Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Malam Jumat Kliwon, Warga Sukoharjo Dikagetkan Ular Nongol dari Dashboard Motor Saat Pergi ke Jogja

Kaget bukan kepalang dirasakan Nindi usai melihat ular nongol tiba-tiba dari dashboard motor yang ia kendarai ke Jogja. Ular itu muncul saat di Klaten

Istimewa/Dok. Damkar Klaten
Petugas Damkar Klaten berusaha mengevakuasi ular yang bersarang pada sepeda motor pengendara, di Mako Damkar Klaten, Kamis (15/9/2022). Ular itu tiba-tiba muncul dari dashboard motor yang dikendarai warga Sukoharjo saat menuju Jogja. Adapun ular itu muncul di traffic light pertigaan Masjid Al Aqsa Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Senam jantung dirasakan Nindi Anugraheni, warga Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (15/9/2022).

Bagaimana tidak, petang menjelang malam Jumat Kliwon, Nindi melihat penampakan yang membuatnya syok.

Saat menempuh perjalanan ke Jogja, dia mendapati seekor ular nongol di dashboard sepeda motor Honda Beat AD 4509 SF yang dia kendarai.

Kasi Damkar, Satpol-PP Klaten, Sumino menceritakan pengendara tersebut berasal dari Pabelan hendak ke Jogja.

Baca juga: Syarat dan Tahapan Pendaftaran Panwascam Klaten, Bawaslu Buka 78 Lowongan 

Baca juga: Mengenal Tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu di Klaten, Kini Sudah Terdaftar HaKI

Ketika berhenti di traffic light pertigaan Masjid Al Aqsa, Klaten, yang bersangkutan mendapati ada seekor ular yang keluar dari dashboard.

Nindi yang panik pun kemudian meminta bantuan ke pengendara lain.

"Dibantu pengendara lain, kemudian dibawa Mako Pemadam Kebakaran Kabupaten Klaten untuk mencari pertolongan," kata Sumino, saat dihubungi TribunSolo.com.

Sesampainya di Mako Damkar, pihaknya langsung mencari keberadaan ular tersebut.

Namun ternyata ular kecil itu bersembunyi di bagian body sepeda motor berwarna kombinasi hitam dan merah itu.

Baca juga: Bak Lautan Manusia, Ribuan Orang Memburu Apem Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten : Diyakini Bawa Berkah

Baca juga: Haul Kyai Ageng Gribig di Jatinom Klaten Diikuti Ribuan Orang, Termasuk Menko Perekonomian Airlangga

Beberapa baut body pun kemudian dibuka agar ular itu dapat ditangkap.

Beruntung, upaya petugas mencari ular ini akhirnya membuahkan hasil.

Kurang lebih satu jam kemudian, ular tersebut berhasil dikeluarkan dari body sepeda motor melalui body bawah aki.

"Penanganan mulai pukul 17.20-18.30 WIB. Ular tersebut berjenis Lanang Sapi (Coelognathus Radiata) dengan panjang kurang lebih 30 centimeter," pungkasnya.

Sumur di Wonogiri Ini Diduga Jadi Sarang Ular Piton

Sumur milik warga Wonogiri yang digunakan untuk menyiram tanaman di pekarangan membuat geger, Kamis (8/9/2022). 

Bagaimana tidak, dalam satu hari petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, harus bolak-balik dua kali melakukan evakuasi ular piton yang ada disana. 

Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan sumur itu milik Ponimin, Warga Dusun Geneng RT 2 RW 12 Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri Kota. 

"Jadi memang ada dua ular piton berukuran besar yang ditemukan di dalam satu lubang sumur duduk," kata dia, kepada TribunSolo.com. 

Joko menjelaskan, mulanya Damkar Wonogiri mendapatkan laporan warga untuk melakukan evakuasi ular sekitar pukul 11.30 WIB. 

Saat itu, pihaknya menerjunkan enam petugas dan berhasil mengevakuasi ular piton pertama dengan panjang sekitar 3 meter.

Baca juga: Soal Misteri Penampakan Ular di Benteng Keraton Kartasura, Pegiat Sejarah: Memang Habitatnya

Tak berhenti disitu, beberapa jam setelahnya, sekitar pukul 14.30 WIB, pihaknya kembali mendapatkan laporan untuk mengevakuasi ular di tempat yang sama. 

"Setelah penangkapan ular yang pertama itu, masih ada warga yang duduk-duduk di sekitar sumur. Salah satu warga melihat kok muncul ular lagi di dalam sumur itu," jelasnya. 

Pihaknya kemudian kembali ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Di evakuasi kedua, ular piton berukuran sekitar 2,5 meter. 

Menurut Joko, sumur itu terletak di pekarangan yang tidak jauh dari rumah. Adapun kedalaman sumur sekitar 5 meter, sehingga evakuasi dilakukan menggunakan tangga. 

Diperkirakan, ular tersebut berasal dari rumpun bambu atau sungai yang berada di dekat lokasi. Saat ini, ular sudah dilepaskan jauh dari pemukiman penduduk. 

"Selama tahun 2022 sudah mengevakuasi ular piton sebanyak 26 kali. Warga yang membutuhkan evakuasi ular bisa melapor," tandas dia.

Mitos Batu Gong di Boyolali : Dihuni Ular Besar, Sering Terdengar Alunan Suara Gamelan Bak Wayangan

Bicara tempat mistis mengandung misteri di Kabupaten Boyolali tak ada habisnya. 

Kini, kita akan singgah di batu raksasa di sebuah ladang yang masuk wilayah Dukuh Ngablak, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali Kota.

Berdasarkan mitos masyarakat ini bukanlah batu biasa.

Warga meyakini jika batu besar yang ada di atas jurang di dekat sungai itu ditunggu oleh sesosok ular besar tak kasat mata.

Dua batu yang bertumpukan di tepi aliran Kali Pepe itu dinamai warga sebagai Batu Gong. 

Yatno, warga sekitar mengaku jika dari cerita turun-temurun, banyak masyarakat yang kerap mendengar suara gamelan yang bersumber dari batu ini.

Baca juga: Mitos Keberadaan Siluman Kera di Grojogan Sewu,Objek Wisata Karanganyar yang Suguhkan Keindahan Alam

Baca juga: Mitos Irung Petruk Boyolali: Diyakini Sebagai Pelindung Masyarakat Lereng Timur Merapi dari Erupsi 

Biasanya, suara gamelan lengkap layaknya musik pengiring wayang kulit itu didengarkan warga pada hari Jumat.

"Warga sekitar sini banyak yang mendengar suara gamelan ini, sehingga batu besar ini dinamai Batu Gong," jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (13/9/2022).

Cerita suara gamelan itu sudah turun temurun hingga melegenda.

Selain itu, banyak warga yang menyakini jika batu ini dihuni oleh sesosok ular besar tak kasat mata.

"Tapi bukan ular biasa, hanya orang-orang tertentu yang diperlihatkan," jelasnya.

Darno warga lainnya mengaku batu itu tak ada yang berani memecahnya.

"Dulu pas ada alat berat meratakan lahan, batu itu mau di pecah. Tapi saya larang," jelasnya.

"Tidak karena apa-apa. Tapi batin saya kok ingin melestarikan atau menjaga batu itu. Kalau bisa diberi pagar," terang dia.

Misteri Alas Krendowahono

Kabupaten Karanganyar memiliki tempat peninggalan situs-situs yang bersejarah.

Bahkan, ada situs yang merupakan sebuah hutan dan berada di tengah padatnya pemukiman saat ini.

Situs yang dimaksud adalah Alas Krendowahono.

Lokasi tepatnya ada di wilayah RT 03, RW 3, Dusun Krendowahono, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga: Kisah Pembatik Tulis Asal Desa Dayu Karanganyar: Harus Turun Gunung untuk Promosi, Akses Terbatas

Baca juga: Perempuan Asal Karanganyar Punya Nama Unik 9 Kata, Ini Penggalan Namanya: Singgasana Pelangi Jelita

Alas ini diketahui merupakan sebuah hutan yang sampai sekarang masih terkenal dengan kesan angkernya.

