Berita Boyolali Terbaru
Belasan Sapi Ditolak Masuk ke Pasar Hewan Jelok Boyolali, Gegara Alami Gejala LSD
Ada 18 ekor sapi yang sedianya mau dijualbelikan di pasar hewan tersebut. Tapi ternyata kondisinya mempunyai gejala LSD
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Belasan sapi yang mau masuk ke Pasar Hewan Jelok, Cepogo, Boyolali, ditolak dan terpaksa putar balik, Senin (16/1/2023).
Ada 18 ekor sapi yang sedianya mau dijualbelikan di pasar hewan tersebut.
Namun, petugas gabungan yang melakukan pemeriksaan melihat belasan sapi itu tak layak.
Sebab sapi-sapi itu mempunyai gejala Lumpy Skin Desease (LSD).
Muncul benjol-benjol di tubuh sapi tersebut, bahkan ada yang sudah pecah dan menghitam.
Baca juga: Sapi-sapi di Nogosari Boyolali Terpapar LSD, Sekujur Tubuh Dipenuhi Benjolan Berdiameter 5-7 cm
Sapi itu kemudian ditangani oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali.
Petugas juga menyuntikkan vaksin terhadap sapi tersebut, sebelum diminta untuk dibawa pulang.
Petugas memang melakukan pemeriksaan berlapis di pasar-pasar hewan.
Mulai dari penyemprotan disinfektan dan pengecekan gejala klinis.
Plt Kepala Disdagperin, Arief Gunarto mengatakan pengecekan kesehatan berlapis ini sebagai upaya mengurangi LSD di pasar hewan.
Pengecekan ini dilakukan di lima pasar hewan.
Pihaknya bekerjasama dengan Disnakan, Satpol PP, pemerintah kecamatan dan desa serta PMI.
Baca juga: Sapi-sapi di Boyolali Diserang Virus LSD : Tak Mematikan,Tapi Tampilannya Jadi Mengerikan
Setiap sapi dicek terlebih dahulu sebelum masuk pasar.
"Lalu kami dan PMI menyediakan alat untuk penyemprotan. Paling tidak agar lalat yang membawa virus LSD mati dan tidak menghinggapi sapi di pasar. Karena perantara penyakit ini dari lalat dan caplak," jelasnya.
Dia memastikan sapi yang masuk pasar clean alias bebas LSD.
Baik pasar lokal maupun luar Boyolali.
"Skrining kita ketatkan serta dilakukan penyemprotan disinfektan secara intensif," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.