Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kota Solo Kembali Berstatus Tanggap Darurat Banjir, Terakhir Kalinya pada Era FX Rudy Tahun 2016

Akhirnya setelah beberapa hari dilanda banjir parah, Pemkot menetapkan status tanggap darurat untuk Kota Solo.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Perahu karet bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kini per Sabtu (18/2/2023) akhirnya setelah beberapa hari dilanda banjir parah, Pemkot menetapkan status tanggap darurat untuk Kota Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Akhirnya setelah beberapa hari dilanda banjir parah, Pemkot menetapkan status tanggap darurat untuk Kota Solo.

Penetapan status saat rapat koordinasi di Balai Kota Solo, Jumat (17/2/2023) malam.

Menurut Sekda Solo, Ahyani mengatakan status tanggap darurat bencana berlaku 14 hari sejak ditetapkan pada hari ini.

Adapun status pada era Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebelumnya pada era FX HD Rudyatmo sudah pernah ada.

Di mana tanggap darurat banjir pernah ditekan FX Rudy sapaan akrabnya pada 22-22 Juni 2016.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, status itu tak hanya di Kota Bengawan, tetapi juga di Sukoharjo.

"Status sudah dikeluarkan baik oleh Bupati Sukoharjo dan Wali Kota Solo. Statusnya tanggap darurat. Ini berlaku 14 hari ke depan," terangnya.

Ia berharap selama 14 hari ini bencana banjir segera ditangani.

Baca juga: Pencarian Suwarni di Ngargoyoso Karanganyar Berhenti : Ditemukan Meninggal, Tertimbun Longsoran

 

Ada 16 Kelurahan

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto mengatakan, tak hanya tujuh kelurahan saja.

Banjir juga merendam sejumlah kelurahan lain.

"Total keseluruhan, 16 kelurahan di 4 kecamatan," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Jumat (17/2/2023).

Di mana akibat kebanjiran di belasan kelurahan itu, membuat 21.846 jiwa terdampak adanya banjir dari Bengawan Solo.

"Kemudian 3.898 jiwa mengungsi," jelas dia.

Berikut daftar kelurahan dan jumlah warga terdampak banjir :

Kecamatan Jebres

Gandekan
Rw 1 Rt 2 : ±30 KK
Rw 1 Rt 3 : ±30 KK
Rw 1 Rt 4 : ±6 KK
RW 6 Rt 3 : ±80 KK

Pengungsi
1. Pendopo kelurahan
2. SD belakang kelurahan

Jagalan
RW 14 Rt 3 : 90 KK
Rw 14 Rt 2 : 30 KK
Rw 15 Rt 3 : ±250 Jiwa

Pengungsi
1. Pendopo kelurahan
2. SD kalangan

Pucangsawit
RW 06 Rt 2 : 60 KK
RW 06 Rt 3 : 90 KK
RW 07 Rt 3 : 65 KK

Jebres
RW 21:
RW 36 : 18 KK
RW 21 RT 5 : 50 KK ( 300 jiwa )
RW 21 RT 4 : 25 KK ( 120 jiwa)
RW 21 RT 1 : 100 jiwa

Sudiroprajan
RW 6 : 249 jiwa
RW 7 : 122 jiwa

Sewu
RW 1,2,3,4,7 : 200 KK (± 1.000 Jiwa)
RW 5 RT 5 : 81 KK (240 Jiwa)
RW 3 RT 1 : 38 KK (152 jiwa)
RW 3 RT 2 : 4 KK (15 Jiwa)
RW 3 RT 3 : 18 KK (50 Jiwa)
RW 4 : 108 Jiwa

Kecamatan Pasarkliwon

Pasar Kliwon
RW 12 RT 1 : ± 100 KK ( 500 jiwa )
RW 3 RT 1 : 265 Jiwa
RW 11 RT 1 : 39 Jiwa
RW 7 RT 2 : 90 Jiwa
RW 12 RT 1 : 200 Jiwa
RW 7 RT 1 : 35 Jiwa
RW 3 RT 2 : 132 Jiwa
RW 11 RT 1: 55 jiwa
RW 2 RT 2 : 300 Jiwa
RW 12 RT 2 : 80 jiwa

Mojo
RW 2 RT 8 : 198 Jiwa
RW 2 RT 9 : 195 Jiwa
RW 8 RT 8 : 228 Jiwa
RW 3 : 250 Jiwa

Joyosuran
RW 3 RT 1 : 36 KK ( ±180 Jiwa)
RW 3 RT 2 : 30 KK (150 jiwa)
RW 3 RT 3 : 10 KK (50 Jiwa)
RW 9 : 20 KK (100 jiwa)
RW 8 RT 1 : 75 KK (375 Jiwa)
RW 8 RT 2 : 24 KK ( 120 jiwa)

Kedung Lumbu
RW 1 RT 2 : 150 KK

Semanggi
RW 10 RT 4 : 50 KK (250 Jiwa)
RW 11 RT 03 : 20 KK ( 100 jiwa)
RW 12 RT 02 : 25 KK (125 jiwa)
RW 13 RT 01 : 20 KK (100 jiwa)
RW 13 RT 02 : 25 KK ( 125 jiwa)
RW 13 RT 03 : 40 KK ( 200 jiwa)
RW 13 RT 04 : 50 KK ( 250 jiwa)
RW 12 RT 4 : 70 KK (350 jiwa)
RW 12 RT 5 : 45 KK (225 jiwa)
RW 3 RT 2 : 75 KK (375 jiwa)
RW 3 RT 1 : 65 KK (325 Jiwa)

Sangkrah
RW 1 RT 1 : 70 KK ( 350 jiwa )
RW 4 RT 1 : 60 KK ( 300 jiwa )
RW 4 RT 2 : 60 KK ( 300 jiwa)
RW 4 RT 3 : 55 KK ( 275 jiwa)
RW 4 RT 4 : 45 KK ( 225 jiwa )
RW 5 RT 1 : 60 KK ( 300 jiwa )
RW 5 RT 2 : 60 KK ( 300 jiwa )
RW 6 Rt 1: 25 KK ( 125 jiwa )
RW 6 Rt 2 : 21 KK ( 105 jiwa)
RW 10 RT 2 :19 KK ( 95 jiwa )
RW 11 RT 5 : 21 KK ( 105 jiwa )
RW 12 RT 4 : 18 KK ( 90 Jiwa )
RW 13 RT 4 : 20 KK ( 100 jiwa)

Kecamatan Serengan

Joyontakan
RW 4 : 265 KK ( 1325 jiwa )
RW 6 : 395 KK ( 1975 jiwa )
RW 2 RT 5,4 : ( 1065 jiwa )
RW 1 : 30 KK ( 150 jiwa )
RW 3 : 223 KK ( 1115 jiwa )
RW 5 : 22 KK ( 110 jiwa )

Tipes
RW 13 RT 03 : 30 KK ( 150 Jiwa)

Kecamatan Laweyan

Bumi
RW 5,6,7
RW 5 RT 3 : 15 KK

Pajang
RW 14 : 51 Jiwa
RW 4 RT 3 : 30 Jiwa

PMI Bikin Dapur Umum

Sebelumnya, dari data Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo yang diterima TribunSolo.com, ada lebih kurang 650 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.614 jiwa.

Mayoritas dari mereka kini harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan jauh dari area banjir.

"Ribuan ini kalau dari laporannya," terang Sekretaris PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Kebanjiran, Lansia Harus Bermalam di Kantor Kelurahan Gandekan Solo, Terbayang Banjir Besar 2007

Dari data Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo yang diterima TribunSolo.com, ada lebih kurang 650 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.614 jiwa.

Data jumlah tersebut merupakan update data per pukul 18.30 WIB.

Ada sebanyak 190 KK dari 650 KK yang mengungsi di Masjid Al Anshor, Jagalan hingga kantor Pendopo Kelurahan Gandekan.

Adapun PMI juga sudah membuat dapur umum di empat kelurahan terdampak banjir.

Baca juga: Potret Ratusan Warga Gandekan Solo Mengungsi Gegara Banjir : Pakai Pendopo Kelurahan hingga Sekolah

"Itu ada di Joyosuran, Gandekan, Sudiroprajan, dan Kedung Lumbu," ucap Sumartono.

PMI saat ini juga telah mencoba untuk menambah logistik makanan dengan berbelanja ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Solo.

Mereka juga menyetok persediaan logistik agar bisa tidak terbatas dan siap melayani para warga terdampak banjir.

"Ini ada permintaan yang masuk dari GKI Sangkrah, ada 30 nasi bungkus, ini segera kami kirim ke sana," ucap Sumartono.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, banjir di antaranya terjadi di sejumlah RT di Kelurahan Jagalan, Gandekan dan Pucangsawit Kecamatan Jebres.

Kemudian di kampung Palugunan RT 1 RW 1, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon.

Masih di Pasar Kliwon, ada sejumlah titik lain yakni Semanggi, Sewu, Joyosuran dan Sangkrah.

Di Pucangawit misalnya yang hanya berjarak beberapa meter dengan Bengawan Solo, ketinggian air sampai daun pintu. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved