Alasan Ricky Rizal Tolak Perintah Tembak Brigadir J : Background Polantas, Tak Biasa Pegang Senjata

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Ahli Psikologi Forensik dari Universitas Indonesia (UI), Nathanael Sumampouw membeberkan alasan kenapa Bripka Ricky Rizal menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 8 Juli 2022.

Hal itu disampaikan Nathanael Sumampouw saat menjadi saksi ahli meringankan atas terdakwa Ricky Rizal dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (2/1/2023).

Nathanael mengatakan jika Ricky Rizal tidak memiliki skill memegang senjata sehingga menjadi alasan menolak perintah.

Baca juga: Misteri Nama Tuhan Yesus dalam Grup WA Duren Tiga, Pengacara Ricky Rizal Ungkap Sosok di Baliknya

Hal itu dia sampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan psikologi, di mana Bripka Ricky Rizal terlihat tidak kuat mental karena ada kesenjangan jabatan dengan Ferdy Sambo.

"Nah hal ini juga didukung oleh profil psikologis yang bersangkutan. Bahwa dia mampu memiliki kondisi psikologis untuk berani katakan tidak. Pada pimpinan yang posisinya jauh lebih tinggi," kata Nathanael.

Bripka Ricky Rizal menurut Nathanael juga tidak mempunyai kompetensi untuk menembak meski dia merupakan seorang polisi.

Pasalnya, latar belakang Bripka Ricky Rizal yang merupakan anggota di bagian lalu lintas (lantas).

Baca juga: Putri Candrawathi Bohong soal Dilecehkan Brigadir J, Ikuti Skenario Ferdy Sambo karena Takut

"Tapi setelah lulus SPN (Sekolah Polisi Negara), yang bersangkutan bertugas di bagian lantas. Terutama secara spesifik fungsinya Regident," ucap Nathanael.

Alhasil Ricky Rizal lebih banyak mengurusi administrasi dalam kesehariannya dan tidak mempunyai keahlian memegang senjata api.

"Saya pahami bahasa sehari-hari tugas dia administrasi. Jadi bukan sesuatu yang dalam kesehariannya bahkan dari pelatihan, dia punya skill untuk gunakan senjata. Sehingga yang bersangkutan bisa untuk menolaknya," tuturnya.