Berita Solo Terbaru
Warga Menjerit Harga PBB Naiknya Ugal-ugalan, Gibran Pun Blak-blakan : Pusing, Target PAD Tinggi
Gibran diprotes warga karena pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tiba-tiba naik sangat besar, sehingga membuat kelimpungan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Akhir-akhir ini di Kota Solo heboh.
Bagaimana tidak, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tiba-tiba naik sangat besar, sehingga membuat warga kelimpungan.
Lantas apakah alasan naik mulai 50 persen hingga 400 persen?
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara.
Dia mengaku kenaikan PBB dilakukan demi mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kejar target no. Kita pusing targetnya tinggi," tuturnya kepada TribunSolo.com ditemui usai Rapat Paripurna di DPRD Solo, Jumat (3/2/2023).
Seperti telah diketahui, PAD Kota Solo tahun 2023 ditargetkan sekitar Rp 740 miliar, dari sebelumnya hanya Rp 80 miliar.
Tapi, Gibran menyatakan membuka diri untuk keringanan.
"Naiknya tinggi, stimulusnya tinggi. Nanti kalau ada diskon, bisa," janji dia.
Tapi Gibran beralasan, sudah sepantasnya Kota Solo menetapkan NJOP yang tinggi.
"Solo ini sudah kota ya. Nilai tanahnya pasti naik. Apal lagi rumahnya sekitar Museum, Pedaringan, sekitar Solo Techno Park, Water Park, Solo Safari," kata dia.
Namun, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Solo YF Sukasno berpendapat mestinya tidak membebankan target PAD ke PBB.
"PAD mestinya tidak ke PBB. Mas Wali sudah banyak momen acara di Kota Solo. Harusnya dari pajak hotel dan restoran," ungkapnya.
Warga Sebut Naik Ugal-ugalan
Di mana sebelumnya, banyak warga Kota Bengawan mengeluhkan kebijakan ini.
Salah satunya Yocke yang mengaku Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di Kota Solo melonjak jauh dari tahun lalu.
"Klien saya telah melakukan transaksi jual beli PPJB dilakukan di tahun 2022 dengan nilai NJOP Rp1,6 miliar. Tagihan PBB 2023 NJOP-nya menjadi Rp6 miliar sehingga beban pajak pembeli menjadi berlipat lipat lebih besar," aku dia.
Penghitungan PBB dihitung dari berbagai variabel, salah satunya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
Begitu juga dengan warga Panularan, Laweyan, Solo, Bernadette Sri Utami.
"Kenapa tagihan PBB untuk tahun 2023 ini naiknya luar biasa. Saya yang semula Rp 900 ribuan, sekarang Rp 3 juta lebih," ungkapnya.
Baca juga: PBB Kota Solo Melonjak Tinggi, Gibran Tawarkan Stimulus ke Warga yang Keberatan
Baca juga: Fraksi PDIP Sentil Gibran Gegara PBB Kota Solo Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat : Minta Direvisi
Menurutnya, hal ini sangat memberatkan.
"Kami sebenarnya maklum akan kenaikan-kenaikan tarif, tapi nyuwun tulung, naiknya jangan ugal-ugalan," tuturnya.
Warga Merpati 2 no. 4 Cinderejo Kidul Gilingan, Agustinus Adi Sri Tjahjono juga mengeluhkan hal serupa.
Menurutnya kenaikan PBB kali ini membabi buta.
"Mengeluhkan terkait PBB yg melonjak membabi buta (ugal-ugalan) dari tahun 2022 Rp728.605. Sedang untuk tahun 2023 menjadi Rp 2.223.364," tanyanya.
Ia juga mengaku tidak ada sosialisasi terkait hal ini.
"Jangan mentang-mentang tanah NJOP-nya tidak pernah naik lalu di hajar di tahun 2023. Hitungan nya juga tidak disosialisasikan dan tidak ada pemberitahuan lebih dulu," harap dia. (*)
Pasar Kabangan Dinilai Kurang Strategis Digabung dengan Pasar Jongke Solo Jateng, Ini Kata Pedagang |
![]() |
---|
Gibran Sebut Aduan Mahasiswa UNS ke Dirinya Salah Alamat, Minta Langsung ke Menteri Pendidikan |
![]() |
---|
Gibran Geber Pengerjaan 2 Lapangan Blulukan dan Stadion UNS Jelang Piala Dunia U-17 |
![]() |
---|
Tempuh Rute 113,7 Km, Ganjar Harap Peserta Tour de De Borobudur Nikmati Wisata yang Tersaji |
![]() |
---|
Gibran Lagi di Korea Selatan, tapi Diminta Presentasikan Pengentasan Kemiskinan dalam Rakernas PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.