Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Paniknya Warga Tempursari Klaten, Dua Biawak Berukuran Hampir 1 Meter Satroni Halaman Rumah

Dua biawak berukuran hampir satu meter menyatroni halaman rumah warga Tempursari Klaten. Beruntung biawak itu tak sampai masuk ke dalam rumah

TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Proses evakuasi biawak yang dilakukan Tim Animal Rescue Damkar Satpol PP Klaten, Kamis (6/10/2022). Dua biawak menyatroni halaman rumah warga. Satu biawak melarikan diri ke sungai, sementara satu biawak berhasil dievakuasi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dua ekor biawak membuat panik satu keluarga warga Dukuh/Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen.

Kepanikan muncul lantaran biawak tersebut hampir memasuki rumah.

Salah satu biawak tersebut berhasil dievakuasi Tim Animal Rescue Damkar Satpol PP Klaten, Kamis (6/10/2022).

Peristiwa tersebut dibenarkan Kabid Damkar Satpol PP Klaten, Sumino, Jumat (7/10/2022).

Sumino mengungkapkan jika peristiwa tersebut dilaporkan oleh Desty selaku pemilik rumah.

Baca juga: BPBD Klaten Sulap Sungai Poitan Jadi Taman Edukasi Kebencanaan untuk Anak Usia Dini

Baca juga: Liga 3 Resmi Dihentikan Sementara Tanpa Batas Waktu, Pemain PSIK Klaten Tetap Lanjut Jalani Latihan

Evakuasi dilakukan mulai pukul 16.21 hingga 17.00 WIB tanpa kesulitan berarti.

Tim Regu 2 Damkar Klaten berhasil menangkap satu ekor biawak yang berada di halaman rumah.

Biawak yang berhasil dievakuasi untuk sementara waktu dikarantina di Markas Damkar Klaten.

Nantinya biawak tersebut akan dilepasliarkan di habitat aslinya.

Sementara itu, Anggota Regu 2 Damkar Klaten, Tri Yunanto mengungkap biawak itu masuk ke halaman rumah saat terjadi hujan.

Rumah tersebut berada di antara persawahan dan tepat di depan rumah juga terdapat sungai.

Atas temuan itu pihaknya menduga, biawak itu berasal dari sekitar lingkungan rumah.

"Awal mulanya dari pemilik rumah sendiri tidak tahu dari mana asal biawak itu datang tapi tahu-tahu ada 2 ekor biawak itu langsung masuk ke dalam halaman rumah," ungkapnya.

Baca juga: Reaksi Ketua NasDem Klaten saat Paloh Umumkan Anies Baswedan Jadi Capres : Patuh,Tak Ada yang Mundur\

Baca juga: Kuliner Enak Klaten, Coba Rica-rica Mentok Goplo: Bupati Klaten Sri Mulyani Pernah Mampir

"Tapi saat biawaknya sadar pemilik rumah tahu keberadaannya, yang satu langsung lari ke sungai yang ada di depan rumah," tambahnya.

Untungnya tidak ada korban akibat peristiwa itu, lantaran saat mengetahui biawak itu masuk ke halaman rumah, pintu rumah langsung ditutup oleh pemilik rumah.

Khawatir dengan keberadaan satu biawak yang tak kunjung pergi, pemilik rumah langsung menghubungi Petugas Damkar untuk melakukan evakuasi hewan tersebut.

Tri mengungkap biawak yang berhasil dievakuasi berumur masih muda dengan panjang sekitar 80 cm.

Evakuasi biawak di pemukiman warga bukanlah hal baru bagi mereka.

Menurutnya laporan semacam itu sering mereka tangani.

Dan biasanya, penangkapan biawak dilakukan di rumah warga yang dekat dengan area persawahan.

Baca juga: Kuliner Anti Mainstream di Karanganyar: Sate Landak, Tongseng Bekicot hingga Rica-rica Biawak

Baca juga: Viral Driver Ojol Dapat Orderan Antar Biawak, Rela Memegang Selama Perjalanan 1 Jam

"Pernah juga kita menangani biawaknya sampai naik ke atap rumah, posisinya biawak berada di atas plafon," jelasnya.

"Untuk ke depannya akan kita rilis di habitat asalnya namun akan kita pilihkan di tempat yang jauh dari pemukiman warga," imbuhnya.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap biawak lantaran hewan tersebut berbahaya.

"Karena biasanya biawak itu kalau sudah menggigit tidak mau lepas dan apabila digigit itu liurnya masuk ke tubuh kita, sedangkan liur biawak mengandung bakteri sehingga bisa menyebabkan infeksi," pungkasnya.

Kuliner Anti Mainstream di Karanganyar: Sate Landak, Tongseng Bekicot hingga Rica-rica Biawak

Jalan-jalan ke Kabupaten Karangnayar tak lengkap jika hanya menikmati wisata alamnya saja.

Pasalnya, Kabupaten yang berlokasi dekat Solo ini juga memiliki banyak kuliner khas.

Bahkan ada juga kuliner anti mainstream seperti sate landak hingga tongseng bekicot.

Berikut kuliner anti mainstream di Karanganyar:

Baca juga: Kuliner Unik di Karanganyar: Nikmatnya Tongseng Bekicot, Jangan Lupa Mampir Kalau ke Tawangmangu

1. Sate Landak

Sate Landak menjadi salah satu kuliner legendaris yang ada di Karanganyar.

Meski terbilang tak lazin, kuliner satu ini punya banyak peminat.

Kuliner yang sudah ada sejak 24 tahum lalu berlokasi di Km 2 Jalan Raya Tawangmangu-Matesih Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu.

Warung makan kuliner anti mainstream ini bernama Rumah Makan (RM) Gunung Mas.

Santoso dan kerabatnya menjajal sate landak di RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar
Santoso dan kerabatnya menjajal sate landak di RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar (TribunSolo.com/Efrem Limsan Siregar)

Warung tersebut menjajakan sate landak sejak 1998.

Dilansir dari Tribunjateng, sang pemilik yakni Sukatno (78) pernah mendapatkan piagam penghargaan MURI.

Piagam tersebut sebagai pemrakarsa dan pemilik rumah makan khusus daging landak pertama di Indonesia pada 2006 silam.

Soal harga, sate ini cukup ramah di kantong.

Harganya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per porsi.

"Ramainya itu Sabtu dan Minggu.

Bisa potong hingga 2-3 ekor.

1 kilogram daging landak bisa menjadi 25 porsi," ujar Sukatno dikutip dari Tribunjateng.

Rupanya Sukatno mendapatkan bahan baku masakan dari setoran berbagai daerah.

Demi mencukupi kebutuhan landak, selain menggantungkan pada setoran dia juga mengembangbiakkan landak di dekat rumahnya.

2. Rica-rica biawak dan Tupai

Selain landak, RM Gunung Mas juga menyajikan berberapa menu lainnya.

Tentu tak kalah unik yaitu olahan biawak dan tupai.

Pemilik rumah makan Gunung Mas
Pemilik rumah makan Gunung Mas (TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI)

Pengunjung bisa memesan sesuai selera mau dimasak sate, tongseng atau rica-rica.

Cita rasa di rumah makan ini sangat menggoyang lidah.

Tak heran jika warung makan ini kerap jadi incaran para pecinta kuliner unik.

Nah, bagi kamu yang suka dengan makanan anti mainstream bisa mencoba sate di rumah makan ini.

Warung makan ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 17.30 WIB.

3. Tongseng Bekicot

Kuliner anti mainstream selanjutnya yang bisa dicoba yakni tongseng bekicot.

Hewan berlendir dan hidup di lingkungan yang lembab itu dianggap menjijikan bagi sebagian orang.

Namun, di tangan Sukoyo, bekicot bisa menjadi olahan yang lezat.

Bukan dijadikan sate bekicot namun diolah menjadi tongseng.

Warga di warga Desa Jetis, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar ini mengolah bekicot layaknya kambing.

Tak lupa, Sukoyo juga menambahkan kol dalam masakannya.

Tongseng bekicot
Tongseng bekicot (Tribunsolo.com)

Rempah-rempah yang digunakan juga cukup lengkap, sehingga cita rasanya enak.

Kepada Tribunsolo.com, Sukoyo mengaku menggunakan bekicot terbaik.

Alasannya agar cita rasanya tetap lezat dan tidak ada bau.

Rupanya, ia hanya menggunakan beberapa bagian dari bekicot dan sisanya dibuang.

"Saya hanya menggunakan bagian bawahnya saja, sedangkan bagian yang tertutupi cangkang saya pilah dan dibuang," ujarnya.

Setelah dibersihkan, bekicot selanjutnya direbus.

Sembari merebus bekicot, ia jua menyiapkan beberapa bumbu tongseng seperti bawang putih, bawang bombay, cabe hijau dan merah, gula Jawa dan juga merica.

"Semuanya ditumbuk di atas cobek sebelum dicampur dengan bekicot," jelasnya.

Baca juga: Kuliner Lebaran Solo: Warung Selat Mbak Lies Berdiri Sejak 1987, Langganan Jokowi hingga Artis

Jika ingin mencobanya pelanggan harus sabar menunggu beberapa menit.

"Paling lama ya nunggu 30 menit, karena kami menyajikan masih dalam keadaan segar," terangnya.

Kalau kmu penasaran dengan tongseng bekicot bisa datang langsung ke Jaten, Karangnayar.

Namun lokasi warung makan ini tersembunyi dan belum memiliki penanda atau plakat nama di depannya.

Bahkan, cara promosi warung ini masih dari mulut ke mulut.

Semantara soal harga, seporsi tongseng bekicot dijual Rp 30 ribu.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved