Berita Solo Terbaru
Pesona Isuzu TXD, Saksi Pemadaman Kerusuhan Solo 1998 : Ikon Damkar Solo, Tak Dijual Meski Ditawar
Mobil Isuzu TXD warna merah keluaran tahun 1963 terparkir di pangkalan Kantor Dinas Pemadam Kebakaran, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mobil Isuzu TXD warna merah keluaran tahun 1963 terparkir di pangkalan Kantor Dinas Pemadam Kebakaran, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Mobil dengan kekuatan mesin 6 silinder tersebut tampak terawat dan tak kalah gagah dengan mobil pemadam lainnya.
Meski warna merah di cap mesin mobil tak seterang yang lain.
"Mobil itu dirancang khusus untuk pemadaman (di era jayanya)," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Sutarja kepada TribunSolo.com.
Sutarja belum bisa menyebutkan kapan mobil dengan kapasitas 5.650 CC dan 140 horse power tersebut sudah dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo.
Dia hanya bisa menyebutkan mobil tersebut menjadi salah satu tumpuan bila ada kejadian kebakaran di Solo Raya, khususnya Solo waktu itu.
Dan yang pasti, mobil itu sudah berdinas saat kebakaran hebat menimpa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada 31 Januari 1985.
Mobil berbahan bakar bensin itu menjadi salah satu dari 10 unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi.
Saat itu, si jago merah melahap lebih kurang 8 bangunan utama Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Diantaranya, Sasono Sewoko, Dalem Ageng Pronosuyoso, Sasono Parasdyo, Sasono Hondrowino, dan Dalem Pakubuwanan.
Tidak sampai di situ. Mobil Isuzu TXD merah tersebut juga turut serta dalam proses pemadaman api akibat tragedi kerusuhan 1998 di Solo.
Baca juga: Mitos Pohon Keramat yang Tumbang di Musuk Boyolali : Dihuni Sosok Mbah Truno, Juru Kunci Ada Firasat
Dia berjibaku dengan unit-unit mobil pemadam lainnya.
Kawasan pertokoan Coyudan dan Plaza Singosaren menjadi beberapa prioritas pemadaman.
Apalagi kawasan tersebut dengan rumah penduduk. Pemadaman harus segera dilakukan agar api tidak sampai merambat.
Tantangan pun dihadapi ketika itu. Itu tidak lepas dari banyaknya massa yang tumpah ruah ke jalan.
Mereka melakukan berbagai aksi. Ada yang menjurus ke penjarahan dan perusakan properti yang ada di Kota Solo.
Ketika melakukan aksi pemadaman, mobil-mobil pemadam harus mendapat pengawalan dari kepolisian. Itu agar tidak menjadi sasaran massa.
"(Saat itu) kalau melihat mobil plat merah, (oknum-oknum tertentu) ingin membakar atau menggulingkan," ucap Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Joko Susilo.
Kendati demikian, tidak sedikit pula warga yang turut membantu proses pemadaman.
Mereka tak sungkan untuk membuka jalan bagi personel pemadaman kebakaran yang akan bertugas.
"(Ada) masyarakat yang kalau ada mobil damkar, mau lewat, ada yang memandu, ada yang (teriak), 'minggir, minggir, mobil pemadam mau lewat'," ucap Sutarja.
Pemadaman kebakaran perlahan bisa dilakukan di titik-titik api.
Mobil itu juga pernah diterjunkan saat insiden kebakaran Pasar Klewer tahun 2014.
Mobil Isuzu TXD merah itu harus diturunkan untuk mendukung operasional pemadaman saat itu.
Total ada lebih kurang 6 unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan dalam proses pemadaman.
"Yang kita miliki saat itu masih sangat terbatas, semua yang bisa dioperasionalkan kita terjunkan, (termasuk Mobil Isuzu TXD)," ucap Sutarja.
Kapasitas air yang disemprotkan pun tentu tak sekuat saat era jayanya.
Mobil tersebut saat jayanya mampu mengeluarkan 500 liter air per detik tapi sekarang mungkin sekira 300 liter per detik.
Baca juga: Mitos Pohon Ratusan Tahun di Musuk Boyolali, Pernah Menangis saat Rantingnya Dipangkas
Setelah kejadian kebakaran Pasar Klewer, mobil Isuzu TXD merah jarang diterjunkan untuk operasional pemadaman.
Beban tugasnya kini sudah disesuaikan. Dia kini menjadi ikon Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo.
Itu terlihat dengan keikutsertaannya dalam beberapa event kirab termasuk saat kirab Pawai Pembangunan pertengahan Agustus 2022.
Mobil Isuzu TXD merah pun memiliki julukan yang disematkan kepadanya, yakni Mbahe.
Itu tak lepas dari usia mobil tersebut.
Untuk perawatan tetap dilakukan.
Sejumlah teknisi tetap memanasi mesin, mengecek oli, dan mengecek kondisi air radiator.
Suku cadang mobil juga tak luput dalam proses perawatan.
Adapun dinamo starter sempat harus diganti dan butuh usaha lebih mencari pengganti.
Itu pun akhirnya didapatkan dari luar Kota Solo, Kartasura.
Suku cadang pun juga tetap perlu penyesuaian karena dinamo starter asli mobil memiliki gigi panjang.
Harga suku cadang dan pemasangan berada di atas Rp 1 juta.
Di sisi lain, mobil Isuzu TXD merah milik Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo rupanya punya mitos.
"Dulu Mbahe (mobil Isuzu TXD merah) ketika dimandikan, dicuci, (konon) akan ada kejadian kebakaran besar," ujar Sutarja.
"(Tapi) Alhamdulillah-nya ketika saya masuk di sini, ketika saya meminta tolong untuk dicuci sampai sekarang tidak ada masalah," tambahnya.
Meski ada mitos yang mengitari, pesona mobil Isuzu TXD merah tidak surut. Sejumlah orang tertarik memilikinya.
Kendati demikian, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo kekeh tidak mau melepas. Itu sudah menjadi bagian sejarah.
"Inginnya seperti apa ora bakal didol (tidak akan dijual)," ucapnya.
(*)
Pasar Kabangan Dinilai Kurang Strategis Digabung dengan Pasar Jongke Solo Jateng, Ini Kata Pedagang |
![]() |
---|
Gibran Sebut Aduan Mahasiswa UNS ke Dirinya Salah Alamat, Minta Langsung ke Menteri Pendidikan |
![]() |
---|
Gibran Geber Pengerjaan 2 Lapangan Blulukan dan Stadion UNS Jelang Piala Dunia U-17 |
![]() |
---|
Tempuh Rute 113,7 Km, Ganjar Harap Peserta Tour de De Borobudur Nikmati Wisata yang Tersaji |
![]() |
---|
Gibran Lagi di Korea Selatan, tapi Diminta Presentasikan Pengentasan Kemiskinan dalam Rakernas PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.