Berita Boyolali Terbaru
Cara Pembuatan Pupuk Organik dari Eceng Gondok ala Warga Sekitar Waduk Cengklik Boyolali
Warga sekitar Waduk Cengklik Boyolali memanfaatkan Eceng Gondok yang tumbuh subur di sana untuk diolah menjadi pupuk organik. Bagaimana caranya?
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Sedangkan untuk pupuk cairnya, Eceng Gondok tak perlu dicampur dengan kotoran hewan.
Eceng Gondok yang diambil hanyalah batang dan daunnya saja, kemudian dicacah kecil-kecil.
Lalu, siapkan air ke dalam drum dan dicampur dengan molase dan EM4.
"Masukkan Eceng Gondok ke dalam drum itu lalu aduk-aduk hingga merata," jelasnya.
Proses pembuatan pupuk cair ini memakan waktu yang sama dengan pembuatan pupuk organik padat, yakni 21 hari.
"Setelah 21 hari, air yang dihasilkan fermentasi ini sudah bisa digunakan untuk memupuk tanaman," ujarnya.
Bitoyo, salah satu warga mengaku sudah mencoba sendiri mengolah pupuk organik dari Eceng Gondok ini.
Baca juga: Rekomendasi Wisata di Boyolali : Waduk Cengklik Park Punya 12 Wahana Unik, Tiket Masuk Rp 25 Ribu
Dengan menggunakan pupuk organik ini, dia mampu berhemat secara ekonomi lantaran tak perlu lagi membeli pupuk kimia pabrikan.
Selain itu, tingkat kesuburan tanah juga lebih bagus dengan bahan organik.
"Saya kan tanam sayur-sayuran. Seperti bayam, Kangkung dan lain-lain. Masa panennya itu lebih cepat tiga hari. Jika biasanya sampai 23 hari baru panen, dengan pupuk organik umur 20 hari saja sudah siap panen," tambahnya.
Selain menggunakan pupuk padat, dia juga mengaplikasikan pupuk cair pada tanamannya.
Hasilnya diluar dugaan, selain menambah nutrisi pada tanaman, hama dan kutu di sayuran juga terbasmi.
"Jadi bisa sekalian. Mupuk tanamannya, hamanya juga kena. Sayuran jadi lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida," katanya.
Dulu Gulma, Kini Jadi Berkah
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan waduk Cengklik Boyolali, Eceng Gondok dianggap sebagai musuh.