Berita Sragen Terbaru
Menilik Sisa-sisa Pabrik Serat Nanas Peninggalan Belanda di Kedawung Sragen : Tinggal Fondasi
Fondasi tersebut dulunya melintang diatas Sungai Ngledok yang tepat berada disampingnya. Sayangnya, fondasi tersebut kini sudah tidak ada lagi
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pabrik serat nanas pernah didirikan di beberapa wilayah di Kabupaten Sragen.
Pabrik yang eksis di zaman kependudukan Belanda itu, salah satunya berdiri di wilayah Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.
Salah satu peninggalannya berada di Dusun Jambangan, Desa Celep, Kecamatan Kedawung.
Seorang warga, Sugeng mengantar TribunSolo.com ke bantaran sungai, dimana disana ditemukan sisa-sisa fondasi pabrik serat nanas.
"Peninggalan Belanda itu dari dulu sudah ada, ada pabrik (serat nanas), disitu fondasinya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (13/2/2023).
Fondasi tersebut dulunya melintang diatas Sungai Ngledok yang tepat berada disampingnya.
Sugeng mengatakan sekitar tahun 1982, fondasi tersebut masih utuh.
Sayangnya, fondasi tersebut kini sudah tidak ada lagi, karena tergerus arus sungai.
"Dari fondasi itu melintang sampai sini, sekarang tidak tahu, sekarang sudah hilang, mungkin tergerus arus sungai," jelasnya.
Baca juga: Mitos Pohon Keramat yang Tumbang di Musuk Boyolali : Dihuni Sosok Mbah Truno, Juru Kunci Ada Firasat
Sugeng tidak mengetahui secara pasti, kehidupan pabrik serat nanas di kampungnya itu.
Lanjutnya, turbin atau mesin penggerak di pabrik tersebut masih ada, yang sekarang sudah dibangun sebuah rumah untuk usaha bengkel.
"Dulu di bengkel itu ada turbin, untuk menarik bahan-bahannya dulu, tapi sekarang tidak tahu masih ada tidak, mungkin sudah berbentuk rumah," jelasnya.
"Disekitar sini juga ada rel lori, atau kereta untuk mengangkat bahan baku, paling banyak sudah ditemukan di wilayah Karanganyar," tambahnya.
Desa Celep di Kecamatan Kedawung memang berada di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, yang dulu juga terdapat pabrik serat nanas di wilayah Mojogedang.
Menurutnya, dulu ada sebuah kolam yang digunakan untuk mencuci bahan baku pembuatan tali dan lainnya tersebut.
Namun, sekarang peninggalan kolam tersebut kini sudah berubah menjadi pemukiman penduduk.
"Juga ada yang digunakan untuk mencuci, namanya jembangan itu, kolamnya ada di selatan jalan, sekarang sudah jadi rumah semua," terangnya.
Baca juga: Dilema Emak-emak di Sragen : Beli Minyakita Tapi Langka atau Kemasan, Jumlah Melimpah Tapi Mahal
Terpisah, cerita keberadaan pabrik serat nanas juga dibenarkan oleh Sugimin (45) yang mana dibawah rumahnya terdapat sisa-sisa bangunan pabrik tersebut.
"Untuk pabrik serat nanas dulu, peninggalan yang tersisa hanya dudukan mesin yang ada dibawah rumah, dan fondasi dibelakang rumah," terangnya.
Menurutnya, pada tahun 2014, masih nampak mesin turbin, yang berbentuk kolam besar dengan lebar mencapai 5 meter dan panjang 3 meter.
Kemudian, oleh orang tuanya dulu, kolam tersebut kemudian diurug, dan sekarang sudah didirikan rumah.
"Untuk fondasinya, panjangnya hampir 25 meter, untuk lebarnya kurang lebih 80 centimeter, dan tingginya kurang lebih 2 meter," jelasnya.
Menurut Sugimin, sekitar tahun 1990-an ada peranakan Belanda yang datang ke rumahnya itu untuk mencari sisa-sisa pabrik serat nanas.
"Peranakan Belanda itu juga datang kesini, tanya-tanya seperti ini juga, sekitar tahun 1990an, ketika saya masih muda," pungkasnya.
(*)
| Pria Ini Nekat Curi Sepeda Motor Milik Pacar Sendiri di Sragen, Modus Duplikat Kunci, Ketahuan CCTV |
|
|---|
| Cerita Warga Gondang Sragen Diduga Keracunan Setelah Makan Rendang di Hajatan : Dagingnya Alot |
|
|---|
| Ban Selip saat Hujan di Jalan Tol Solo-Ngawi, Pajero Terjun Bebas ke Selokan, 3 Orang Terluka |
|
|---|
| Senyum Penjual Jajanan Kiloan di Sragen : Jelang Lebaran Dibanjiri Pembeli, Omzet Naik 100 Persen |
|
|---|
| Siap-siap, Harga Sayuran di Sragen Akan Naik Seminggu Jelang Lebaran: Cabai Bisa Sentuh Rp50 Ribu/Kg |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.