Juru kunci Alas Krendowahono, Darsono (76) mengatakan lokasi itu merupakan sebuah situs petilasan yang terdiri dari 5 kawasan.

"Sebenarnya di sini ada 5 lokasi, namun dua lokasi ini sekarang sudah mati. Yang mati Sendang Keputren dan Ringin Putih, sedangkan yang lain Betari Durga, Sumur Shina dan Watu Gilang," kata Darsono, kepada TribunSolo.com, Rabu (20/7/2022).

Darsono mengatakan lokasi Betari Durga saat ini digunakan tamu-tamu untuk bersembanyang atau beribadah.

Lokasi tersebut banyak dihiasi kembang setaman hingga dupa persembahan.

"Biasanya mereka meminta doa restu ke maha kuasa, baik jabatan maupun jodoh," kata Darsono.

Betari Durga sendiri disebut Darsono merupakan putra raja Kediri terakhir, yang diketahui melakukan moksa di lokasi tersebut.

"Lokasi ini dulu tempat moksanya putra raja Kediri kala itu, kemudian di sini dipakai untuk membuang mayat dari seorang napi kerajaan yang dieksekusi mati," ujar Darsono.

Selain cerita di atas, terdapat pula legenda yang masih dipercaya oleh beberapa kalangan hingga saat ini.

Baca juga: Akhir Pekan di Karanganyar: Ribuan Orang Padati The Lawu Park, Hotel di Tawangmangu Juga Penuh 

Baca juga: Soal Imbauan Larangan Perdagangan Daging Anjing, Pemkab Karanganyar: Memang Tidak Boleh 

Salah satunya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Adapula ritual rutin yang dilakukan setiap tahunnya yang disebut Sesaji Mahesa Lawung.

Sesaji Mahesa Lawung merupakan ritual adat ketika keluarga keraton mempersembahkan kepala kerbau di Punden Krendowahono kepada Bathara Kalayuwati anak Bathara Durga. 

"Memang sampai saat ini masih banyak yang percaya dan masih ada beberapa orang yang menjalankan ritual kepercayaan di tempat ini," tutur Darsono.

"Kalayuwati dipercaya melindungi sisi utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ritual tersebut bertujuan untuk memohon keselamatan dan agar terhindar dari segala mara bahaya," tambahnya.

Darsono mengatakan lokasi berikutnya yaitu sumur Shina, merupakan sebuah sumur yang dalam.

Air di dalam sumur tersebut dipercaya dapat mempermudah seseorang dalam mencari jodoh.

Baca juga: Pemilu Serentak 2024, DPC PPP Karanganyar: Tak Perlu Verifikasi Faktual, Cukup Administrasi Saja 

Baca juga: Madrasah di Karanganyar Tetap 6 Hari KBM, Kepala Kemenag: Libur Dua Hari Bikin Murid Kurang Terarah

"Jika mandi setiap hari di sumur Shina, konon dapat mempercepat seseorang mendapatkan jodoh," ucap Darsono.

Sedangkan lokasi Watu Gilang merupakan salah satu yang dikatakan erat kaitannya dengan sejarah.

Lokasi tersebut merupakan tempat lokasi perundingan Pangeran Diponegoro dengan pendukungnya untuk membuat strategi menyerang kolonial Belanda.

"Dulunya Watu Gilang merupakan tempat Diponegoro bertemu dengan para pendukungnya dan tempat diskusi membuat strategi penyerangan ke kolonial Belanda saat itu," ujar Darsono.

Darsono yang lahir 12 Desember 1945 silam diketahui telah menjadi juru kunci di lokasi tersebut sejak 1980-an.

Dia mengungkap dirinya merupakan keturunan dari Kasunanan Surakarta dari sosok yang bernama Raden Mas Sayiddin Malikul Kusno.

"Orang tua saya juga merupakan juru kunci, bahkan mbah buyut saya yaitu Raden Mas Malikul Kusno, putra Pakubuwana IX," pungkasnya.


(*) 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved