Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Tembak Polisi

Keanehan Ricky Rizal saat Penembakan Yosua, Tak PCR tapi Ikut Isoman, Bagian Rencana Pembunuhan

Ricky Rizal bersama Kuat Ma'ruf, ikut menghadapkan Brigadir J kepada Ferdy Sambo dan berdiri di lapisan kedua untuk menutup jalan keluar bagi korban.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/YUL
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Ricky Rizal bersiap mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Ricky Rizal divonis 13 tahun penjara pada kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Anggota majelis hakim Morgan Simanjuntak menyebut tindakan Ricky Rizal yang ikut ke Jakarta dari rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah untuk mengawal Putri Candrawathi merupakan bagian dari perencanaan pembunuhan tersebut.

Baca juga: Kubu Brigadir Yosua Doakan Bharada E Diberi Keringanan Vonis: Dia Anak Muda yang Polos

Padahal, polisi dengan pangkat Brigadir Kepala (Bripka) itu ditugaskan untuk mengurus keperluan anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang sekolah di Magelang, Jawa Tengah.

"Sampai di Jakarta disuruh menembak korban Yosua, akan tetapi tidak berani karena tidak kuat mental. Karena tidak berani, selanjutnya terdakwa memanggil Richard Eliezer atas suruhan Ferdy Sambo,” papar hakim Morgan dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023).

Menurut hakim Morgan, Ferdy Sambo lantas menceritakan rencana pembunuhan terhadap Brigadir J dengan skenario melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah dinasnya, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hakim Morgan berpendapat, ikut sertanya Ricky Rizal ke Duren Tiga merupakan bagian dari perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir J lantaran ia tidak ikut melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu.

“Terdakwa ikut ke Duren Tiga untuk alasan isoman. Padahal terdakwa sendiri tidak ikut PCR karena harus pulang ke Magelang," terang hakim Morgan.

Baca juga: Pertimbangan Hakim Vonis Ricky Rizal 13 Tahun Penjara : Tak Terus Terang dan Menyulitkan Persidangan

Selain itu, unsur dengan sengaja juga telah dipenuhi lantaran Ricky Rizal karena berperan mengawasi gerak-gerik Brigadir J di taman rumah dinas Ferdy Sambo.

Menurut majelis hakim, Ricky Rizal bersama Kuat Ma'ruf, ikut menghadapkan Brigadir J kepada Ferdy Sambo dan berdiri di lapisan kedua untuk menutup jalan keluar bagi korban Yosua saat akan dieksekusi.

"Tidak lain dan tak bukan bahwa terdakwa telah hendaki serta mengetahui sekaligus menunjukan adanya kesengajaan khususnya sebagai maksud menghilangkan nyawa korban Yosua di rumah Dinas Duren Tiga Nomor 46," papar hakim Morgan.

"Menimbang bahwa dari uraian pertimbangan hukum di atas, majelis hakim berpendapat, unsur kedua dengan sengaja telah terbukti secara hukum," jelas dia.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved