Berita Solo Terbaru
Diusir Satpol PP di Pasar Gede, Pedagang Barongsai Asal Cirebon Mau Ngadu ke Gibran Tapi Bingung
Pedagang-pedagang mainan barongsai yang diusir ini berasal dari dua Kecamatan di Cirebon, yakni Kecamatan Jamblang dan Kecamatan Klangenan.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tahun Baru Imlek biasanya diharapkan menjadi berkah bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tak terkecuali bagi para pedagang mainan barongsai di Kota Solo.
Amir (27) misalnya.
Amir rela datang jauh-jauh dari Cirebon ke Kota Solo hanya untuk mencari rezeki.
Dia berharap dagangan mainan barongsainya bisa laku terjual di Kota Solo yang notabene selalu ramai ketika perayaan Imlek.
Tapi nasib berkata lain, Amir justru harus mengalami kejadian tidak mengenakkan.
Bersama pedagang lain yang datang dari Cirebon, Amir diusir oleh Satpol PP ketika berjualan di kawasan Pasar Gede, Solo.
Baca juga: Jelang Imlek 2023, Pengusaha Asal Solo Sudah Produksi 5 Kuintal Adonan, Bisa Jadi 750 Kue Keranjang
Imbasnya, dagangannya pun sepi pembeli.
"Dagangan saya sepi, tidak hanya saya, tetapi semua yang di sini juga merasakan. Sepinya itu dikarenakan adanya petugas Satpol PP yang mengusir kami," ucap Amir kepada TribunSolo.com, Rabu (11/1/2023).
Pedagang-pedagang mainan barongsai yang diusir ini berasal dari dua Kecamatan di Cirebon, yakni Kecamatan Jamblang dan Kecamatan Klangenan.
Mereka berangkat bersama-sama menggunakan travel.
Selama di Kota Bengawan, mereka memilih tidur atau melepas penat di ruko-ruko optik kacamata di kawasan Alun-alun Utara Solo.
Amir sendiri mengaku ke Solo hanya berniat mencari nafkah demi keluarganya dengan memanfaatkan momentum Imlek dan tak menetap.
"Iya, yang di sini semua itu asli Cirebon," ujarnya,
Baca juga: Pesta Malam Tahun Baru Imlek di Solo : Nyalakan Kembang Api Seharga Rp 30 Juta

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.