Berita Sragen Terbaru
Pemilik Pertama Pabrik Gula Mojo : Pengusaha Kaya Raya Asal Belanda yang Hidup Sederhana di Sragen
Pengusaha kaya raya asal Belanda bernama Willibald Dagobert van Nispen ternyata merupakan pemilik pertama Pabrik Gula Mojo di Sragen
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Namun, siapa sangka dibawah jalan beraspal tersebut terdapat makam seseorang asal Belanda bernama Willibald Dagobert van Nispen.
Baca juga: Tak Hanya Jadikan Anies Baswedan Presiden, DPD NasDem Sragen Targetkan Bentuk Fraksi Sendiri di DPRD
Baca juga: Motor Honda Beat Tak Bertuan Bikin Warga Sragen Geger : Sengaja Ditinggal Pemiliknya, Gegara Hal Ini
Lokasi makam itu berada di sebelah sisi selatan dekat belokan kiri menuju ke arah barat.
Dulu, di atas makam tersebut masih terdapat tugu monumen generasi muda Sragen Asri dan taman berbentuk segitiga, yang kini sudah dibongkar.
Pemerhati Sejarah dan Budaya, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro mengatakan meski sudah rata menjadi jalan, namun jasad yang dimakamkan masih ada dibawahnya.
"Makamnya masih ada, berada di bawah jalan itu," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (7/10/2022).
"Karena perkembangan zaman, makam kherkof kemudian tergusur jadi jalan, sempat dijadikan monumen generasi muda asri Sragen diatasnya, yang terakhir ketika saya kesana ternyata sudah diratakan monumennya, jadi perempatan biasa tak berbekas," terangnya.
Van Nispen, dikatakan oleh Nuky merupakan orang Belanda yang juga diketahui merupakan pemilik pertama Pabrik Gula (PG) Mojo di pusat Kota Sragen.
Van Nispen pindah dari Belanda menuju Surakarta dan kemudian memilih menetap di Kabupaten Sragen.
Di Sragen, Van Nispen menikah dengan seorang wanita asal Desa Bener, Kecamatan Ngrampal dan dikaruniai seorang putra.
Keduanya hidup sederhana di sebuah rumah, yang kini digunakan sebagai kantor guru SDN Bener 1 Ngrampal, Sragen.
Baca juga: Pria Muda di Sragen Ditemukan Sudah Jadi Mayat, Keheningan Malam Hari Mendadak Berubah Jadi Gempar
Baca juga: Ada Apa dengan Sragen? Bulan Juni Ada Anak Tega Bunuh Ibunya, Kini Oktober Ibu Habisi Nyawa Anaknya
Selama di Sragen, Van Nispen membangun pabrik gula yang konon sukses.
"Dan beliau membangun sebuah pabrik gula yang konon memang berhasil, karena membuat masyarakat sekitar juga mendapat penghasilan dari bekerja disana," katanya.
Diketahui Pabrik Gula Mojo didirikan tahun 1883 dan masih beroperasi hingga kini.
Kemudian pada 21 Juni 1914, Van Nispen diketahui meninggal dunia karena sakit di usia 70-an tahun.
Dua hari kemudian, Van Nispen dimakamkan di kompleks pemakaman kerkhof, tepatnya di tanggal 23 Juni 1914.
Diceritakan, Van Nispen memang memiliki permintaan jika meninggal dunia ingin dimakamkan di Kerkhof di tepi jalan.
"Jadi ketika meninggal, beliau kepingin dimakamkan di pinggir jalan, supaya bisa melihat wanita lalu-lalang disitu, makanya makamnya berada di pinggir jalan," jelasnya.
"Dulu masih banyak pohon besar, karena jalannya juga masih kecil, makam Van Nispen juga masih masuk Kherkof, jadi perempatan juga masih kecil, karena dulu belum banyak kendaraan lalu lalang," tambahnya.
Baca juga: Enam Fakta Ibu Bunuh Anaknya di Sragen : Ucapkan Selamat Tinggal, Akan Semakin Menua di Penjara
Baca juga: Cerita Petani di Sragen, Beli BBM Pakai Jeriken, Tiba-tiba Diancam dan Diperas
Hal tersebut dikarenakan, meski berpawakan orang Belanda, jiwa Van Nispen sudah menyatu dan mencintai kebudayaan Jawa.
Kemudian, karena itulah alasan kenapa makam tersebut tidak dipindah hingga sekarang.
"Dan beliau memang dari awal tidak mau dipindah, makanya sebelumnya diberi monumen itu, semua makam Belanda sudah dipindah, tinggal beliau saja, karena beliau ingin dekat dengan wanita Sragen," jelasnya.
"Beliau tidak mau dipindah, kepingin berdiri dan lenggah disitu untuk menyaksikan yang wara wiri disitu sampai sekarang," imbuhnya.
Menurutnya, banyak pihak yang menyayangkan makam sosok penting di Bumi Sukowati itu tidak ada pertanda lagi.
"Memang banyak sekali yang menyayangkan, kemarin ngobrol dengan (orang yang ada di) warung-warung yang ada disana, dan mereka juga tidak tahu disitu ada seseorang Van Nispen disitu," katanya.
"Ada seorang pendiri pabrik Gula Mojo yang menjadi kebanggaan dari Kota Sragen, kenapa tidak diberi tanda," pungkasnya.
(*)