Berita Klaten Terbaru
Satu Kompleks Pemakaman di Dompyongan Klaten Kena Gusur Tol Solo-Jogja, Ratusan Makam Terdampak
Kepala desa Dompyongan masih akan mencari atau menyediakan tanah pengganti, namun warga menghendaki untuk masih dekat dengan dukuh.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebuah kompleks pemakaman di Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Klaten terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Solo-Jogja.
Menurut Kepala Desa Dompyongan, Sarono, pihak desa telah berkoordinasi dengan masyarakat dan ahli waris terkait pemindahan komplek pemakaman tersebut.
"Komplek pemakaman yang terkena proyek, alhamdulillah saat ini sudah koordinasi dan sudah ada kesepakatan," ujar Sarono kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/1/2023).
Pihaknya akan mencari atau menyediakan tanah pengganti, namun warga menghendaki untuk masih dekat dengan dukuh.
Baca juga: Geger Warga Nglumbang Dungik Klaten Temukan Bata Kuno Berjejer Saat Bajak Sawah : Diduga Candi
"Mungkin pemahaman masyarakat sendiri yang belum memahami secara sepenuhnya birokrasi. Jadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah desa adalah mencarikan tanah pengganti atau menyediakan," katanya.
"Tidak ada aturan yang mengatur harus di disana, harus disini, ataupun di situ, sedangkan masyarakat menghendaki masih tetap dekat dukuh tersebut," ucap Sarono.
Sarono mengatakan pihaknya saat ini masih berusaha mencari pengganti tanah pemakaman tersebut.
Ada ratusan makam di pemakaman tersebut yang terdampak akibat pembangunan proyek Tol Solo-Jogja itu.
Baca juga: Desa Bogem Klaten Kembangkan Kebun Melon dengan Sistem Green House, Bisa Panen 1,2 Ton
"Kalau ditotal ratusan, karena itu makam desa, makam pendiri Dompyongan. Pendataan juga sudah dilakukan," jelasnya.
Padahal, Sarono mengaku sebelumnya sudah berkoordinasi agar proyek Tol Solo-Jogja menghindari komplek pemakaman tersebut.
Namun pada akhirnya tidak bisa, karena sudah ada gambaran struktur proyek.
"Sudah pernah koordinasi dengan panitia pengerjaan, kalau bisa menghindari. Namun sudah tidak bisa karena pemetaannya sudah ada," tutupnya.
(*)
Peneliti BRIN Dorong Situs Kropakan Jatinom jadi Museum Terbuka: Dulu Pemukiman Kuno |
![]() |
---|
Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo Beri Catatan Penting Jelang Operasional Pasar Gedhe |
![]() |
---|
Meski Belum Ramai, Penjualan Tiket Bus Arus Balik di Terminal Ir Soekarno Klaten Mulai Dicari |
![]() |
---|
TPS di Pinggir Desa Tegalgondo Klaten Terbakar, Dugaan Sementara Gegara Bakar Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
Temui Ketua DPRD, Komunitas di Klaten Minta Ada Revisi Perda Pengelolaan Cagar Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.