Berita Solo Terbaru
FX Rudy Turun Gunung, Jadi Sosok di Balik Batalnya Kenaikan PBB : Panggil Anggota Fraksi PDIP Solo
Fraksi PDIP DPRD Solo berhasil mendesak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, sheingga membatalkan kebijakan kenaikan PBB.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sosok FX Hadi Rudyatmo ternyata memiliki peran besar di balik batalnya kenaikan ugal-ugalan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Solo.
Ia memanggil para anggota Fraksi PDIP DPRD Solo untuk mendesak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membatalkan kebijakan yang tak pro rakyat itu.
Terlebih FX Rudy yang juga mantan Wali Kota Solo itu kaget saat melihat kenaikan PBB begitu besar.
"Saya mengetahui sendiri Pak Singgih SPPT naiknya 5 kali lipat. Tadinya Rp 600 ribu jadi Rp 3 juta sekian," ungkapnya kepada TribunSolo.com ditemui di kediamannya Pucangsawit, Kota Solo, Kamis (9/2/2023)
Bahkan rumahnya sendiri tidak luput dari kenaikan PBB, di mana biasanya hanya Rp 700 ribu menjadi Rp 3 juta.
"Begitu tahu fraksi tak telpon. Kamu sini. Jangan didiamkan kaya begini," tuturnya.
Ia pun mengungkapkan alasannya sampai harus turun gunung memanggil para anggota fraksi.
Menurutnya, kenaikan PBB ini telah melanggar Perda no. 6 tahun 2021 Tentang RPJMD Tahun 2021-2026.
"PAD sudah dirumuskan menjadi visi Wali Kota lewat RPJMD. RPJMD itu setiap tahun naik 5 persen PAD-nya," tuturnya.
Baca juga: Bikin Kaki Mendadak Dingin, Kuli Bangunan Bongkar Rumah di Klaten, Malah Temukan Benda Diduga Granat
Baca juga: Kata FX Rudy soal Gibran Tak Komunikasi Naikkan PBB :Wali Kota Petugas Partai, Jika Gitu PDIP Hancur
Dalam dokumen RPJMD disebutkan pajak daerah direncanakan sebesar Rp320.988.116.136,00 pada tahun 2022 .
Namun akan menjadi sebesar Rp 432.799.555.220,00 pada tahun 2026.
Jadinya rata-rata pertumbuhan sebesar 5 persen per tahun.
Maka dari itu, kata FX Rudy, mengejar target PAD tidak bisa serta merta menaikkan PBB sebegitu besar.
"Kenaikannya tidak diambil dari kenaikan PBB dan NJOP. PBB hanya seperti yang sekarang ini. Mengambil saja yang belum membayar pajak 135 miliar itu intensifikasinya. Bukan menaikkan. Potensi yang ada digali," terangnya.
Pasar Kabangan Dinilai Kurang Strategis Digabung dengan Pasar Jongke Solo Jateng, Ini Kata Pedagang |
![]() |
---|
Gibran Sebut Aduan Mahasiswa UNS ke Dirinya Salah Alamat, Minta Langsung ke Menteri Pendidikan |
![]() |
---|
Gibran Geber Pengerjaan 2 Lapangan Blulukan dan Stadion UNS Jelang Piala Dunia U-17 |
![]() |
---|
Tempuh Rute 113,7 Km, Ganjar Harap Peserta Tour de De Borobudur Nikmati Wisata yang Tersaji |
![]() |
---|
Gibran Lagi di Korea Selatan, tapi Diminta Presentasikan Pengentasan Kemiskinan dalam Rakernas PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.