Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Istri Wiji Thukul Meninggal

Jangan Lupa Kekasihku : Isak Tangis dan Puisi Wiji Thukul Iringi Pemakaman Sipon di Solo

Puisi 'Jangan Lupa, Kekasihku', karangan Wiji Thukul dibacakan setelah prosesi pemakaman Dyah Sujirah atau Sipon selesai, Jumat (6/1/2023).

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo saat membacakan puisi 'Jangan Lupa, Kekasihku' setelah prosesi pemakaman Sipon di Astana Purwoloyo Solo selesai, Jumat (6/1/2023). 

Jika kau ditanya siapa mertuamu

Jawablah: yang menarik becak itu

Itu bapakmu kekasihku

Jangan lupa kekasihku

Pada siapapun yang bertanya

Sebutkan namamu

Jangan malu

Itu namamu kekasihku

Puisi 'Jangan Lupa, Kekasihku', karangan Wiji Thukul dibacakan setelah prosesi pemakaman Dyah Sujirah atau Sipon selesai, Jumat (6/1/2023).

Istri aktivis HAM itu dimakamkan di Astana Purwoloyo di Jalan HOS Cokroaminoto, Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Puisi dibacakan langsung adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo.  

Sama seperti kakaknya, Wahyu Susilo dikenal sebagai aktivis buruh migran. 

Anak sulung Wiji Thukul, Fitri Nganti Wani, terlihat terisak saat puisi itu dibacakan.

Sementara anak kedua, yang seorang seniman, Fajar Merah, hanya menundukkan kepala.

Puisi tersebut dibuat Wiji Thukul sekira tahun 1988 saat melamar Sipon. 

Baca juga: Tangis Anak Wiji Thukul Fajar-Nganthi : Perpisahan Terakhir Bersama Sipon di Astana Purwoloyo Solo

Baca juga: Pemakaman Sipon, Istri Aktivis asal Solo Wiji Thukul : Fajar Merah & Nganthi Antar Sang Ibu ke Makam

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved