Guru Besar UGM Meninggal

Rencana Mendiang Samekto Wibowo yang Belum Terwujud : Bangun Poliklinik, Bantu Pengobatan Warga  

Ribuan masyarakat hadir di PPI Muharrikun Najah untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Samekto Wibowo.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tri Widodo
KOLASE FOTO : (kiri) foto semasa hidup Samekto Wibowo, (kanan) peti jenazah Samekto Wibowo yang akan disalatkan di Pusat Pendidikan Islam (PPI) Muharrikun Najah. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ribuan masyarakat hadir di PPI Muharrikun Najah untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Prof. Dr. dr. H. Samekto Wibowo, P.Far.K, Sp.FK(K), Sp.S(K).

Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut tewas terseret ombak di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (24/9/2022).

Ribuan pelayat pun silih berganti untuk mensalatkan jenazah almarhum di masjid yang ada di Kompleks PPI Muharrikun Najah yang ada di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten.

Besarnya antusias masyarakat dalam memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum bukan tanpa alasan.

Meski sudah menjadi guru besar di UGM, namun almarhum tetap punya kepedulian besar terhadap sosial masyarakat, baik dalam hal pendidikan maupun kesehatan.

Baca juga: Sosok Guru Besar UGM Samekto Wibowo yang Tewas di Pantai Indrayanti : Sabar & Merakyat

Baca juga: Berita Duka : Guru Besar UGM Samekto Wibowo Meninggal Dunia, Akan Dimakamkan di Klaten

Sekretaris Umum Yayasan Jemaah Haji Klaten, Sunarto mengaku beliau merupakan salah satu sosok yang turut andil dalam pendirian RSI Klaten.

Rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Jemaah Haji Klaten.

"Beliau bersama keluarga suka menolong. Ketua bergabung dengan yayasan jemaah haji beliau sebagai senior," kata dia.

"Oleh itu kami dari yayasan jemaah haji Klaten sangat kehilangan," tambahnya.

Selain mendirikan PPI Muharrikun Najah ini, ada satu rencana baik yang beliau cita-citakan.

Yakni mendirikan sebuah Poliklinik di Desa ini.

Fasilitas kesehatan ini didirikan dalam membantu masyarakat kurang untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Sebisa-bisanya itu memang  memanfaatkan segala sesuatu yang diberikan Allah kepadanya. Baik secara ekonomi, sosial maupun secara profesi," jelasnya.

Tokoh masyarakat sekitar, Hadi Warsito membenarkan rencana pembangunan klinik kesehatan itu.

"Pak Samekto punya cita-cita. Mau bikin rumah sakit. Sudah beli tanah (di sini) sudah mau dibangun," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved