Putri Raja Keraton Solo Dipolisikan
Dipolisikan KRA Aditiyas, Putri Raja Keraton Solo GKR Timoer Ancam Lapor Balik : Terlalu Berlebihan
Putri Raja Keraton Solom, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani bereaksi.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Rombongan tiba di kawasan Keraton Solo sekira pukul 18.00 WIB.
Mereka kemudian mengecek kondisi keraton tepatnya di depan Sasana Nalendra, Keputren, dan Untonosono.
Rombongan pelapor itu kemudian menjumpai perwakilan dari kelompok Lembaga Dewan Adat (LDA).
Adapun Ketua LDA adalah GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng
Kelompok LDA disebut-sebut masuk ke dalam area Keraton Solo melalui tangga si barat Talang Paten.
Mereka masuk dengan dipimpin dua putri Keraton Solo, salah seorang di antaranya GKR Wandansari Koes Moertiyah.
Rombongan pelapor kemudian melakukan rapat dan kembali ke Jalan Tundo pukul 20.30 WIB.
Mereka kemudian berjaga di pintu yang menuju ke arah Sasana Hadi.
Kelompok LDA kemudian terlihat keluar masuk ke dalam keraton melalui Keputren.
Mereka diduga ingin masuk ke dalam Sasana Hadi.
Putri Menampar Korban
Pelapor kemudian mencoba meminta kepada kelompok LDA untuk tidak masuk.
Dia juga memerintahkan dua orang abdi dalem untuk menutup akses pintu besar dari pelataran menuju Jala Tundo.
Kendati demikian pintu kecil tetap dibuka untuk akses keluar masuk.
Baca juga: 2 Pekan Terakhir Keraton Kasunanan Solo Kemasukan Maling Hingga 2 Kali,Pelaku Sempat Todongkan Pisau
Baca juga: Sumur Songo, Mata Air Keraton Solo Peninggalan Paku Buwono IX, Digunakan Buat Siraman Kaesang?
"Satgas maupun abdi dalem melakukan pengamanan bersama di semua titik di dalam Keraton Surakarta," ujar kuasa hukum pelapor, Agus Susilo Muslich.
