatan A yang hanya dilewati kendaraan roda dua juga akan ditutup.

Dia menuturkan jembatan A dikategorikan cagar budaya karena aspek historis dan usianya yang lebih dari 50 tahun.

"Jembatan itu sudah berusia puluhan tahun dan kabarnya masuk kategori cagar budaya," ungkap Anggoro.

Baca juga: Disparpora Khawatirkan Perbaikan Jembatan Jurug Solo Bakal Turunkan Kunjungan Wisata di Karanganyar

Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas dari Karanganyar ke Solo saat Proyek Renovasi Jembatan Jurug Dimulai 

Ia menjelaskan konstruksi jembatan A rapuh, bahkan plat penahan beban di jalan layang terbuat dari material yang kurang kuat.

Pemegang otoritas jembatan Jurug tak mau mengambil resiko jika tetap membuka jembatan A selama rehab dilaksanakan. 

Sebab, volume yang akan melewatinya dipastikan bertambah.

"Kabarnya, platnya dari bambu, enggak kuat, terlalu riskan, jika jembatan yang rapuh itu masih ditambah beban lebih dari kendaraan yang melintas," ungkap Anggoro.

Di sisi lain, Jembatan Jurug A sempat diusulkan penambalan dari rekanan proyek.

Namun karena obyek itu diduga cagar budaya, rekanan proyek tak mau ambil resiko salah dalam pengerjaan tanpa didampingi tim ahli cagar budaya.

"Akhirnya kita tutup jembatan A selama rehab berlangsung sekitar setahun," pungkasnya.

Kendaraan Jenis Ini Tak Boleh Lewat

Pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Jurug B akan dimulai Minggu (18/9/2022).

Selama proses rehab berlangsung, kendaraan bermotor bersumbu roda lebih dari 3 tidak boleh melewati ruas jalan kontraflow di jembatan tersebut.

KBO Satlantas Polres Karanganyar Iptu Anggoro Wahyu Setia Budi mengatakan kendaraan sumbu roda lebih dari tiga yang dimaksud yaitu truk tronton dan truk bermuatan lebih dari 3 ton.

"Truk tersebut diprediksi bakal menyulitkan diri dan pengguna jalan lain apabila melewati kontraflow jembatan C Jurug tersebut itu, sehingga kami sarankan untuk hindari jembatan ini," ucap Anggoro kepada TribunSolo.com,saat peninjauan ruas Jembatan Jurug, Selasa (13/9/2022).

Anggoro mengatakan lebar jembatan tersebut hanya berukuran lebar 6 meter.

Dia menjelaskan jalur tersebut hanya cukup untuk simpangan mobil pribadi saja.

"Nah, yang sumbu roda lebih dari 3 sebaiknya ke Karanganyar lewat ringroad lalu ke Kebakkramat, sedangkan dari Karanganyar ke Solo bisa menuju exit tol Karanganyar,"kata Anggoro.

Dia menuturkan, arus kontra flow bakal diterapkan di jembatan C mulai 18 September 2022 mendatang.

Baca juga: Pupus Sudah Asa Penjaga Sekolah di Solo Naik Haji Sekeluarga, BI Tak Bisa Ganti Uang Dimakan Rayap

Baca juga: Jembatan Mojo Mulai Ditutup 26 September, Dishub Sukoharjo Beberkan Rute Alternatif bagi Warga

Seiring penutupan jembatan Jurug B, ia menyarankan pengguna kendaraan bermotor menghindari lewat jembatan Jurug.

Mereka dapat menggunakan jalur alternatif ke Karanganyar dengan melewati Kebakkramat atau Jembatan Mojo di Sukoharjo.

Hanya saja penting diketahui, Jembatan Mojo juga akan ditutup untuk perbaikan selama sebulan mulai tanggal 28 September 2022.

"Saat berlalu kontra flow di Jurug, dipastikan kepadatan lalu lintas terjadi di Palur dan simpang 413, simpang 413 ini limpahan dari pengguna kendaraan yang lewat Jembatan Mojo ke Karanganyar," ungkap Anggoro.

Dia menuturkan persiapan Satlantas dalam menghadapi situasi itu adalah penempatan personel di titik macet selama 24 jam 7 hari sepekan alias nonstop.

Ia menjelaskan lokasi macet disebutnya seperti Jembatan Jurug, bawah Flyover Palur dan simpang 413 Bremoro.

Baca juga: Inilah Bagong, Sosok Pembuat Jembatan Sesek di Bengawan Solo : Modalnya Tembus Rp 20 Juta

"Rencana, kita bangun tenda petugas Satlantas di sana," tutur Anggoro.

Selain itu, ujar dia pihaknya akan menambah rambu di simpang strategis seperti simpang Papahan, simpang 413 Bremoro, flyover, simpang 3 Sroyo, simpang Kebakkramat, exit Tol Karanganyar dan Jembatan Grompol.

Rambu itu berpesan agar pengguna jalan menghindari lewat jembatan Jurug serta mengarahkan kendaraan bersumbu roda lebih dari tiga ke ruas alternatif.

Ia mengatakan dalam proyek tersebut tersedia ruas jalan yang ditutup untuk menaikturunkan material kendaraan proyek.

Lokasi yang dimaksud yaitu di ruas jalan Ir Sutami, Kota Solo, di dekat jembatan juga disiapkan untuk keperluan itu.

"Tiap minggu akan dilakukan evaluasi oleh tim gabungan, baik dari Solo maupun Karanganyar," pungkas dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved