Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kronologi Ayah dan Anak di Klaten Tewas Terbakar : Lansia, Sakit, Tak Bisa Lari saat Api Bakar Rumah

Dua lansia yang merupakan ayah dan anak, RP (87) bersama anaknya W (66) tewas mengenaskan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok : Damkar Sragen
Ilustrasi : Rumah ludes terbakar di Dukuh Dedegan RT 03 RW 05, Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara, Senin (24/10/2022) malam. Di mana dua orang yang sudah tua tewas. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dua lansia yang merupakan ayah dan anak, RP (87) bersama anaknya W (66) tewas mengenaskan.

Itu karena terpanggang di dalam rumahnya yang terbakar di Dukuh Dedegan RT 03 RW 05, Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara, Senin (24/10/2022) malam.

Keduanya yang menderita sakit, diduga tak bisa menyelamatkan diri dari kebakaran yang melalap rumah yang dia tinggali selama ini.

Rumah dihuni oleh T (63), isterinya W dan RP orang tuanya.

Sedangkan saat kejadian itu, T baru keluar rumah untuk memancing.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kebakaran itu terjadi sekira pukul 21.15 WIB.

Kebakaran itu pertama kali diketahui warga sekitar.

Saat itu, warga yang tinggal tak jauh dari rumah korban mendadak dikagetkan dengan suara letupan.

Baca juga: Pemuda Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Selokan di Boyolali, Motor Juga Ikut Nyemplung Selokan

Warga yang bergegas keluar rumah dikejutkan dengan tarian api di atas atap rumah korban.

Seketika, dia langsung teriak sekuat tenaga yang langsung direspon beberapa tetangganya.
Warga yang langsung berdatangan ke lokasi kejadian.

Warga juta melaporkan kejadian itu ke Damkar dan Polsek Klaten Utara.

Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah mengatakan anggota polisi yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian.

Dua unit mobil Damkar Klaten juga langsung tiba di lokasi kejadian.

Beruntung 30 menit kemudian api bisa dipadamkan.

Hanya saja, api yang sudah telanjur besar telah menghanguskan melenyapkan rumah.

"Dua korban meninggal dunia. Keduanya selama ini dalam kondisi sakit, sehingga tidak bisa menyelamatkan diri," jelasnya saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (25/10/2022).

Musibah kebakaran ini juga langsung diselediki.

Baca juga: Detik-detik Warga Malang Lolos dari Maut, Mobilnya Terbakar Usai Tabrak Truk di Jalan Tol Ngawi-Solo

Polisi langsung melakukan olah TKP kebakaran rumah ini.

Diduga api berasal dari hubungan arus pendek listrik.

"Diduga penyebab kebakaran karna konsleting listrik," jelasnya.

Sedangkan selain mengakibatkan dua korban meninggal dunia, kerugian materiil dalam insiden kebakaran mencapai Rp 50 juta.

Kebakaran di Kos, Sejumlah Orang Lolos dari Maut

Mimpi apa semalam, Noviandra Kusuma.

Rumah yang sekaligus dipakai untuk kos-kosan di RT 2 RW 2 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo jadi arang usai ludes terbakar, Jumat (21/10/2022).

Tak tanggung-tanggung, 20 kamar kos kini tinggal kenangan.

Novi sapaan akrab bersama sejumlah penghuni kos kini menghuni tenda darurat.

Lurah Nusukan, Ari Rahmadani menjelaskan, tenda darurat ini disediakan oleh pemerintah sampai Minggu (23/10/2022).

Rumah yang sekaligus dipakai untuk kos-kosan milik Noviandra Kusuma di RT 2 RW 2 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo jadi arang usai ludes terbakar, Jumat (21/10/2022).
Rumah yang sekaligus dipakai untuk kos-kosan milik Noviandra Kusuma di RT 2 RW 2 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo jadi arang usai ludes terbakar, Jumat (21/10/2022). (TribunSolo.com/Istimewa)

Bantuan mulai dari kasur, selimut, sampai sembako pun disediakan.

"Ini kan warga kos semua. Mayoritas bukan warga Kelurahan Nusukan. Kami himbau mencari kos-kosan yang baru," kata dia kepada TribunSolo.com.

"Kita sudah membuat surat ke Dinas Kota Surakarta untuk membantu membangunkan kembali rumah yang sudah terbakar," jelasnya.

Kobaran api mulai terlihat sejak pukul 06.00 WIB.

Novia yang merupakan janda anak tiga itu terbangun karena tetangga teriak kebakaran.

Ia pun hanya sempat menyelamatkan motor yang terparkir di depan.

"Waktu jam 6 pagi saya masih tidur tetangga saya teriak-teriak. Kamare ita kobongan. Katanya dari kasurnya dia. Aku lari ke belakang. Lha kok udah mulak-mulak," jelas Novia.

Hampir semua perabotan ludes terbakar. Rumah dan 16 kamar kos yang terbuat dari bahan yang didominasi kayu dan triplek membuat api cepat menjalar.

Baca juga: Ganjar Pranowo di Mata Tokoh Tionghoa Solo : Punya Kriteria Jadi Capres, Bisa Merawat Kebhinekaan

"Yo wis sudah enggak ada yang bisa diselamatkan. Cepat banget. Setengah 7 sudah habis," tuturnya.

Setidaknya ada 8 pemadam mobil kebakaran yang berusaha menjinakkan api di pukul 06.30.

Tidak berselang lama api pun padam sekitar pukul 07.00 pagi.

Penghuni kos merupakan warga berpenghasilan rendah.

Mereka berprofesi sebagai pemulung, pengemis, buruh pabrik, dan pengamen. Beberapa penghuni terpaksa mendiami tenda darurat.

Saat ini dua anak kandung dan satu anak angkat menggantungkan hidup dari penghasilan Novia dari menyewakan kos.

"Yang satu masih balita. Susu dan pampers aku yang beliin ya dari kos itu," ungkapnya.

Kebakaran di Pemukiman Padat

Warga Perumahan Griya Asri, di Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen gempar.

Ya, karena api melumat rumah Paimin Purnomo (67) pada Rabu (28/9/2022).

Bagaimana tidak, perumahan itu cukup padat sehingga membuat warga khawatir api merembet ke mana-mana.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Satpol PP-Damkar Sragen, Tommy Isharyanto menjelaskan, api muncul saat Kamsiah (67) tengah memasak di dapur menggunakan tungku.

Kemudian, selesai memasak dan merasa sudah mematikan api dari tungku tersebut.

Baca juga: Bukan Suntikan, Inilah Aksi Petugas Medis Pegang APAR, Latihan Hadapi Kebakaran di RSUD Karanganyar

Selanjutnya, penghuni rumah melanjutkan kegiatan lainnya dan rumah dalam kondisi kosong.

"Rumah tersebut hanya digunakan untuk memasak," singkatnya.

Kemudian, sekitar pukul 16.30 WIB, muncul kepulan asap dan api sudah membumbung tinggi yang berasal dari rumah Paimin.

Sontak, kejadian tersebut membuat warga sekitar ikut panik dan takut api merembet ke rumah sekitarnya.

Kemudian, seorang warga menghubungi pemadam kebakaran Kabupaten Sragen untuk membantu proses pemadaman api.

Akibat kejadian tersebut, bagian rumah seluas 6x6 meter persegi beserta perabotan dapur terbakar.

Baca juga: Pernah Terjadi Kebakaran Dahsyat di Merbabu, Kini Dibuat Sekat Bakar di Zona Rimba, Ini Fungsinya

"Sekitar pukul 16.30 WIB, nampak kepulan asap dan api sudah membumbung di rumah tersebut, membuat warga sekitar ikut panik, dan takut akan merembet ke rumah sebelah," jelasnya.

"Bagian yang terbakar ialah yang digunakan untuk memasak, selain itu juga membakar tumpukan kayu untuk memasak yang berada di dalam rumah, dapur dan samping rumah," tambahnya.

Beruntung, karena rumah dalam kondisi kosong tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, termasuk dua orang bocah.

Menurutnya, api diduga berasal dari bara pembakaran tungku kayu tidak mati sempurna.

"Karena itulah mengakibatkan api menyala kembali dan merembet ke tumpukan kayu yang berada di dekat tungku tersebut," jelas dia.

Ludes Dilahap Si Jago Merah

Sebuah rumah tinggal yang berada di wilayah Wotgaleh RT 2/9, Kabupaten Sukoharjo ludes terbakar pada Rabu (28/9/2022).

Kepala Bidang Damkar Satpol PP Sukoharjo, Margono, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada pagi hari.

"Pemilik rumah bernama Sumidi, saat itu rumah dalam keadaan kosong," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Menurutnya, kebakaran itu diketahui terjadi saat rumah kosong.

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh tetangga yang tinggal di depan lokasi kejadian.

Saat itu, saksi melihat kepulan asap hitam yang membumbung tinggi diatas rumah. Hal tersebut kemudian dilaporkan ke Damkar Sukoharjo.

Dalam proses pemadaman api itu, kata dia, pihaknya menerjunkan dua unit armada gajah merah dengan tujuh personel.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Kerugian ditaksir Rp 150 juta. Untuk penyebab kebakaran dalam penyelidikan," jelasnya.

Baca juga: Bukan Suntikan, Inilah Aksi Petugas Medis Pegang APAR, Latihan Hadapi Kebakaran di RSUD Karanganyar

Baca juga: Maraknya Kebakaran di Sragen Sepekan Terakhir, 5 Lokasi Dilalap Api : Simak Tips Cegah Kebakaran

Akibat dari kebakaran itu, bagian rumah yang terbuat dari kayu terbakar.

Hanya menyisakan tembok rumah yang sedikit hangus karena api.

"Terselamatkan juga uang tunai sekitar kurang lebih Rp 5 juta," imbuh dia.

Atas peristiwa itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan utamanya di kondisi cuaca yang berubah-ubah seperti saat ini.

"Kalau meninggalkan rumah, instalasi listrik harus dipastikan aman, termasuk dengan dapur. Selain itu, pembakaran sampah di sekitaran rumah harus berhati-hati," tandas dia.

Kebakaran Satu Orang Terluka

Sebuah gudang yang ada di Dukuh Mangurejo RT 02 RW 01, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali terbakar Senin (5/6/2022).

Akibat peristiwa itu, Purnomo, pemilik gudang itu mengalami luka bakar pada tangan dan kakinya.

Beruntung, api bisa segera dipadamkan. Sehingga kobaran api tak sampai merambat ke rumah-rumah warga yang ada di sebelah barat bekas pasar Mangu itu.

Marsudi salah satu saksi mata mengaku kebakaran ini terjadi sekira pukul 19.30 WIB.

Kebakaran ini bermula saat  pemilik masuk ke dalam gudang.

Saat berjalan masuk itu, kakinya menyandung seutas kabel listrik yang terbuka.

"Setelah itu korslet lalu timbul api. Di dalam gudang ada tabung-tabung gas elpiji," katanya kepada TribunSolo.com, di lokasi kejadian.

Api kemudian menyambar salah satu gas elpiji yang ada di dalam gudang itu.

Semburan api dari gas kemudian muncul mengenai jeriken yang masih ada minyaknya.

Baca juga: Pabrik PT Agung Tex di Karanganyar Kebakaran, Diduga Karena Korsleting Listrik dari Mesin

"Langsung meledak. Ledakan terjadi 4 kali," katanya.

Api pun langsung menjalar ke dalam gudang yang penuh dengan barang-barang yang mudah terbakar itu.

Melihat gudang tersebut terbakar dia bersama warga yang juga mendengar suara ledakan itu langsung berdatangan untuk membantu memadamkan api.

Dengan peralatan seadanya warga berusaha keras untuk memadamkan api yang terus membesar itu.

"Kami juga membuat sekat. Karena kan di sebelah barat gudang ini ada banyak pohon pisang. Dan banyak daun-daun keringnya. Makanya kami tebangi sebagian pohonnya agar api tidak menjalar," kata Fadhil warga lainnya.

Hanya saja, pemilik gudang ini terkena api pada bagian tangan dan kakinya.

Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

"Luka bakar hanya di tangan dan kakinya," jelasnya.

Sejurus dengan itu, ada warga yang juga melaporkan kejadian ini ke petugas pemadam kebakaran (Damkar).

Setengah jam kemudian, tim damkar tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman.

Sedikitnya ada tiga unit Mobil Damkar yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran ini.

"Dari Boyolali 2 unit dibantu dari Damkar Solo 1 unit," kata Sarjono petugas Damkar.

Tak lebih dari satu jam, api berhasil dijinakkan petugas.

"Dari keterangan yang kami terima, diduga kebakaran ini karena hubungan arus pendek listrik," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved